Friday 6 March 2015

Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam

Lingkungan alam atau natural environment merupakan lingkungan yang proses terbentuknya secara alami tanpa adanya campur tangan dari manusia. Lingkungan alam biasanya mencakup pada semua benda yang hidup atau benda tak hidup yang proses terjadinya dengan cara alamiah dibumi.  Lingkungan alam umumnya berbeda dengan sebuah lingkungan buatan/binaan yang biasanya terdiri atas area serta komponen alam yang sudah dipengaruhi campur tangan manusia. Lingkungan alam bisa berbentuk aliran sungai, danau, pantai/laut, gunung, kubangan rawa, hutan dan banyak lagi.

Lingkungan alam umumnya terdiri atas dua komponen yaitu komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen abiotik merupakan segala sesuatu (benda) yang berada di sebuah lingkungan yang termasuk bukan makhluk hidup. Tetapi sebaliknya pada Lingkungan biotik merupakan segala sesuatu (benda) hidup yang berada di sebuah lingkungan. Seperti contohnya lingkungan abiotik ialah bebatuan, hamparan tanah, air, gas/udara, suhu/cuaca, hujan, dan energi pada matahari, akan tetapi pada contoh lingkungan biotik merupakan berbagai jenis/macam tumbuhan serta hewan. Pada lingkungan alam umumnya terjadi interaksi/hubungan antara sebuah lingkungan abiotik dan lingkungan biotik atau pada sebaliknya. Malah, antara komponen lingkungan abiotik serta antar komponen lingkungan biotik pula terjalin suatu saling keterkaitan. Seperti contoh interaksi/hubungan antara sebuah komponen abiotik dan komponen biotik ialah tanah, cuaca/suhu dan juga curah hujan yang umumnya mempengaruhi jenis dari tanaman yang akan tumbuh di suatu wilayah/daerah.

Suhu/cuaca yang relatif tinggi serta curah hujan yang juga relatif besar dan unsur tanah yang terbilang subur sangat memungkinkan tumbuhnya  banyak ragam jenis tumbuhan tropis. Tanaman/tumbuhan tropis tidak akan bisa tumbuh dengan baik bila berada di wilayah/daerah gurun yang sangat kering dan memiliki suhu yang relatif tinggi atau berada di wilayah/daerah lintang sedang yang mempunayai empat musim.

Lingkungan biotik umumnya juga bisa memengaruhi pada lingkungan abiotik. Seperti contohnya pada daerah yang memiliki banyak tumbuhannya akan menjadikan suhu dari udara menjadi sangat sejuk. Coba bandingkanlah bila kalian berada di wilayah/daerah yang penduduknya sudah sangat padat dan banyak sekali kendaraan bermotor yang lewatinya, maka suhu udaranya akan lebih tinggi dari yang seharusnya. Daerah/wilayah yang masih sangat banyak tumbuhan/tanamannya juga bisa menyimpan sumber air tanah sangat banyak karena tanah yang berada di bawahnya bisa menyerap air yang lebih banyak lagi. Antara komponen lingkungan abiotik dengan komponen lingkungan abiotik lainnya juga bisa terjadi saling berpengaruh. Seperti contohnya, curah hujan yang cukup besar bisa mengakibatkan pengikisan pada tanah yang umumnya juga sangat besar. Suhu yang relatif tinggi bisa mengakibatkan terjadinya penguapan yang sangat tinggi juga. Saling mempengaruhi juga terjadi pada komponen biotik antara komponen biotik yang lainnya.  Seperti contohnya merupakan beragamnya berbagai jenis/macam tumbuhan/tanaman atau flora di sebuah daerah/wiayah juga diiringi dengan beragamnya berbagai jenis hewan/fauna yang bisa hidup di suatu daerah/wilayah tersebut. Oleh karena itu, di daerah/wilayah hutan hujan tropis seperti di wilayah Indonesia selain memiliki sangat beragam  jenis tumbuhan/floranya juga memiliki beragam  jenis hewan/faunanya.

