Monday, 26 January 2015
Aktifitas Pertanian - dengan file powerpoint
Indonesia sebagai negara
agraris, aktifitas utama penduduknya untuk mata pencaharian adalah mengolah
sumber daya alam yaitu pertanian.
Pada umum, sistem pertanian yang digunakan oleh masyarakat Indonesia bisa kita
golongkan menjadi beberapa golongan yaitu pertanian pada lahan basah dan
pertanian pada lahan kering.
Informasi dari Badan Litbang Pertanian, Pada departemen
Pertanian Indonesia tahun 2005 memberitahukan bahwa bersumber pada kondisi
biofisik pada lahan, kurang lebih dari 188,2 juta hektare total luas wilayah
daratan Indonesia, lahan yang cocock dibuat lahan pertanian adalah kurang lebih
seluas 100,7 juta hektare. Lahan tersebut dibagi lagi, yakni kurang lebih 24,5
juta hektare cocok sebagai lahan basah (sawah) dan 76,2 juta hektare cocok
sebagai lahan kering.
1. Sistem pertanian
lahan basah
Sistem
pada pertanian lahan basah biasa diketahi dengan istilah pertanian sawah. pada
pertanian sawah sangat kaya akan potensi air. Pada pertanian ini Hasil utamanya
adalah padi. Di wilayah dataran rendah pertanian sawah paling optimal bisa dikembangkan,
dengan ketinggian rata – rata tanah kurang dari 300 meter di atas permukaan
laut. Diketinggian rata - rata antara 300-500 meter di atas permukaan laut,
masih bisa diupayakan tanaman padi untuk ditanam, akan tetapi hasil dari
pertanian tersebut tidak bisa sebaik bila ditanam di kawasan daerah dataran
rendah. Juga, bentuk morfologi daerahnya yang sudah mulai bergelombang dan ada
daerah perbukitannya. Hal tersebut membuat pola pertaniannya sudah mulai
memakai sistem terasering bertujuan untuk mengurangi adanya erosi tanah.
Di
negara kita, pertanian jenis tersebut banyak didapati utamanya di daerah
dataran rendah terbentang sepanjang jalur pantura (pantai utara) Pulau Jawa,
seperti didaerah Karawang, indramayu, Purwakarta, Bekasi, dan Subang. Selain
itu, juga pertanian sawah diupayakan di sebagian wilayah pulau Sumatra dan
pulau Kalimantan.
2. Sistem pertanian lahan kering
Lahan kering merupakan lahan yang bisa dipakai untuk lahan pertanian
dengan memakai air secara terbatas dan umumnya cuma mengharapkan pada adanya
curah hujan.
Lahan tersebut mempunyai
keadaan agro-ekosistem yang sangat beragam, biasanya berlereng dengan keadaan
kesetabilan lahan yang sangat labil (peka kepada erosi) utamanya bila cara
pengelolaannya tidak memperhatikan petunjuk pelestarian tanah. Kegiatan
pertanian pada lahan kering bisa dibagi dalam beberapa jenis pemakaian lahan,
yakni lahan kering dengan tanaman palawija (tegalan), lahan kering dengan tanaman
sayuran (dataran tinggi), dan pekarangan (pada rumah).
Pertanian pada lahan kering
sangat banyak dibudidaya di wilayah dengan ketinggian antara 500-1.500 meter.
Pola tersebut sanagt sesuai untuk lahan yang kurang dari adanya sumber air.
Hasil yang diperoleh dari pola pertanian
tersebut umumnya berupa tumbuhan palawija.
Bagi yang ingin belajar melalui youtube bisa melihat di bawah ini.
Labels:
IPS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment