Sunday, 1 March 2015
Dinamika Interaksi Manusia dengan Lingkungan
Kehidupan
seorang manusia tidak bisa dipisahkan dari pada lingkungannya. Seperti contohnya
saat kita bernapas yang berasal dari udara di lingkungan sekitar kita. Kita
saat makan/minum, dan juga saat menjaga kesehatan semuanya itu memerlukan
sebuah lingkungan. Lingkungan sangat mempengaruhi pada perkembangan kehidupan
semua manusia, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Komponen pada
lingkungan bisa dibedakan menjadi beberapa macam seperti lingkungan biotik,
abiotik, sosial, serta budaya. Komponen lingkungan biotik merupakan lingkungan
hidup yang mepunyai susunan terdiri atas semua makhluk hidup, contohnya
manusia, tanaman/tumbuhan, binatang/hewan, dan juga jasad renik. Komponen lingkungan
abiotik merupakan unsur pada lingkungan hidup yang mempunyai susunan terdiri
atas barang atau benda-benda yang tidak hidup, contohnya tanah, jenis batuan, gas/udara,
dan masih banyak lagi. Pada mulanya, adanya interaksi pada manusia dengan
lingkungan sekitar lebih mempunyai sifat alami serta meliputi kepada unsur –
unsur seperti contoh, abiotik (sesuatu yang tidak bisa diperbarui), biotik (sesuatu
yang bisa diperbarui).
Akan tetapi
jumlah manusia serta kebutuhannya terus saja bertambah sehingga manusia terus -
menerus mengambil/memanfaatkan sumber daya yang berasal dari alam. Pada
Kenyataannya, bukan hanya dari jumlahnya yang terus bertambah, akan tetapi gaya
hidupnya yang juga berubah. Semakin majunya kehidupan manusia maka makin banyak
kepada kebutuhannya. Kebutuhan tersebut bukan lagi hanya pada sekadar
terpenuhinya untuk kebutuhan primer seperti sandang/pakaian, pangan/makanan,
dan papan/tempat tinggal, akan tetapi juga pada kebutuhan sekunder seperti
sebuah kendaraan (mobil,motor,dll), pakaian merk mahal, dan banyak lagi.
Manusia biasanya menciptakan berbagai macam benda penunjang agar dapat memenuhi
kebutuhannya. Berbagai benda tersebut lalu menjadi dari bagian lingkungan
secara menyeluruh. Bahkan, di wilayah perkotaan, di sekitar lingkungannya didominasi
oleh unsur - unsur kehidupan perkotaan seperti contoh jalan raya, jembatan
penghubung, permukiman/perumahan, perkantoran, dan juga hotel. Lingkungan alami
telah digantikan atau diubah secara menyeluruh oleh lingkungan buatan dan
binaan.
Interaksi
manusia kepada lingkungannya sudah berlangsung melewati dua cara. Yang pertama,
manusia yang dipengaruhi oleh pada lingkungan. Dan kedua, manusia mempunyai
kemampuan dapat mengubah suatu lingkungan. Sifat interaksi tersebut mempunyai
perbedaan antara satu wilayah dan wilayah lainnya atau satu penduduk/masyarakat
dan penduduk/masyarakat lainnya.
Pada penduduk/masyarakat
yang terbilang tradisional, umumnya kecenderungan pada lingkungan yang lebih
menonjol dalam pengaruh pada kehidupan seperti dalam lingkungan penduduk/masyarakat
di daerah pedesaan. Sebaliknya, pada wilayah yang penduduk/masyarakatnya
mempunyai tingkat peradaban yang sudah sangat maju, manusia condong untuk dominan
sehingga lingkungan sekitarnya banyak yang sudah berubah dari lingkungan yang
alami menjadi lingkungan buatan atau binaan hasil karya oleh manusia, seperti
keadaan pada lingkungan masyarakat di perkotaan.
Saling Keterkaitan
Antar komponen Lingkungan Alam
Setelah kalian
memahami tentang konsep-konsep pokok mengenai lingkungan, mari kita pahami/mengerti
bagaimana adanya keterkaitan antar komponen di alam (abiotik serta biotik) pada
kehidupan penduduk/masyarakat di lingkungan sekitar kalian. Agar kalian
mendapatkan suatu gambaran yang lebih jelas mengenai keterkaitan antar komponen
pada lingkungan, coba perhatikan contoh-contoh seperti berikut ini.
1) Di daerah sekitar pantai
(komponen lingkungan alam), perkembangan kehidupan masyarakat nelayan (komponen
lingkungan sosial) yang mempunyai perbedaan dari kehidupan dari para petani
yang bertempat tinggal di daerah/wilayah pegunungan.
2) Penduduk (komponen lingkungan
sosial) untuk memenuhi pada kebutuhan pangannya mereka membuka hutan (komponen
lingkungan alam) untuk dijadikan sebagai lahan pertanian.
3) Untuk kepentingan pada lahan
pertanian, pemerintah (komponen lingkungan sosial) membangun sebuah bendungan
(komponen lingkungan binaan).
4) Meluasnya area lahan pertanian
(komponen lingkungan binaan) membuat sebagian banyak satwa/binatang (komponen
lingkungan alam) kehilangan tempat tinggal atau habitat hidupnya, sehingga
beberapa sebagian dari satwa mengalami kepunahan atau berpindah atau bermigrasi
ke wilayah/daerah lain.
5) Di daerah/wilayah perkotaan (komponen
lingkungan binaan), berkembangnya suatu lingkungan sosial yang mempunyai banyak
keragaman (komponen lingkungan sosial) dibandingkan jika dengan di daerah
pedesaan.
6) Di daerah yang memiliki kontur
berbukit (kompone lingkungan alam), rumah-rumah atau bangunan (komponen
lingkungan binaan) dibangun dengan cara berpencar - pencar atau menyebar dalam
banyak kelompok-kelompok kecil.
7) Di daerah yang mempunyai iklim
tropis (komponen lingkungan alam) dengan itansitas curah hujan yang sangat tinggi,
mempunyai atap rumah (komponen lingkungan buatan) dibuat dengan model lereng yang
berbentuk curam agar air hujan dengan mudah atau cepat mengalir ke bawa/tanah.
Lain halnya dengan di wilayah/daerah yang bercuaca kering atau itensitas curah
hujannya terbilang rendah yang bentuk atapnya dibuat agak lebih datar.
Dari
contoh-contoh yang ada di atas, ada banyak keterkaitan yang sangat erat/kuat diantara
komponen lingkungan yang satu dan komponen lingkungan lainnya. Demikian halnya
seperti interaksi antara komponen lingkungan yang satu dengan komponen
lingkungan lainnya tidak bisa dipisahkan serta akan terus mengalami banyak
perubahan sesuai pada kebutuhan manusia. Seperti contoh, pada masa zaman dahulu
saat kegiatan kehidupan manusia yang bisa dibilang masih sangat sederhana serta
jumlahnya terbilang masih sangat sedikit, mereka biasanya cenderung membangun
dan memiliki interaksi yang sangat harmonis dengan alam sekitarnya. Manusia
mengambil atau memanfaatkan hanya seperlunya dari alam, hanya sekadar untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya, yang utamanya pada makanan. Untuk bisa memenuhi kebutuhan
akan bahan makanan daging, mereka akan lakukan perburuan hewan liar.
Buah-buahan mereka akan peroleh secara begitu saja dari yang disediakan oleh
alam.
Seiring
dengan sangat pesatnya perkembangan pada kebudayaan, manusia mulai banyak
mengembangkan berbagai peralatan untuk membantu/menunjang mereka untuk
mengambil serta mengolah potensi sumber daya alam yang ada. Karena sangat mudah
untuk mengambil serta mengolah potensi sumber daya alam dan juga makin besarnya/membeludaknya
jumlah populasi manusia, jumlah volume potensi sumber daya dari alam yang sudah
diambil terus meningkat. Manusia juga tidak lagi hanya mengeksploitasi/mengambil
apa adanya berasal alam, akan tetapi berupaya mengembangbiakan/membudidayakannya
melalui kegiatan pertanian/perkebunan dan peternakan.
Budi daya pada pertanian atau pada peternakan
adalah salah satu dalam upaya untuk aktivitas memenuhi kebutuhan hidup manusia
yang akan terus mengalami peningkatan seiring dengan adanya meningkatnya jumlah
populasi. Kebutuhan hidup manusia juga menjadi semakin beragam, bukan hanya
pada berupa kebutuhan hidup dasar seperti bahan makanan, sandang/pakaian, dan
juga rumah, akan tetapi juga semakin beragamnya kebutuhan kepada lainnya
seperti pada kendaraan, barang berharga (perhiasan), dan juga alat komunikasi.
Kebutuhan hidup dasar pun semakin banyak ragam
dan jenisnya. Jenis/macam bahan makanan semakin banyak variasinya, begitu juga
pada jenis pakaian. Rumah pun tidak hanya menjadi sekadar tempat tinggal atau
berlindung dari cuaca panas maupun hujan serta dari binatang buas, akan tetapi
juga menunjukkan pada status kekayaan seseorang. Rumah serta perabotan menjadi
sangat banyak ragam jenisnya. Semuanya banyak berubah tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan hidup dasar, akan tetapi menjadi sebuah gaya hidup
(lifestyle).
Berbagai hal tersebut menjadikan permintaan
akan potensi sumber daya dari alam menjadi semakin bertambah atau meningkat.
Pengambilan/eksploitasi sumber daya dari alam akan terus-menerus dilakukan
serta menunjukkan adanya kecenderungan terus mengalami meningkatan. Seringkali
pengambilan/eksploitasi sumber daya dari alam dilakukan dengan cara berlebihan
dan tidak melihat atau memperhatikan pada kelestariannya. Akibatnya, banyak
dari sumber daya alam tersebut mengalami kelangkaan bahkan kerusakan.
Pada penduduk/masyarakat modern sekarang,
manusia menempati pada posisi yang terbilang dominan terhadap lingkungan
sekitarnya. Manusia sangat mempengaruhi serta mengubah lingkungan menjadi
sesuai dengan apa yang menjadi keinginannya. Hutan dapat diubah menjadi sebuah
lahan pertanian, kemudian akan menjadi sebuah kota, dan seterusnya.
Penduduk/masyrakat yang masih mempunyai sifat tradisional cenderung akan
menyesuaikan diri dengan alam sekitar dan membangun sebuah hubungan yang
terbilang sangat harmonis dengan alam sekitarnya. Penduduk/masyarakat modern mempunyai posisi
yang dominan kepada alam karena mereka memiliki kemampuan iptek yang sangat
maju, tetapi tetap saja manusia tidak bisa sepenuhnya untuk menguasai serta
mengubah alam. Pada beberapa kasus, manusia harus mensesuaikan/beradaptasi
terhadap alam sekitarnya. Seperti contoh, manusia sampai saat waktu ini tidak bisa/mampu
menghentikan sebuah bencana alam seperti bencana gempa bumi, bencana gunung
meletus, dan banyak lagi. Manusia pun belum bisa menentukan kapan waktu sebuah
gunung akan erupsi atau meletus. Upaya yang dapat sebaiknya dilakukan adalah
untuk memperkecil dampak dari pada bencana tersebut. Manusia pun belum mampu
untuk bisa mengubah suhu iklim dan juga unsur-unsurnya, seperti cuaca hujan,
angin, dan banyak lagi.
Labels:
IPS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment