Friday, 31 August 2018

Pengertian Monocotyledonae, Monotrik, Mycota

Pengertian Monocotyledonae
(Dari Bahasa Yunani : Monos = tunggal, satu; Kotyledon - keping lembaga biji) adalah suatu kelas tumbuhan berbiji tertutup, yang keadaan bijinya sewaktu berkecambah pun menunjukkan jumlah keping lembaga atau daun lembaganya hanya ada satu, dan sistem perakaran serabut. Sistem perakaran serabut adalah suatu perakaran tumbuhan sejak kecambahnya sudah memiliki akar samping yang tumbuh pada bagian pangkal batang, akar kecambah mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan digantikan oleh tumbuhnya akar-akar samping yang banyak berbentuk serabut, yaitu bagian pangkal akar maupun ujungnya memiliki ukuran sama besar. Ciri lainnya adalah memiliki batang berbuku-buku dan ruas yang tampak jelas, dan batang vang tumbuh di atas tanah umumnya tidak bcrcabang akibat tunas aksilcrnya tidak tumbuh dengan baik, serta daunnya berukuran panjang berbentuk pita atau pedang dengan tulang/urat daunnya berbentuk sejajar atau melengkung, perhiasan bunganya umumnya semacam (sulit dibedakan bentuk dan warna antara mahkota bunga dengan kelopak bunganya), dan jumlah bagian-bagian bunganya umumnya merupakan kelipatan tiga. Contohnya: padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), kelapa (Cocos nucifera), dll.

Pengertian Monotrik (Monotrichous)
(Bahasa Yunani : Motios = tunggal, satu; Thrix = rambut) yaitu suatu golongan bakteri berbentuk batang kecil (basil) yang hanya memiliki satu rambut pada salah satu ujung/kutubnya.

Pengertian Mycota, Mycophyta
(Berasal dari Bahasa Yunani : Mykes = jamur) adalah suatu dunia kerajaan (Kingdom) dari makhluk hidup yang struktur tubuhnya tidak memiliki klorofil, tetapi dinding selnya terbuat dari selulosa dan selnya mengandung zat glikogen (suatu senyawa karbohidrat), sehingga ia tidak dapat berfotosintesis dan hidupnya bersifat saprofit (hidup dari jasad yang telah mati atau sampah), serta alat perkembangbiakannya berupa spora dan hifa. Jenis spora pada jamur ada dua macam, yaitu spora vcgctatif yang bersifat 2n (diploid) dan
spora generatif yang sifatnva haploid (n). Spora generatif mencakup sporangiospora (pada kelas Zygomycetes), askospora (kelas Ascomycetes), basidiospora (kelas Basidiomycetes), dan oospora (kelas Oomycetes) sehingga harus mengalami fase perkawinan agar menghasilkan tubuh buahnya. Orang mengenal jamur adanya tubuh buahnya, ada serupa paying, kuping, papan, kipas angin, dan sebagainya. Kelas jamur yang tidak pernah mengalami perkem- bangbiakan kawin disebut Deuteromycetes (Fungi imperfecti).
Dalam suatu ekosistem, golongan Mycota berperan sebagai komponen pengurai. Contoh- nya: jamur merang (Volvariella volvacea), jamur tempe (Rhizopits nigricans), jamur oncom (Neurospora sitophila), dll.

Pengertian Myriopoda, Nasti, Nefron

Pengertian Myriopoda
(Dari Bahasa Yunani : Myrios = banyak; Pous = kaki) adalah suatu kelas dari hewan Arthropoda yang memiliki jumlah kakinya sangat banyak; mencakup anak kelas Chilopoda (kakinya ada sepasang per ruas tubuhnya) dan Diplopoda (kakinya ada dua pasang per ruas tubuhnya. Ciri lainnya tubuh ditutupi oleh rangka luar (eksoskeleton), beruas-ruas yang banyak dengan kepala jelas yang memiliki dua antena, beberapa jenis memiliki gigi bisa seperti pada kelabang.

Pengertian Nasti
(Berasal Bahasa Yunani : Nastos — gerak menutup) yaitu suatu gerak bagian tumbuhan yang arah gerakannya tidak dipengaruhi oleh datangnya rangsang, seperti gerak tidur daun tumbuhan. Macamnya:
• Niktinasti (nyktios = malam + nastos) yaitu gerak tidur (menutup) daun-daunan pada tumbuhan polong-polongan menjelang malam hari;
• Seismonasti (Gk. seismos = getaran + nastos) yaitu gerak menutup daun tumbuhan si kejut (Mimosa pudica) yang disebabkan oleh getaran akibat disentuh, dan sebagai reaksinya daun-daunan melakukan gerak menutup seperti daun tampak layu.

Pengertian Nefron (Nephron)
(Dari Bahasa Yunani : Nephros = ginjal) adalah satuan struktural dan fungsional dari ginjal,terdiri atas bagian-bagian korpus Malphigian yang padanya terdapat glomerulus dan kapsul Bowman, saluran- saluran yang halus membelit dan lengkung Henle (tubulus kontortus) yang berfungsi dalam menghasilkan urine.
1. Glomerulus:
Berfungsi sebagai tempat menyaring urea dari hasil metabolisme tubuh agar dipisahkan dari darah yang membawa garam-garam anorganik, air, glukosa, asam amino, dan lainnya sehingga dihasilkan urine primer untuk disalurkan ke saluran-saluran nefron.
2. Saluran-saluran (tubuli) nefron mencakup:
a. Tubulus proksimal (saluran dekat glomerulus) berfungsi menerima urine primer dari glomerulus untuk disaluran ke tubulus kontortus;
b. Tubulus kontrotus atau lengkung Henle berfungsi dalam reabsorpsi (penyerapan kembali) zat-zat yang masih berguna bagi tubuh seperti: glukosa, asam amino, dan garam-garaman;
c. Tubulus distal (saluran nefron yang jauh dari glomerulus) berfungsi proses augmentasi, yaitu menyerap zat-zat hasil metabolisme tubuh dikumpulkan dengan urine dari hasil saringan glomerulus dan lengkung Henle, terbentuklah urine yang harus dikeluarkan dari tubuh melalui saluran pengumpul (tubulus kolekta) menuju pelvic ginjal (rongga ginjal) dan pada akhirnya ditampung di kantung seni; yang selanjutnya dikeluarkan dari dalam tubuh melalui uretra Pengaturan pengeluaran urine dikendalikan oleh hormon antidiuretik (ADH).
Jenis ginjal pada hewan bermacam-macam tergantung pada tingkat perkembangannya. Misalnya, ginjal pada cacing tanah (Annelida) disebut nefridium, karena hanya merupakan saluran-saluran halus yang berfungsi mengekskresikan sampah hasil metabolisme tubuhnya, sedangkan alat ekskresi pada cacing pipih (Platyhelminthes) hanya berupa sel-sel api ("flame cell").

