Friday 6 March 2015

Pengertian Kerja Sama Ekonomi Internasional

1.     Kerja sama internasional merupakan kerja sama umumnya yang dilakukan oleh beberapa negara yang sama - sama saling menguntungkan pada bidang ekonomi negara – negara tersebut.
2.     Tujuan dari pada kerja sama tersebut merupakan untuk bisa mendapatkan sebuah keuntungan. Keuntungan tersebut yang akan sebagai pendapatan pada suatu negara.

Manfaat Kerja Sama Ekonomi Internasional
Keuntungan pada kerja sama ekonomi internasional:
a.      Membebaskan suatu bangsa dari sebuah kemiskinan, kebodohan, serta kelaparan;
b.      Membebaskan suatu bangsa dari pada keterbelakangan ekonomi;
c.      Memajukan pada sektor perdagangan, contoh terbentuknya banyak badan kerja sama regional serta multilateral;
d.      Memajukan adanya perkembangan di wilayah negara-negara berkembang, contohnya memberikan sebuah kesempatan kepada negara berkembang untuk mengekspor barang dan jasa;
e.      Bagi sebuah negara maju, mereka bisa mendapatkan berbagai macam bahan mentah untuk bisa mempertahankan dan juag untuk mengembangkan kemajuan dalam berbagai macam bidang.

Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi Internasional
Bentuk-bentuk pada kerja sama internasional
1.         Bentuk kerja sama ekonomi bilateral: suatu kerja sama dibidang ekonomi antara 2 (dua) negara.
2.         Bentuk kerja sama ekonomi regional: suatu kerja sama dibidang ekonomi pada suatu kawasan, seperti contohnya ASEAN serta APEC.
3.         Bentuk kerja sama ekonomi multilateral: suatu kerja sama dibidang ekonomi yang terdiri dari beberapa banyak negara, seperti contohnya ILO serta IMF.
4.         Bentuk kerja sama ekonomi antarregional: suatu kerja sama antara 2 (dua) kawasan, seperti contohnya ASEAN serta Uni Eropa.
5.         Bentuk kerja sama ekonomi yang berdasarkan pada tujuan dan juga lapangan usaha: suatu kerja sama dibidang ekonomi internasional pada bidang tertentu, seperti contohnya OPEC serta OECD.

Faktor-faktor penyebab terjadinya kerjasama ekonomi antamegara antara lain sebagai berikut,
a.         Kemampuan pada suatu negara dalam membuat/memproduksi suatu barang maupun jasa yang terbatas, sedangkan pada kebutuhan di masyarakat sangat tidak terbatas.
b.         Adanya suatu perbedaan kondisi pada sosial ekonomi, adanya kemajuan ilmu pengetahuan serta perkembangan teknologi, kemajuan peradaban, serta pada kondisi alam yang ada di setiap negara.
c.         Adanya sebuah perbedaan pada faktor produksi yang dipunyai oleh setiap suatu negara.

Tujuan Kerjasama Ekonomi Antamegara.
Adapun tujuan pada kerjasama ekonomi antar negara di antaranya sepewrti berikut.
a.      Meningkatkan pada kesempatan kerja.
b.     Mendorong adanya kemajuan IPTEK.
c.      Memenuhi suatu kebutuhan dalam negeri.
d.     Melindungi produksi yang ada di dalam negeri

e.      Meningkatkan pendapatan devisa melalui kegiatan ekspor.

Pengertian Perdagangan Internasional

1.      Perdagangan internasional merupakan suatu proses tukar menukar dan jual beli suatu barang maupun jasa yang umumnya terjadi pada antara dua negara maupun lebih.
2.      Ekspor merupakan aktifitas menjual suatu barang atau jasa berasal dari dalam negeri untuk ke luar negeri. Negara yang biasanya mengekspor suatu barang atau jasa umunya disebut ekportir.
3.      Impor merupakan suatu aktifitas membeli suatu barang atau jasa yang berasal dari luar negara. Negara yang biasanya mengimpor suatu barang dan jasa umunya disebut importir.

Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional sangat bermanfaat untuk bisa mendapatkan penghasilan devisa, untuk memperluas kesempatan untuk bekerja, menstabilkan pada harga-harga suatu komuditas, meningkatkan pada kualitas konsumsi, dan juga membantu untuk mempercepat pada alih teknologi.

Faktor Pendorong dan Penghambat Perdagangan Internasional
1.       Perdagangan internasional dapat terjadi karena umumnya adanya suatu perbedaan pada sumber daya alam, adanya penghematan pada biaya produksi, kareana selera pada masyarakat, atau adanya perbedaan pada teknologi.
2.       Perdagangan internasional pula bisa ada hambatan karena tidak amannya pada kondisi di wilaya suatu negara, adanya kebijakan dibidang ekonomi internasional pada suatu pemerintahan, dan juga tidak stabilnya nilai tukar (kurs) mata uang asing.

Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan proteksi/keamanan di bidang impor meliputi beberapa kebijakan seperti kuota/jumlah, politik pada biaya/tarif, adanya pemberian subsidi, dan juga larangan impor.
1.      Kuota. Kuota pada kegiatan impor merupakan total keseluruan jumlah suatu barang yang bisa untuk diimpor pada waktu/masa tertentu. Jumlah tersebut diperkirakan agar tidak akan dapat mengganggu perindustrian dalam negeri.
2.      Tarif. Kebijakan pada tarif umumnya diambil oleh sebuah pemerintah dengan menetapkan biaya/tarif yang sangat tinggi agar mengimpor suatu macam barang dengan suatu barang sejenis yang bisa diproduksi/dibuat di dalam negeri mempunyai daya saing.
3.      Subsidi. Pemberian subsidi supaya harga suatu barang yang diproduksi dalam negeri bisa ditekan, pemerintah biasanya bisa memberikan sebuah subsidi kepada produsen yang berada di dalam negeri. Dengan adanya pemberian suatu subsidi ini, harga suatu barang dalam negeri bisa menjadi cukup murah.
4.      Larangan pada impor. Dengan adanya berbagai alasan atau kebijakan, ada suatu barang tertentu yang dapat dilarang untuk diimpor.

Kebijakan proteksi di bidang ekspor meliputi diskriminasi harga, pemberian premi, dumping, politik dagang bebas, dan larangan ekspor.
1.         Diskriminasi pada harga merupakan sebuah tindakan pada penetapan suatu harga barang yang sangat berbeda pada satu negara dengan negara yang lainnya. Untuk suatu barang yang sama, p;ada harga untuk di negara yang satu terbilang lebih mahal bisa juga lebih murah daripada di negara yang lainnya.
2.         Pemberian premi atau subsidi yang biasanya dilakukan oleh pemerintah kepada sebuah badan usaha yang biasanya melakukan kegiatan ekspor, seperti contoh berupa suatu bantuan biaya pada produksi dan juga adanya pembebasan pada pajak dan juga pada fasilitas lainnya. Yang mempunyai tujuan agar suatu barang yang di ekspor mempunyai daya bersaing di luar negeri.
3.         Dumping merupakan suatu kebijakan yang umumnya diambil oleh sebuah pemerintahan dengan menetapkan suatau barang ekspor yang harga barang tersebut di luar negeri harganya lebih murah dari pada  harga yang ada di dalam negeri.
4.         Politik pada perdagangan bebas. Politik perdagangan bebas adalah suatu kebijakan yang umumnya membuat di masing-masing pemerintahan agar memberi sebuah kebebasan dalam kegiatan ekspor dan impor.
5.         Larangan adanya ekspor. Ini kebalikan dari pada larangan kegiatan impor, larangan pada kegiatan ekspor adalah kebijakan di suatu negara agar melarang kegiatan ekspor pada barang- barang tertentu kepada luar negeri.

Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan pada perdagangan internasional umunya ditujukan untuk bisa mengatasi adanya dampak yang sangat buruk dari kegiata impor suatu barang, seperti contohnya perusahaan yang ada di dalam negeri yang membuat/memproduksi suatu barang yang sama akan berdampak pada kebangkruta atau gulung tikar karena akan kalah untuk bersaing dengan suatu barang impor.

Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam

Lingkungan alam atau natural environment merupakan lingkungan yang proses terbentuknya secara alami tanpa adanya campur tangan dari manusia. Lingkungan alam biasanya mencakup pada semua benda yang hidup atau benda tak hidup yang proses terjadinya dengan cara alamiah dibumi.  Lingkungan alam umumnya berbeda dengan sebuah lingkungan buatan/binaan yang biasanya terdiri atas area serta komponen alam yang sudah dipengaruhi campur tangan manusia. Lingkungan alam bisa berbentuk aliran sungai, danau, pantai/laut, gunung, kubangan rawa, hutan dan banyak lagi.

Lingkungan alam umumnya terdiri atas dua komponen yaitu komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik merupakan segala sesuatu (benda) yang berada di sebuah lingkungan yang termasuk bukan makhluk hidup. Tetapi sebaliknya pada Lingkungan biotik merupakan segala sesuatu (benda) hidup yang berada di sebuah lingkungan. Seperti contohnya lingkungan abiotik ialah bebatuan, hamparan tanah, air, gas/udara, suhu/cuaca, hujan, dan energi pada matahari, akan tetapi pada contoh lingkungan biotik merupakan berbagai jenis/macam tumbuhan serta hewan. Pada lingkungan alam umumnya terjadi interaksi/hubungan antara sebuah lingkungan abiotik dan lingkungan biotik atau pada sebaliknya. Malah, antara komponen lingkungan abiotik serta antar komponen lingkungan biotik pula terjalin suatu saling keterkaitan. Seperti contoh interaksi/hubungan antara sebuah komponen abiotik dan komponen biotik ialah tanah, cuaca/suhu dan juga curah hujan yang umumnya mempengaruhi jenis dari tanaman yang akan tumbuh di suatu wilayah/daerah.

Suhu/cuaca yang relatif tinggi serta curah hujan yang juga relatif besar dan unsur tanah yang terbilang subur sangat memungkinkan tumbuhnya  banyak ragam jenis tumbuhan tropis. Tanaman/tumbuhan tropis tidak akan bisa tumbuh dengan baik bila berada di wilayah/daerah gurun yang sangat kering dan memiliki suhu yang relatif tinggi atau berada di wilayah/daerah lintang sedang yang mempunayai empat musim.

Lingkungan biotik umumnya juga bisa memengaruhi pada lingkungan abiotik. Seperti contohnya pada daerah yang memiliki banyak tumbuhannya akan menjadikan suhu dari udara menjadi sangat sejuk. Coba bandingkanlah bila kalian berada di wilayah/daerah yang penduduknya sudah sangat padat dan banyak sekali kendaraan bermotor yang lewatinya, maka suhu udaranya akan lebih tinggi dari yang seharusnya. Daerah/wilayah yang masih sangat banyak tumbuhan/tanamannya juga bisa menyimpan sumber air tanah sangat banyak karena tanah yang berada di bawahnya bisa menyerap air yang lebih banyak lagi. Antara komponen lingkungan abiotik dengan komponen lingkungan abiotik lainnya juga bisa terjadi saling berpengaruh. Seperti contohnya, curah hujan yang cukup besar bisa mengakibatkan pengikisan pada tanah yang umumnya juga sangat besar. Suhu yang relatif tinggi bisa mengakibatkan terjadinya penguapan yang sangat tinggi juga. Saling mempengaruhi juga terjadi pada komponen biotik antara komponen biotik yang lainnya.  Seperti contohnya merupakan beragamnya berbagai jenis/macam tumbuhan/tanaman atau flora di sebuah daerah/wiayah juga diiringi dengan beragamnya berbagai jenis hewan/fauna yang bisa hidup di suatu daerah/wilayah tersebut. Oleh karena itu, di daerah/wilayah hutan hujan tropis seperti di wilayah Indonesia selain memiliki sangat beragam  jenis tumbuhan/floranya juga memiliki beragam  jenis hewan/faunanya.