Sejak awal keberadaannya, manusia selalu melakukan interaksi/berhubungan dengan lingkungan alamnya. Awal mulanya manusia memanfaatkan secara apa adanya pada sumber daya yang sudah tersedia di alam ini tanpa melakukan daya upaya untuk merubah alam. Lalu, manusia berupaya untuk  bercocok tanam menggunakan cara berladang/berkebun. Pada periode selanjutnya, manusia bercocok tanam serta menetap lalu kemudian mengembangkan daerah permukiman dan juga perkotaan dan mengembangkan berbagai jenis industri/perusahaan. 

Pada awal mulanya manusia memanfaatkan alam sekitarnya hanya digunakan sebatas memenuhi kebutuhan dasarnya saja seperti makan dan minum serta sandang/pakaian. Akan tetapi, pada saat ini manusia sudah mampu mengolah sumber daya yang berada di alam untuk memenuhi berbagai ragam kebutuhan atau hanya sekedar untuk memenuhi pada gaya hidupnya.

Manusia mampuh mengubah bahan dari alam tidak hanya untuk sumber pangan, akan tetapi juga sandang/pakaian yang sangat beragam bentuk dan coraknya, rumah yang mewah, kendaraan mewah dan banyak. Banyaknya manusia juga dari waktu ke waktu terus meningkat dengan sangat pesat, sehingga jumlah pada kebutuhannya juga akan terus mengalami peningkatan. Akibatnya, sebagian besar lingkungan alam sudah mengalami banyak kerusakan seperti contoh pencemaran air, tanah dan udara. Pada saat masa awal keberadaan manusia, manusia umumnya cenderung selalu untuk menyesuaikan dirinya kepada lingkungan alam sekitarnya. Sebagai contohnya, manusia yang bermukim dan hidup di hutan pedalaman maka akan berupaya untuk tinggal di dekat sekitar sumber makanan yang ada sebab belum berpikir untuk membudidayakannya. Pada saat masa sekarang manusia umumnya cenderung untuk melakukan upaya dapat mengambil/memanfaatkan sumber daya alam menggunakan bantuan dari teknologi yang berkembang. Namun demikian, pada beberapa hal tertentu sampai pada waktu ini manusia juga sudah dapat beradaptasi pada alam, contohnya manusia dapat menyesuaikan waktu musim tanam dengan musim/cuaca penghujan, waktu saat berlayar sudah bisa menyesuaikan pada keadaan angin atau cuaca, dapat menghindari untuk tinggal di wilayah/daerah yang rawan terjadi bencana alam, dan banyak lagi.

Ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi yang berkembang telah menjadikan manusia sangat dominan dalam hubungan/interaksinya dengan alam sekitar. Manusia juga mampu untuk membuka lahan pertanian serta perkebunan yang terbilang sangat luas. Gergaji mesin yang mampu untuk memotong banyak pohon besar dalam waktu yang sangat singkat, traktor yang mampu untuk mengolah lahan tanah dengan sangat cepat, sehingga lahan tanah pertanian serta hasilnya bisa bertambah dengan sangat cepat pula.

Manusia juga mampu dapat membangun bagunan bendungan untuk bisa mengairi irigasi lahan pertanian yang dulunya kekurangan sumber air. Manusia juga tanpa harus bermukim di dekat sumber pangan sebab sudah ada sarana dan prasarana seperti transporasi yang dapat mengangkut sumber bahan makanan yang jaraknya sangat jauh sekali. Bahkan, manusia tengah berupaya untuk memodifikasi  cuaca/musim  dengan cara mengembangkan suatu teknologi modern hujan buatan.


Akan tetapi, sampai saat waktu ini manusia masih belum mampu untuk memperkirakan teknologi mengetahui kapan akan terjadi bencana gempa bumi, pada jam berapa terjadinya gunung akan meletus, dan lain-lain.  Manusia juga belum bisa untuk menghentikan gelombang laut besar (tsunami), menghentikan bencana meluapnya air (banjir) dan seterusnya. Dalam hal tersebut manusia umumnya cenderung berupaya untuk bisa menyesuaikan diri. Seperti contohnya, penduduk yang bertempat tinggal di wilayah/daerah rawan gempa umumnya mengembangkan suatu teknologi rumah maupun bangunan yang bisa bertahan saat ada gempa.

No comments:

Post a Comment

Blog saya yang lain