Thursday, 30 August 2018

Pengertian Omnivora, Oogonium, Nitrifikasi, Nidasi

Pengertian Omnivora, Omnivorous
(Dari bahasa Latin : Omnis = segala, semua; Vorare = memakan) yaitu suatu golongan hewan pemakan tumbuhan dan hewan, sehingga susunan giginya memiliki tiga macam, yaitu: ada gigi geraham untuk mengunyah makanan, gigi taring untuk mengoyak makanan, dan gigi seri untuk memotong makanannya. Contohnya: manusia.

Pengertian Oogonium
(Berasal dari Bahasa Yunani : Oon = telur ; Gonos = untuk menghasilkan) yaitu suatu organ pembiakan pada tumbuhan rendah yang menghasilkan sel telur, hanya terdapat pada organisme betina. Peristiwa pembentukan sel di dalam oogonium disebut Oogenesis. Bilamana sel telur yang telah dibuahi menghasilkan spora seperti yang terjadi pada jamur Oomycetes, maka spora yang dihasilkannya disebut oospora. Oospora ini bersifat haploid (n kromosom) dan merupakan spora generatif, karena untuk membentuk individu baru harus mengalami masa perkawinan atau pembuahan lebih dahulu.

Pengertian Nitrifikasi
(Dari Bahasa Yunani : Nitron = soda dan Bahasa Latin : Farere = membuat) Suatu proses oksidasi dari amonia (NH4) menjadi senyawa nitrit (N02), dan kemudian nitrit diubah menjadi nitrat (NO3) sebagai hasil kegiatan bakteri. Senyawa nitrat sangat diperlukan untuk sumber unsur nitrogen (N) sebagai zat hara pembentuk senyawa
protein oleh tumbuhan tingkat tinggi, karena tumbuhan tinggi tidak dapat mengikat unsur senyawa langsung dari udara. Bakteri yang melakukan kegiatan nitrifikasi disebut bakteri nitrifier, seperti bakteri nitrit (mengubah senyawa amonium menjadi nitrit) dan bakteri nitrat (mengubah senyawa nitrit menjadi nitrat).
Bakteri nitrifier adalah golongan bakteri yang memanfaatkan senyawa nitrit dan nitrat sebagai sumber energi kimia untuk kepentingan hidupnya, sehingga mereka tergolong pula bakteri autotrof (bakteri yang mampu membuat zat makanan sendiri dari zat-zat anorganik).

Pengertian Nidasi (Nidatio)
Proses pembaruan dinding dalam uterus. Pada masa antara dua menstruasi. Tempat bersarangnya ovum (sel telur) pada dinding rahim (uterus) untuk memulai pertumbuhan embrio.
Adapun proses perjalanan ovum dari ovarium (indung telur) memasuki saluran telur (oviduct) sampai ke tempat nidasi di dinding rahim ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Wednesday, 29 August 2018

Parasitisme

(Dari Bahasa Yunani : Parasitos = parasit) adalah suatu bentuk simbiosis (kerjasama) dua individu yang satu memperoleh keuntungan, sedangkan individu yang menjadi pasangannya menderita kerugian, karena dihisap sari makanan dalam tubuhnya oleh yang mendapatkan keuntungan. Organisme yang menderita kerugian disebut hospes atau inang, sedangkan organisme yang mendapat keuntungan disebut parasit. Organisme yang ditempati parasit lambat laun hidupnya menjadi merana, dan akhirnya mati.

Dua Jenis parasit berdasar cara mendapatkan makanannya adalah :
(1) Parasit sejati ialah parasit yang hidupnya sepenuhnya bergantung kepada hospesnya, termasuk pula kebergantungan dalam menyelesaikan daur hidupnya. Contoh tumbuhan dengan karakteristik parasit sejati adalah tali putri atau Cuscuta filiformis, karena tumbuhan ini tidak memiliki klorofil sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis yang menyebabkan  kehidupannya bergantung tumbuhan lain. Sedangkan contoh hewan yang memiliki sifat parasit sejati adalah lalat Tachinidae yang parasit di ulat penggerek pada batang tebu yang dipakai untuk wadah bertelur serta wadah hidupnya larva; dengan sifatnya tersebut lalat ini digunakan sebagai pemberantasan hama tanaman tebu secara biologis.
(2) Semi parasit adalah parasit yang hidupnya tidak sepenuhnya bergantung kepada organisme lain, karena ia sendiri dapat berfotosintesis, hanya sebagian bahan yang diperlukan bersumber kepada organisme lainnya atau memerlukan hospes. Misalnya: paku picisan atau Drymoglossum heterophylla & Tumbuhan benalu atau Loranthus sp.

Berdasarkan jenis hospesnya, dikenal ada beberapa macam parasit seperti:
(1) Parasit obligat adalah jenis parasit yang semua daur hidupnya memerlukan hospes tertentu, dan jenis hospesnya tidak bisa diganti dengan  organisme lain.
(2) Parasit fakultatif ialah parasit yang hidupnya tidak bergantung pada satu jenis hospes, tetapi dapat berganti-ganti hospes.

Dalam hal ini dikenal ada dua macam hospes, yaitu:
(1) Hospes definitife ialah hospes yang digunakan sebagai tempat melakukan perkembangbiakan seksual bagi suatu parasit. Contohnya: nyamuk Anopheles digunakan sebagai tempat perkembangbiakan seksual (generatif) bagi Plasmodium (penyebab penyakit malaria).
(2) Hospes perantara (karier) adalah hospes yang digunakan sebagai tempat untuk menyelesaikan satu fase kehidupannya. Misalnya : hewan siput Limnea javanica dipakai untuk tempat pembuatan sporokista dari cacing hati atau Fasciola hepatica sebelum cacing tersebut menjadi dewasa.

Saturday, 25 August 2018

Perilaku yang Sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila

Sebagai manusia yang hidup di masyarakat kita tidak bisa lepas dengan kehidupan didalamnya bergaul dengan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kegiatan sehari-hari kita tidak dapat melaksanakan kegiatan sendiri. Melainkan melaksanakan juga dengan orang lain. Tidak lepas dari hubungan antara manusia dengan diri sendiri, dengan sesama makhluk hidup dengan lingkungan alam dan dengan Tuhan.
Kegiatan yang berhubungan dengan diri sendiri, misalnya makan yang teratur, istirahat cukup, olahraga teratur, menjaga kebersihan dan kesehatan, bagi pelajar belajar dengan sungguh-sungguh. Kegiatan yang berhubungan dengan orang lain misalnya:


1. Menjenguk orang sakit
Hidup sehat sangat diharapkan setiap orang, tetapi ada kalanya seseorang jatuh sakit. Sebagai tetangga tidak ada salahnya apabila kita menengok tetangga kita yang sakit. Dengan menjenguknya membuat si sakit merasa diperhatikan, bukan oleh-oleh yang kita bawa yang buat si sakit senang, namun doa untuk kesembuhannya yang kita harapkan.

2. Membantu orang kesusahan
Tidak seorangpun yang ingin hidupnya susah, tetapi apa daya bila Tuhan
menghendakinya. Terkadang musibah terjadi tak direncanakan. Orang pun kehilangan harta benda bahkan sanak saudaranya. Sebagai sesama manusia kita harus tahu betapa menderitanya orang yang kena musibah. Bila kita mempunyai sedikit harta kita sumbangkan kepada mereka yang terkena musibah untuk meringankan beban mereka.

3. Membantu fakir miskin
Semua orang ingin hidup yang layak dan berkecukupan, tetapi terkadang tidak semua orang bisa mewujudkannya. Bersyukurlah bila sampai sekarang kita masih bisa hidup dengan layak, tetapi kita harus ingat masih ada sebagian masyarakat yang menderita hidupnya. Kita membantu fakir miskin itu agar tidak terlalu susah hidupnya. Itu perbuatan yang terpuji.

4. Menghadiri undangan
Menghadiri undangan seseorang/teman yang mengundang kita, membuat hati teman senang. Misalnya pada undangan pernikahan, undangan ulang tahun atau hajatan lainnya. Kita sudah turut mendoakannya.

5. Membantu korban bencana alam
Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor. Selalu menyebabkan permasalahan sosial, apalagi bencana tersebut hebat sekali seperti tsunami di Aceh, lumpur lapindo, gunung berapi yang meletus atau gempa di Yogyakarta, yang banyak memakan korban, baik harta atau jiwa.
Bencana alam adalah hal yang tidak dapat diduga dan tidak diundang manusia tidak mengetahui sebelumnya. Kita hanya bisa berusaha mencegah bencana itu dengan jalan antara lain menjauhi daerah banjir, tidak membuat bangunan yang mudah roboh di daerah yang sering terkena gempa. Sesuai dengan naluri kita sebagai bangsa yang berpancasila, membantu korban bencana alam adalah panggilan dan perbuatan yang terpuji bahkan menjadi kewajiban kita semua. Keikutsertaan dalam pemberian bantuan bencana alam, dapat dilaksanakan secara langsung, dengan jalan segera bertindak untuk ikut menolong korban bencana alam. Seperti mengangkat korban, ikut mencari obat-obatan, menyediakan bantuan pangan, dan mengamankan daerah bencana terutama jika yang terkena bencana dekat dengan tempat tinggal kita. Wujud bantuannya tergantung pada keadaaan bencana, bencana banjir yang menyebabkan penduduk harus mengungsi ketempat lain, bantuan pangan dan obat-obatan lebih penting daripada bantuan lainnya.
Bantuan bencana secara tidak langsung dapat kita berikan jika tempat bencana itu jauh dari tempat tinggal kita atau jika kita tidak mampu membantu secara langsung, bantuan secara tidak langsung ini dapat berupa sumbangan sembako, seperti beras, mie instan, obat-obatan, pakaian bekas, uang, dan lain sebagainya. Yang terpenting adalah bantuan tersebut cepat sampai kepada si penerima bantuan, jangan sampai ditunda-tunda hingga mereka lebih menderita. Jika ada panitia yang mengkoordinir bantuan sebaiknya diserahkan kepada panitia.

6. Rapat menghadiri pertemuan
Musyawarah di dalam suatu pertemuan untuk membahas hal tertentu sering terjadi baik di tingkat RT, kelurahan dan tingkat yang lebih tinggi. Perbedaan pendapat pun sering didengar dalam rapat. Semua itu hal yang wajar, mereka pun mengeluarkan pendapatnya dengan caranya masing- masing. Tidak ada pendapat yang ditolak atau saran yang ditentang dalam bermusyawarah, semua saran pun ditampung, itu dilakukan untuk menghargai pendapat para warga. Agar pendapat yang dikeluarkan tidak sia-sia dan tidak menyulitkan orang lain. Maka perlu memahami dan menghormati tata cara mengeluarkan pendapat agar tercipta keserasian hidup bermasyarakat. Cara penyampaian pendapat ada yang secara langsung dan ada yang secara tidak langsung.
Jika senang menyatakan sendiri pendapatnya kepada pihak lain itu disebut pendapat secara langsung, tetapi apabila ada seseorang atau sekelompok orang mempercayakan pendapatnya kepada orang lain untuk disampaikan, cara seperti itu disebut cara tidak langsung atau cara perwakilan. Sedangkan yang dikehendaki dalam tata cara mengeluarkan pendapat antara lain sebagai berikut.
a. Agar sesuatu yang disampaikan secara wajar dan disertai keterbukaan.
b. Suatu pendapat disalurkan melalui jalan yang wajar.
c. Pendapat pribadi tidak boleh dipaksakan.
d. Bersikap hormat terhadap orang lain karena orang lain juga mempunyai hak yang sama untuk menyatakan pendapat.
e. Suatu pendapat disampaikan secara hormat dan tidak menyinggung harga diri orang lain.
Tata cara berpendapat yang baik tidak hanya perlu diketahui, tetapi juga harus dihayati oleh pribadi yang hidup bermasyarakat.

7. Menghargai pendapat orang lain
Pendapat satu orang dengan orang lainnya belum tentu sama. Berbagai pendapat yang menjurus kepada kepentingan umum perlu dikembangkan. Gagasan/pendapat orang lain terkadang lebih baik daripada pendapat kita sendiri. Apabila pendapat orang lain lebih baik, tidak ada salahnya apabila kita menghargainya dan menyambutnya dengan baik. Adanya pendapat yang berbeda-beda itu adalah wajar, karena masing-masing orang/masyarakat mempunyai kepentingan yang berbeda pula. Hendaknya kita tidak menonjolkan hal-hal yang berbeda. Tetapi alangkah lebih baiknya apabila kita memadukan hal-hal yang sama, yang menyangkut kepentingan banyak. Keputusan yang diambil dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat diharapkan dipahami peserta, semua pihak pun diharapkan bersifat terbuka dan bersatu. Karena keterbukaan akan menimbulkan rasa saling percaya. Kesatupaduan pun akan terbina. Dan yang tak kalah pentingnya adalah bahwa segala sesuatu yang telah disepakati bersama hendaknya ditaati, dihormati dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

8. Gotong royong
Gotong royong ini sering kita jumpai di daerah pedesaan. Misalnya gotong royong mendirikan rumah, memperbaiki saluran air atau membersihkan lingkungan. Semua itu dilakukan dengan maksud agar pekerjaan selesai dengan cepat. Mereka bekerja bersama-sama ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Masyarakat pedesaan yang masih kental dengan suasana kekeluargaan senantiasa bekerja secara sukarela. Dalam mendirikan rumah ada yang mengangkat kayu, gunting atau memasah kayu. Semua itu tidak diberi upah hanya niat membantu sesama warga yang memiliki kerja.
Saling bantu membantu dalam kehidupan sehari-hari sudah terbiasa bagi masyarakat Indonesia. Hal itu menunjukan adanya hidup gotong royong, saling membantu, saling tolong menolong dengan penuh tenggang rasa.
Rasa kemanusiaan sebagai makhluk Tuhan. Kita mempunyai derajat dan martabat yang sama. Setiap kesusahan yang menimpa tetangga kita dapat juga menimpa kita, sifat gotong royong adalah perbuatan yang terpuji, kita wajib memeliharanya.

Penulis : Dwi Ananta D.

Kamus Biologi : Pengertian Protista, Prothrombin, Protalium , Predatorisme, Pteridophyta

Pengertian Protista
(Gk. Protistos = pertama dari semua) adalah suatu kerajaan dari makhluk hidup yang menunjukkan sedikit terjadi diferensiasi jaringan, mencakup golongan Protozoa dan algae yang eukarion, sehingga golongan ini menunjukkan campuran ciri-ciri yang terdapat pada tumbuhan maupun hewan, hanya saja belum mampu membentuk jaringan kompleks.

Pengertian Prothrombin
(Gk. pro = sebelum; thrombos = bekuan, gumpalan) adalah Suatu protein dalam cairan darah yang dihasilkan oleh hati dengan bantuan vitamin K dan ion Ca++, beserta aktivator enzim trombokinase ia dapat berperan dalam proses pembekuan darah sewaktu terjadi luka pada tubuh. Sinonimnya adalah tronibinogcn. Dalam peristiwa pembekuan darah tersebut, setelah diaktifkan oleh kalsium dan trombokinase, protrombin berubah menjadi trombin yang berperan dalam mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin adalah serabut protein darah yang secara aktif menjaring atan menahan keluarnya sel-sel darah dari lukanya.

Pengertian Protalium (Prothallium)
(Gk. Pro = sebelum ; Thallus = tunas muda) adalah suatu fase pertumbuhan pertama dari spora berupa lembaran kecil hijau yang menghasilkan alat-alat kelamin pada tumbuhan paku-pakuan sebagai fase gametofitnya. Ada jenis protalium, yaitu :
1. Protalium berumah satu (monoeicus), mempunyai arkegonium dan anteridium; ditemukan pada tumbuhan paku homospor, seperti Dryopteris, Lycopodium, dan Nephrolepis, dll.
2. Protalium berumah dua (dioeicus), jika hanya mempunyai arkegonium saja atau anteridium saja, seperti Salvinia, Selaginella.

Pengertian Predatorisme
(L. Praedator = pemangsa) adalah suatu hubungan kerjasama dua individu beda jenis di mana satu pihak dirugikan (karena menjadi mangsa organisme pasangannya) dan pihak pasangannya memperoleh manfaat dari hewan yang menjadi mangsanya. Contoh : kehidupan kucing dengan tikus sebagai mangsa, burung elang dengan ular sebagai mangsa, dan cecak dengan nyamuk sebagai mangsa.

Pengertian Pteridophyta
(Gk. Pteris = paku-pakuan; Phyton = tumbuhan) yaitu suatu golongan tumbuhan yang memiliki fase pergiliran keturunan yang dominannya adalah sporofitnya, sedangkan fase gametofitnya sangat singkat dan bentuknya kecil., berkembangbiak dengan spora yang sudah memiliki berkas pembuluh angkut. Dalam sistem klasifikasi yang modern, golongan tumbuhan paku-pakuan ini terbagi atas empat divisi, yaitu: Psilophyta (paku-pakuan tidak berdaun), Calamophyta (paku- pakuan berspora memiliki flagel, berdaun sisik, dan berbuku-buku batangnya) Lepidophyta (berdaun sisik atau rambut), dan Pterophyta (berdaun lebar).

Friday, 24 August 2018

Pengertian Reptilia, Rektinervis, Protozoa

Pengertian Reptilia
(L. repere = melata) adalah Suatu kelas dari hewan bertulang belakang (Vertebrata) yang berjalannya secara merayap atau melata, tubuhnya ditutupi oleh sisik, berdarah dingin, dan jantungnya memiliki 4 ruang yang tidak sempurna (masih ada lubang pada sekat

pemisah antara hilik kiri dan hilik kanan jantungnya, scrta berkembangbiak dengan bertelur; mencakup bangsa ular (Ophidia), buaya (Crocodilia), kadal (Lacertilia), dan bangsa kura-kura (Chelonia). Perbedaan ke empat bangsa hewan tersebut ditunjukkan pada bagan di bawah ini.

Pengertian Rektinervis (Rectinervis)
(L. Rectus = lurus, tegak, sejajar; Nervus = urat saraf) adalah Suatu jenis pertulangan/peruratan daun yang menunjukkan urat sejajar/lurus; daun-daun yang peruratannya demikian mudah sobek lurus, seperti daun tebu, daun kelapa.
Jenis pertulangan daun lainnya adalah palminervis (berurat menjari), curvinervis (berurat melengkung), dan penninervis (berurat menyirip).

Pengertian Protozoa
(Gk. Protos = pertama; Zooti = hewan) adaalah Suatu golongan hewan yang tubuhnya hanya bersel satu, sehingga bersifat mikroskopik. Untuk menjalankan hidupnya ia memiliki organel- organel sel, seperti vakuola makanan untuk mengedarkan zat makanan yang dihisapnya, vakuola kontraktil sebagai alat ekskresinya, dan inti sel sebagai pusat kegiatan sel. Beberapa kelompok memiliki plastida untuk kegiatan fotosintesis sebagaimana layaknya tumbuhan hijau. 
Pada klasifikasi tradisional golongan organisme ini masih tergolong kerajaan Animalia, tetapi dalam klasifikasi modern golongan hewan ini tergolong kerajaan Protista, karena anggotanya ada yang berklorofil mirip tumbuhan hijau, dan ada pula yang tidak memiliki klorofil yang dapat bergerak bebas sehingga dianggap bentuk prototype dari semua golongan makhluk hidup. Berdasarkan alat gerak dan perkembangbiakannya golongan hewan ini mencakup kelas:
• Ciliata , bergerak dengan rambut getar dan memiliki inti dua macam (makronukleus dan mikronukleus), ada yang tidak bertangkai pelekat (contohnya Paramaecium) dan ada
yang memiliki tangkai pelekat (contohnya Stentor).
• Flagellata (Mastigophora), bergerak dengan bulu cambuk, ada yang berklorofil (contohnya Euglena, Chlamydomonas), dan ada yang tidak berklorofil sehingga hidupnya banyak yang bersifat parasit (contohnya: Trypanosoma gambien sebagai penyebab penyakit tidur.
• Rhizopoda, bergerak dengan kaki semu (kaki akar), ada yang memiliki rangka kapur (contohnya Radiolaria) dan yang tidak memiliki rangka kapur (contohnya Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri)
• Sporozoa, adalah kelas protozoa yang tidak memiliki alat gerak dan berkembangbiak dengan spora, contohnya Plasmodium.

Thursday, 23 August 2018

Prinsip Pemikiran Pancasila


Apabila dilihat dari waktu ke waktu setelah kemerdekaan, zaman orde lama, orde baru, orde transisi dan orde reformasi, dalam pemerintahan pelaksanaan dan pengamalan Pancasila tidak sepenuhnya sesuai dengan yang diinginkan atau dengan kata lain mengalami berbagai penyimpangan. Penyimpangan tersebut terjadi di berbagai bidang, bahkan dapat dikatakan hampir pada semua bidang. Penyimpangan dapat terjadi karena dilanggarnya berbagai prinsip yang seharusnya diperhatikan dilaksanakan/diamalkan. Baik prinsip secara intrinsik (kedalam) maupun prinsip secara ekstrinsik (keluar).

1. Prinsip Intrinsik (kedalam)
a. Koheren
Artinya satu sila harus terkait dengan sila yang lain. Prinsip ini dikenal sebagai kesatuan organis dan tata hubungan sila-sila dari Pancasila yang bersifat hirarkis piramidal. Pengalaman Pancasila dianggap tidak sempurna apabila hanya memilih satu sila dan mengabaikan sila yang lain. Agar pengamalan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan yang dicita-citakan, maka tidak boleh mengabaikan sila yang lain dalam mengamalkannya.
Sifat hirarkis piramidal dalam tata hubungan sila-sila Pancasila maksudnya tata hubungan Pancasila berjenjang dan membentuk piramida. Sila I mendasari dan menjiwai Sila II, III, IV dan V. Sila II dijiwai dan didasari Sila I dan menjiwai dan mendasari Sila III, IV dan V, dan seterusnya.
b. Konsisten
Pelaksanaan Pancasila harus berdiri bersama, sesuai harmoni dan memiliki hubungan yang logis dengan nilai-nilai Pancasila. Contohnya Nilai-nilai Pancasila yang tercermin di dalam pokok-pokok pikiran pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 harus dijabarkan secara konsisten ke dalam batang tubuh Undang-Undang dasar 1945 dan perangkat hukum di dalamnya, misalnya : sementara oleh ahli hukum UUD 1945 belum secara konsisten menjabarkan nilai-nilai Pancasila, sebagai buktinya kekuasaan eksekutif yang berlebihan dibandingkan kekuasaan lembaga tinggi negara yang lain, maka untuk jalan keluarnya diusulkan amandemen Undang-Undang Dasar 1945 dan Surat MPR 1999 telah menangkap semangat tersebut dan direalisasikan dengan melakukan amandemen Undang-Undang Dasar 1945 secara bertahap. Selain itu kebijakan kenegaraan harusnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila jangan sampai kebijakan kenegaraan yang dibuat tidak mencerminkan nilai-nilai Pancasila, menjalankan kewajiban sesuai dengan tugasnya sudah dapat diambil contoh pengamalan Pancasila.
c. Koresponden
Prinsip koresponden adalah berbagai aturan/tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara agar mencapai tujuan ideal negara. Ditinjau dari prinsip ini pengamalan dan pelaksanaan Pancasila ada yang salah, dan mempunyai beberapa kemungkinan, diantaranya salah satu teori atau prakteknya salah, dan yang kedua adalah teori dan praktiknya salah. Pancasila seharusnya dianggap sebagai nilai-nilai yang dinamis senantiasa berdialog dengan nilai-nilai yang lain yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Bukan suatu nilai yang statis, contoh penyimpangan pengamalan Pancasila, setiap orang sebelum menduduki jabatan tertentu, pasti didalam pengambilan sumpah jabatan yang mengucapkan bahwa akan setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan sebagainya. Tetapi pada kenyataanya sumpah hanyalah tinggal sumpah. Apa yang dikatakannya tidak tercermin dalam perbuatan, bahkan kadang- kadang apa yang diperbuat merugikan bangsa dan negara.

2. Prinsip Ekstrinsik (keluar)
Prinsip keluar atau prinsip Ekstrinsik dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Kepentingan Nasional
Maksud dari kepentingan nasional ini adalah kepentingan segenap komponen bangsa yang majemuk diantara sesama warga negara ditinjau dari suku, agama, ras, golongan. Bila berpihak pada salah satu komponen akan berakibat buruk komponen lain, timbul suatu reaksi yang menentang dalam masyarakat.
Contohnya perlakuan yang diskriminatif terhadap minoritas agama di suatu daerah akan mengundang banyak konflik, bahkan akan menimbulkan banyak korban, baik harta benda maupun negara. Kerugian yang diakibatkan akan berdampak negatif terhadap perkembangan hidup bermasyarakat di daerah tersebut. Masyarakat hidup dalam ketakutan, dendam, rasa tidak aman dan bahkan menambah konflik yang berkepanjangan.
b. Kepentingan Vertikal
Mengamalkan Pancasila harus memperhatikan adanya berbagai kepentingan antara warga negara dengan penyelenggara negara, orang miskin dengan orang kaya, mayoritas dan minoritas dan lain sebagainya. Apabila hal itu tidak diperhatikan banyak menimbulkan permasalahan sebagai contoh bila banyak kaum minoritas yang menguasai perekonomian dibanding kaum mayoritas, maka akan terjadi kecemburuan sosial. Bila hal ini berlangsung lama, maka bila ada masalah sedikit saja akan terjadi konflik.

Penulis : Dwi Ananta

Sunday, 19 August 2018

Pengertian Sympetalae, Sinartrosis, Stoma, Sporogonium, Spermatophyta


Pengertian Sympetalae
Dari bahasa Yunani : Syn, sym = bersambungan; Petalon = helaian mahkota bunga. Suatu golongan anak kelas dari tumbuhan dikotil yang memiliki susunan mahkota bunganya bersatu, sehingga bentuknya serupa tabung, lonceng, terompet, mangkok, dll. Bunga yang demikian memiliki bagian-bagian: limbus (bibir), faux (leher), dan tubus (tabung); dimiliki oleh bangsa tumbuhan Tubiflorae, mencakup golongan suku terung-terungan (Solanaceae), Apocynaceae (contoh: tapak dara), Labiatae (contohnya: tumbuhan kumis kucing), Convolvulaceae (contohnya: kangkung-kangkungan), dll.

Pengertian Synarthrosis,
Dari Bahasa Yunani : Syn = bersambungan; Arthron = sendi :  Suatu sistem persendian pada tulang yang tidak dapat digerakkan, seperti terjadi pada persambungan tulang-tulang tengkorak.
Lawannya adalah Diartrosis (Diathrosis), yaitu persendian tulang yang dapat digerakkan, seperti persendian engsel, sendi putar, sendi pelana, dan sendi peluru.

Pengertian Stoma
Dari Bahasa Yunani : Stoma = mulut; jamaknya stomata : Suatu lubang kecil pada epidermis yang di samping sel penjaga (guard cells) yang dapat menyebabkan membuka dan menutup stoma untuk mengatur pengeluaran air pada daun; yang dikenal dengan sebutan mulut daun. Stoma sangat berperan dalam kegiatan transpirasi daun dan penyerapan zat-zat dari sekelilingnya.
Mekanisme membuka/menutup stoma dipengaruhi oleh kegiatan fotosintesis daun dan tekanan turgor (menegangnya dinding sel akibat volume sel bertambah).
Pada siang hari terjadi fotosintesis, maka di dalam sel-sel penjaga terbentnk glukosa yang menyebabkan tekanan osmosisnya tinggi, sehingga mampu menyerap air dari sel-sel sekitarnya; akibatnya menyerap air tersebut, sel panjang memiliki tekanan turgor yang tinggi, dan akibat strukturnya yang khusus (ketebalan dinding sel-selnya tidak sama) menyebabkan stoma membuka; sedangkan pada malam hari terjadi hal yang sebaliknya sehingga sel stoma menutup.

Pengertian Sporogonium
Berasal dari Bahasa Yunani : Sporos = biji; Gotios = turunan : Suatu generasi sporofit pada tumbuhan lumut (Bryophyta) yang mengandung kapsul spora dengan tangkainya (seta) untuk menghasilkan spora-sporanya, yang tumbuh pada gametofitnya sebagai perkembangan dari ovum yang telah dibuahi di dalam arkegonium; bentuknya serupa jarum berkepala.
Sinonimnya adalah Sporofit.

Pengertian Spermatophyta
Dari Bahasa Yunani : Sperma = biji; Phyton = tumbuhan : Golongan tumbuhan yang menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan generatifnya; disebut juga tumbuhan bunga (Anthophyta), karena biji asalnya dari perkembangan bunga yang telah mengalami penyerbukan dan pembuahan. Bunga biasanya terlihat jelas dan berfungsi sebagai alat penyerbukan atau alat perkawinan, sehingga tumbuhan yang menghasilkan bunga disebut Phanerogamae (Phaneros = jelas terlihat; gamos = alat perkawinan).
Sebaliknya, ada tumbuhan yang alat perkawinannya tidak jelas atau tersembunyi yang disebut golongan Cryptogamae (Gk. Kryptos = tersembunyi, + gamos).

Thursday, 16 August 2018

Alat Ukur Massa


Dari segi bentuk, alat ukur massa dalam fisika sangat berbeda dengan alat ukur massa yang sering kita jumpai di dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam kehidupan sehari hari kita kenal neraca sama lengan yang biasa kita jumpai di toko mas, neraca "dacin" yang biasa digunakan untuk menimbang beban yang cukup besar seperti padi dan gabah, ada pula neraca pasar yang biasa digunakan untuk menimbang sayuran dan bahan pokok di pasar, dan bahkan ada neraca pegas yang sering digunakan ibu-ibu untuk menimbang bahan- bahan kue.


Dari sekian banyak bentuk neraca, hanya neraca sama lengan yang mungkin Anda temukan di Laboratorium Fisika. Bentuk neraca lainnya yang sering digunakan di Laboratorium Fisika adalah neraca pelat datar dan neraca inersia. Kedua jenis neraca terakhir ini tidak akan dijumpai dalam kehidupan kita sehari-hari.
Prinsip kerja neraca ada empat macam, yaitu :
a. prinsip kesetimbangan gaya gravitasi
Contoh neraca yang menggunakan prinsip kesetimbangan gaya gravitasi adalah neraca sama lengan,
b. prinsip kesetimbangan momen gaya
contoh neraca yang menggunakan prinsip kesetimbangan momen gaya adalah neraca dacin
c. prinsip kesetimbangan gaya elastis dengan gaya gravitasi
contoh neraca yang menggunakan prinsip kesetimbangan gaya elastis adalah neraca pegas untuk menimbang bahan-bahan kue. Catatan: Sesungguhnya neraca pegas ini adalah alat ukur gaya dan bukan alat ukur massa, tetapi di pasar sering kita jumpai neraca pegas.
d. prinsip inersia (prinsip kelembaman).
Terakhir neraca inersia adalah neraca yang tidak bergantung kepada gaya gravitasi, tetapi menentukan massa dengan menggunakan salah satu sifat penting massa yaitu inersia (kelembaman = kemalasan untuk berubah).

Alat Ukur Panjang


Alat ukur "panjang" atau disingkat "panjang" dalam fisika dapat terdiri atas beberapa jenis mulai dari :
1. meteran lipat
2. mistar 1 m
3. mistar 30 cm
4. jangka sorong
5. mikrometer sekrup.
Batas ketelitian pengukuran dari alat ukur panjang bervariasi tergantung pada kebutuhan. Meteran lipat dan mistar 1 meter misalnya memiliki batas ketelitian sampai 1 cm.
Jangka sorong dan mikrometer memiliki batas ketelitian yang lebih baik lagi. Jangka sorong memiliki batas ketelitian 0,1 mm dan mikrometer memiliki batas ketelitian 0,01 mm. Jadi tingkat ketelitian hasil pengukuran besaran panjang dengan mikrometer jauh lebih baik dari pada hasil pengukuran dengan jangka sorong.

Sesuai dengan rancangannya, jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur ketebalan sebuah benda yang sangat tipis, diameter luar sebuah silinder atau bola, diameter dalam sebuah lubang, dan untuk mengukur kedalaman suatu lubang.
Sedangkan mikrometer hanya dapat digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter luar sebuah bola atau silinder.

Mengingat bentuk rancangan kedua alat ukur panjang ini sedemikian rupa sehingga pembacaannya memerlukan sedikit ketrampilan. Contoh cara membaca hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer dapat kamu lihat pada gambar di atas.

Wednesday, 15 August 2018

Pengertian Transpirasi, Taksisme, Tendon


Pengertian Transpirasi
Asalnya dari bahasa Latin “Trans” yang artinya “melintasi” dan  “Spirare” artinya “menghisap atau menghirup”.  Jadi arti transpirasi yaitu suatu proses penguapan atau pelepasan uap air pada tumbuhan melalui stomata, kutikula, dan lentisel. Molekul air ini bermula dari akar,  menuju batang ,sampai akhirnya di daun lewat xilem. Adanya kegiatan transpirasi daun menyebabkan daun memiliki daya hisap terhadap air dan zat-zat terlarut di dalamnya dari batang maupun akar.
Daya-daya yang bisa menjadikan air bisa naik dari akar sampai ke batang menuju daun, yaitu:
• Adanya tekanan akar sekalipun hanya menaikkan aliran air dalam beberapa meter saja;
• Adanya daya kohesi dan adhesi antar molekul air dengan dinding kapiler xilem;
• Adanya daya kapiler xilem (pembuluh kayu) sekalipun hanya dapat menaikkan molekul air dalam pembuluh kayu dengan tinggi beberapa puluh meter;
• Adanya daya hisap dari daun yang memperlancar arus aliran molekul air yang berasal akar menuju batang dan akhirnya dikeluarkan dari daun melalui stomata atau kutikula.
Akibat positif transpirasi yaitu zat-zat yang larut di air tanah, berupa garam-garam tanah & zat hara lainnya ikut terhisap ke tubuh tanaman untuk keperluan hidupnya

Pengertian Taksisme
Dari  kata dalam bahasa Yunani “Taxis” = “susunan atau kedudukan”, Jadi taksisme yaitu Suatu gerak seluruh bagian tumbuhan menuju ke arah datangnya rangsang. Macam-macamnya antara lain:
• Kemotaksisme (chemis artinya kimia + taxis) yaitu gerak seluruh bagian tumbuhan menuju rangsang zat kimia, seperti gerak sperma menuju sel telur;
• Fototaksisme berasal dari kata “phos” yang mempunyai arti “cahaya” + taxis yaitu gerak seluruh bagian tumbuhan menuju rangsang cahaya, seperti gerak terlemparnya sporangium dari jamur Pilobolus ke arah datangnya cahaya matahari atau gerak pindah bakteri oksigen menuju ke bagian yang banyak mengandung oksigen (percobaan Engelmann).

Pengertian Tendon
Kata dari Bahasa Latin “Tendo” atau “tendere” yang mempunyai arti  “merentangkan” Suatu bagian otot yang melekat pada tulang, dan umumnya memiliki bagian yang menggenting (mengecil), mengandung serabut-serabut jaringan ikat yang elastis dan kuat. Tendo terbagi dua macam, yaitu:
• Bagian otot genting yang melekat pada tulang yang digerakkan disebut Insersio;
•Bagian otot genting yang melekat pada tulang yang menjadi tempat menarik gerakan otot disebut Origo.
Adapun bagian otot yang menggembung dan lepas dari tulang disebutnya ventrikel, dan selaput yang membungkus jaringan otot disebut sarkolemma.

Tuesday, 14 August 2018

Kamus Biologi : Pengertian Uterus, Uretra, Umbelliferae, Tropofil, Tropisme


Arti Uterus
Berasal dari Bahasa Latin “Uterus” = “rahim” yaitu Organ di dalam tubuh mamalia betina sebagai tempat ovum dan berkembang embrio, serta mendapatkan gizi bagi embrio hingga menjadi bayi sebelum dilahirkan.

Pengertian Uretra
Dari Bahasa Yunani Ourethra dari Ouron yang berarti urine. Jadi artinya adalah Saluran urine yang menghubungkan antara kantung seni dengan dunia luar tubuh sebagai saluran untuk membuang air seni dari dalam tubuh. Kantung seni (Vesica urinaria) merupakan satu jenis organ dari sistem ekskresi yang menampung air seni dari hasil penyaringan ginjal yang dikeluarkan melalui ureter. Adapun ureter adalah saluran seni yang menghubungkan rongga ginjal dengan kantung seni.

Arti Umbelliferae
Merupakan Bahasa Latin : “umbella” = “payung” dan “Ferae” = “mengandung”. Jadi artinya adalah suatu famili tumbuhan dikotil atau dari golongan Rosidae yang memiliki ciri utamanya adalah karangan bunganya berbentuk payung. Contohnya: adas (Funiculum vulgare) bermanfaat bunga dan buahnya untuk obat batuk, bahan campuran kecap dan obat lainnya.

Pengertian Tropofil
Daun pada tumbuhan paku-pakuan yang hanya berperan untuk kegiatan fotosintesis. Adapun daun yang khusus untuk menghasilkan spora disebut sporofil. Beberapa tumbuhan paku-pakuan antara tropofil ada dengan sporofil dapat dibedakan. Tumbuhan paku yang membentuk strobilus, sporofil biasanya lebih sempit daripada tropofllnya, tctapi pada tumbuhan paku yang membentuk sori antara keduanya adalah sama , baik ukuran maupun bentuknya.

Arti Tropisme
Berasal dari bahasa Yunani  “Trope”  = “menuju”. Tropisme yaitu Suatu gerak pertumbuhan pada tumbuhan sebagai gerak sebagian tubuh yang arahnya ditentukan oleh datangnya rangsang. Macam-macam gerak tropisme:
• Fototropisme (Phos = cahaya + trope), yaitu gerak tubuh bagian tumbuhan karena pengaruh cahaya matahari, seperti gerak tumbuh batang tumbuhan. Sinonimnya adalah heliotropisme (Helios = matahari + trope).
Geotropisme (Geo = bumi, tanah + trope), yaitu gerak tumbuh bagian tumbuhan karena pengaruh gaya tarik bumi, seperti gerak akar tumbuhan. Tigmotropisme (Thigma = sentuhan + trope), yaitu gerak tubuh bagian tumbuhan karena pengaruh persentuhannya, seperti gerak batang membelit pada tumbuhan lainnya dan gerak sulur membelit pada lainnya.

Blog saya yang lain