Sejak awal keberadaannya, manusia selalu melakukan interaksi/berhubungan dengan lingkungan alamnya. Awal mulanya manusia memanfaatkan secara apa adanya pada sumber daya yang sudah tersedia di alam ini tanpa melakukan daya upaya untuk merubah alam. Lalu, manusia berupaya untuk  bercocok tanam menggunakan cara berladang/berkebun. Pada periode selanjutnya, manusia bercocok tanam serta menetap lalu kemudian mengembangkan daerah permukiman dan juga perkotaan dan mengembangkan berbagai jenis industri/perusahaan. 

Pada awal mulanya manusia memanfaatkan alam sekitarnya hanya digunakan sebatas memenuhi kebutuhan dasarnya saja seperti makan dan minum serta sandang/pakaian. Akan tetapi, pada saat ini manusia sudah mampu mengolah sumber daya yang berada di alam untuk memenuhi berbagai ragam kebutuhan atau hanya sekedar untuk memenuhi pada gaya hidupnya.

Manusia mampuh mengubah bahan dari alam tidak hanya untuk sumber pangan, akan tetapi juga sandang/pakaian yang sangat beragam bentuk dan coraknya, rumah yang mewah, kendaraan mewah dan banyak. Banyaknya manusia juga dari waktu ke waktu terus meningkat dengan sangat pesat, sehingga jumlah pada kebutuhannya juga akan terus mengalami peningkatan. Akibatnya, sebagian besar lingkungan alam sudah mengalami banyak kerusakan seperti contoh pencemaran air, tanah dan udara. Pada saat masa awal keberadaan manusia, manusia umumnya cenderung selalu untuk menyesuaikan dirinya kepada lingkungan alam sekitarnya. Sebagai contohnya, manusia yang bermukim dan hidup di hutan pedalaman maka akan berupaya untuk tinggal di dekat sekitar sumber makanan yang ada sebab belum berpikir untuk membudidayakannya. Pada saat masa sekarang manusia umumnya cenderung untuk melakukan upaya dapat mengambil/memanfaatkan sumber daya alam menggunakan bantuan dari teknologi yang berkembang. Namun demikian, pada beberapa hal tertentu sampai pada waktu ini manusia juga sudah dapat beradaptasi pada alam, contohnya manusia dapat menyesuaikan waktu musim tanam dengan musim/cuaca penghujan, waktu saat berlayar sudah bisa menyesuaikan pada keadaan angin atau cuaca, dapat menghindari untuk tinggal di wilayah/daerah yang rawan terjadi bencana alam, dan banyak lagi.

Ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi yang berkembang telah menjadikan manusia sangat dominan dalam hubungan/interaksinya dengan alam sekitar. Manusia juga mampu untuk membuka lahan pertanian serta perkebunan yang terbilang sangat luas. Gergaji mesin yang mampu untuk memotong banyak pohon besar dalam waktu yang sangat singkat, traktor yang mampu untuk mengolah lahan tanah dengan sangat cepat, sehingga lahan tanah pertanian serta hasilnya bisa bertambah dengan sangat cepat pula.

Manusia juga mampu dapat membangun bagunan bendungan untuk bisa mengairi irigasi lahan pertanian yang dulunya kekurangan sumber air. Manusia juga tanpa harus bermukim di dekat sumber pangan sebab sudah ada sarana dan prasarana seperti transporasi yang dapat mengangkut sumber bahan makanan yang jaraknya sangat jauh sekali. Bahkan, manusia tengah berupaya untuk memodifikasi  cuaca/musim  dengan cara mengembangkan suatu teknologi modern hujan buatan.


Akan tetapi, sampai saat waktu ini manusia masih belum mampu untuk memperkirakan teknologi mengetahui kapan akan terjadi bencana gempa bumi, pada jam berapa terjadinya gunung akan meletus, dan lain-lain.  Manusia juga belum bisa untuk menghentikan gelombang laut besar (tsunami), menghentikan bencana meluapnya air (banjir) dan seterusnya. Dalam hal tersebut manusia umumnya cenderung berupaya untuk bisa menyesuaikan diri. Seperti contohnya, penduduk yang bertempat tinggal di wilayah/daerah rawan gempa umumnya mengembangkan suatu teknologi rumah maupun bangunan yang bisa bertahan saat ada gempa.

Sunday 1 March 2015

Dinamika Interaksi Manusia dengan Lingkungan

Kehidupan seorang manusia tidak bisa dipisahkan dari pada lingkungannya. Seperti contohnya saat kita bernapas yang berasal dari udara di lingkungan sekitar kita. Kita saat makan/minum, dan juga saat menjaga kesehatan semuanya itu memerlukan sebuah lingkungan. Lingkungan sangat mempengaruhi pada perkembangan kehidupan semua manusia, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Komponen pada lingkungan bisa dibedakan menjadi beberapa macam seperti lingkungan biotik, abiotik, sosial, serta budaya. Komponen lingkungan biotik merupakan lingkungan hidup yang mepunyai susunan terdiri atas semua makhluk hidup, contohnya manusia, tanaman/tumbuhan, binatang/hewan, dan juga jasad renik. Komponen lingkungan abiotik merupakan unsur pada lingkungan hidup yang mempunyai susunan terdiri atas barang atau benda-benda yang tidak hidup, contohnya tanah, jenis batuan, gas/udara, dan masih banyak lagi. Pada mulanya, adanya interaksi pada manusia dengan lingkungan sekitar lebih mempunyai sifat alami serta meliputi kepada unsur – unsur seperti contoh, abiotik (sesuatu yang tidak bisa diperbarui), biotik (sesuatu yang bisa diperbarui).  
Akan tetapi jumlah manusia serta kebutuhannya terus saja bertambah sehingga manusia terus - menerus mengambil/memanfaatkan sumber daya yang berasal dari alam. Pada Kenyataannya, bukan hanya dari jumlahnya yang terus bertambah, akan tetapi gaya hidupnya yang juga berubah. Semakin majunya kehidupan manusia maka makin banyak kepada kebutuhannya. Kebutuhan tersebut bukan lagi hanya pada sekadar terpenuhinya untuk kebutuhan primer seperti sandang/pakaian, pangan/makanan, dan papan/tempat tinggal, akan tetapi juga pada kebutuhan sekunder seperti sebuah kendaraan (mobil,motor,dll), pakaian merk mahal, dan banyak lagi. Manusia biasanya menciptakan berbagai macam benda penunjang agar dapat memenuhi kebutuhannya. Berbagai benda tersebut lalu menjadi dari bagian lingkungan secara menyeluruh. Bahkan, di wilayah perkotaan, di sekitar lingkungannya didominasi oleh unsur - unsur kehidupan perkotaan seperti contoh jalan raya, jembatan penghubung, permukiman/perumahan, perkantoran, dan juga hotel. Lingkungan alami telah digantikan atau diubah secara menyeluruh oleh lingkungan buatan dan binaan.  
Interaksi manusia kepada lingkungannya sudah berlangsung melewati dua cara. Yang pertama, manusia yang dipengaruhi oleh pada lingkungan. Dan kedua, manusia mempunyai kemampuan dapat mengubah suatu lingkungan. Sifat interaksi tersebut mempunyai perbedaan antara satu wilayah dan wilayah lainnya atau satu penduduk/masyarakat dan penduduk/masyarakat lainnya.
Pada penduduk/masyarakat yang terbilang tradisional, umumnya kecenderungan pada lingkungan yang lebih menonjol dalam pengaruh pada kehidupan seperti dalam lingkungan penduduk/masyarakat di daerah pedesaan. Sebaliknya, pada wilayah yang penduduk/masyarakatnya mempunyai tingkat peradaban yang sudah sangat maju, manusia condong untuk dominan sehingga lingkungan sekitarnya banyak yang sudah berubah dari lingkungan yang alami menjadi lingkungan buatan atau binaan hasil karya oleh manusia, seperti keadaan pada lingkungan masyarakat di perkotaan.

Saling Keterkaitan Antar komponen Lingkungan Alam
Setelah kalian memahami tentang konsep-konsep pokok mengenai lingkungan, mari kita pahami/mengerti bagaimana adanya keterkaitan antar komponen di alam (abiotik serta biotik) pada kehidupan penduduk/masyarakat di lingkungan sekitar kalian. Agar kalian mendapatkan suatu gambaran yang lebih jelas mengenai keterkaitan antar komponen pada lingkungan, coba perhatikan contoh-contoh seperti berikut ini. 
1) Di daerah sekitar pantai (komponen lingkungan alam), perkembangan kehidupan masyarakat nelayan (komponen lingkungan sosial) yang mempunyai perbedaan dari kehidupan dari para petani yang bertempat tinggal di daerah/wilayah pegunungan.
2) Penduduk (komponen lingkungan sosial) untuk memenuhi pada kebutuhan pangannya mereka membuka hutan (komponen lingkungan alam) untuk dijadikan sebagai lahan pertanian.
3) Untuk kepentingan pada lahan pertanian, pemerintah (komponen lingkungan sosial) membangun sebuah bendungan (komponen lingkungan binaan).
4) Meluasnya area lahan pertanian (komponen lingkungan binaan) membuat sebagian banyak satwa/binatang (komponen lingkungan alam) kehilangan tempat tinggal atau habitat hidupnya, sehingga beberapa sebagian dari satwa mengalami kepunahan atau berpindah atau bermigrasi ke wilayah/daerah lain.
5) Di daerah/wilayah perkotaan (komponen lingkungan binaan), berkembangnya suatu lingkungan sosial yang mempunyai banyak keragaman (komponen lingkungan sosial) dibandingkan jika dengan di daerah pedesaan.
6) Di daerah yang memiliki kontur berbukit (kompone lingkungan alam), rumah-rumah atau bangunan (komponen lingkungan binaan) dibangun dengan cara berpencar - pencar atau menyebar dalam banyak kelompok-kelompok kecil.
7) Di daerah yang mempunyai iklim tropis (komponen lingkungan alam) dengan itansitas curah hujan yang sangat tinggi, mempunyai atap rumah (komponen lingkungan buatan) dibuat dengan model lereng yang berbentuk curam agar air hujan dengan mudah atau cepat mengalir ke bawa/tanah. Lain halnya dengan di wilayah/daerah yang bercuaca kering atau itensitas curah hujannya terbilang rendah yang bentuk atapnya dibuat agak lebih datar.
Dari contoh-contoh yang ada di atas, ada banyak keterkaitan yang sangat erat/kuat diantara komponen lingkungan yang satu dan komponen lingkungan lainnya. Demikian halnya seperti interaksi antara komponen lingkungan yang satu dengan komponen lingkungan lainnya tidak bisa dipisahkan serta akan terus mengalami banyak perubahan sesuai pada kebutuhan manusia. Seperti contoh, pada masa zaman dahulu saat kegiatan kehidupan manusia yang bisa dibilang masih sangat sederhana serta jumlahnya terbilang masih sangat sedikit, mereka biasanya cenderung membangun dan memiliki interaksi yang sangat harmonis dengan alam sekitarnya. Manusia mengambil atau memanfaatkan hanya seperlunya dari alam, hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, yang utamanya pada makanan. Untuk bisa memenuhi kebutuhan akan bahan makanan daging, mereka akan lakukan perburuan hewan liar. Buah-buahan mereka akan peroleh secara begitu saja dari yang disediakan oleh alam.  
Seiring dengan sangat pesatnya perkembangan pada kebudayaan, manusia mulai banyak mengembangkan berbagai peralatan untuk membantu/menunjang mereka untuk mengambil serta mengolah potensi sumber daya alam yang ada. Karena sangat mudah untuk mengambil serta mengolah potensi sumber daya alam dan juga makin besarnya/membeludaknya jumlah populasi manusia, jumlah volume potensi sumber daya dari alam yang sudah diambil terus meningkat. Manusia juga tidak lagi hanya mengeksploitasi/mengambil apa adanya berasal alam, akan tetapi berupaya mengembangbiakan/membudidayakannya melalui kegiatan pertanian/perkebunan dan peternakan.
  Budi daya pada pertanian atau pada peternakan adalah salah satu dalam upaya untuk aktivitas memenuhi kebutuhan hidup manusia yang akan terus mengalami peningkatan seiring dengan adanya meningkatnya jumlah populasi. Kebutuhan hidup manusia juga menjadi semakin beragam, bukan hanya pada berupa kebutuhan hidup dasar seperti bahan makanan, sandang/pakaian, dan juga rumah, akan tetapi juga semakin beragamnya kebutuhan kepada lainnya seperti pada kendaraan, barang berharga (perhiasan), dan juga alat komunikasi.
  Kebutuhan hidup dasar pun semakin banyak ragam dan jenisnya. Jenis/macam bahan makanan semakin banyak variasinya, begitu juga pada jenis pakaian. Rumah pun tidak hanya menjadi sekadar tempat tinggal atau berlindung dari cuaca panas maupun hujan serta dari binatang buas, akan tetapi juga menunjukkan pada status kekayaan seseorang. Rumah serta perabotan menjadi sangat banyak ragam jenisnya. Semuanya banyak berubah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar, akan tetapi menjadi sebuah gaya hidup (lifestyle).
  Berbagai hal tersebut menjadikan permintaan akan potensi sumber daya dari alam menjadi semakin bertambah atau meningkat. Pengambilan/eksploitasi sumber daya dari alam akan terus-menerus dilakukan serta menunjukkan adanya kecenderungan terus mengalami meningkatan. Seringkali pengambilan/eksploitasi sumber daya dari alam dilakukan dengan cara berlebihan dan tidak melihat atau memperhatikan pada kelestariannya. Akibatnya, banyak dari sumber daya alam tersebut mengalami kelangkaan bahkan kerusakan.

  Pada penduduk/masyarakat modern sekarang, manusia menempati pada posisi yang terbilang dominan terhadap lingkungan sekitarnya. Manusia sangat mempengaruhi serta mengubah lingkungan menjadi sesuai dengan apa yang menjadi keinginannya. Hutan dapat diubah menjadi sebuah lahan pertanian, kemudian akan menjadi sebuah kota, dan seterusnya. Penduduk/masyrakat yang masih mempunyai sifat tradisional cenderung akan menyesuaikan diri dengan alam sekitar dan membangun sebuah hubungan yang terbilang sangat harmonis dengan alam sekitarnya.   Penduduk/masyarakat modern mempunyai posisi yang dominan kepada alam karena mereka memiliki kemampuan iptek yang sangat maju, tetapi tetap saja manusia tidak bisa sepenuhnya untuk menguasai serta mengubah alam. Pada beberapa kasus, manusia harus mensesuaikan/beradaptasi terhadap alam sekitarnya. Seperti contoh, manusia sampai saat waktu ini tidak bisa/mampu menghentikan sebuah bencana alam seperti bencana gempa bumi, bencana gunung meletus, dan banyak lagi. Manusia pun belum bisa menentukan kapan waktu sebuah gunung akan erupsi atau meletus. Upaya yang dapat sebaiknya dilakukan adalah untuk memperkecil dampak dari pada bencana tersebut. Manusia pun belum mampu untuk bisa mengubah suhu iklim dan juga unsur-unsurnya, seperti cuaca hujan, angin, dan banyak lagi.

Blog saya yang lain