Thursday, 22 January 2015
Sumber Daya Laut (Powerpoint)
Coba kalian perhatikan ikan yang
kalian konsumsi tiap hari. Ikan itu adalah tergolong ikan darat atau ikan laut?
Apa bila ikan darat, tahukah kalian bagaimana cara membudidayakannya? bila ikan
laut, bagaimana cara ikan itu bisa kalian peroleh ? Laut adalah 2/3 dari luas
wilayah negara kita Indonesia, yaitu kurang lebih 5,8 juta km2. Di dalam laut, terdapat kekayaan alam yang
sangat luar biasa melimpahnya. Potensi melimpahnya kekayaan laut bukan hanya
berupa ikan, akan tetapi juga tersimpan bahan tambang seperti minyak mentah (bumi),
logam (emas, timah, nikel, bauksit, bijih besi), dan gas alam yang ada di
kedalamana air laut. Sumber daya laut juga mempunyai kekayaan lain seperti
sumber daya alam (SDA) berupa hutan mangrove, hamparan terumbu karang, dan
masih banyak lagi. Sumber daya tersebut diketahui sebagai sumber daya pesisir.
a. Perikanan
Perikanan merupakan salah satu
potensi sumber daya laut yang sudah dari dulu dimanfaatkan nelayan dipesisir
pantai. Wilayah laut di Indonesia mempunyai angka potensi lestari perikanan kurang
lebih sekitar 6,4 juta ton per tahun. Potensi lestari ini sendiri ialah potensi
tangkapan ikan yang masih bisa memungkinkan ikan untuk berkembang biak lagi
sehingga populasi ikan tangkapan tidak akan berkurang jumlah ikan tangkapan
nelayan. Berlandaskan pada hukum internasional, banyaknya tangkapan ikan yang
dibolehkan adalah 80% dari potensi lestari ikan yang ada atau kurang lebih 5,12
juta ton per tahun. Tetapi sebetulnya, tangkapan ikan di wilayah Indonesia jumlahnya
mencapai 5,4 juta ton per tahunnya. Ini berindikasi masih adanya peluang pada
meningkatkan banyaknya tangkapan ikan yang diperbolehkan, yakni kisaran 720.000
ton per tahunnya. bila dibandingkan pesebaran
potensi banyaknya ikan, secaraumum terlihat adanya perbedaan antara Indonesia
bagian wilayah Barat dan wilayah Timur. Di wilayah Indonesia bagian Barat
dengan kedalaman rata- rata laut 75 meter, maka yang paling banyak jenis ikan ditemukan
ialah ikan - ikan pelagis kecil. Agak berbeda dengan Kondisi yang ada di
wilayah Indonesia Timur dengan kedalaman rata - rata lautnya sampai 4.000 m. Di
wilayah Indonesia bagian Timur, banyak dijumpai ikan - ikan pelagis ukuran besar
antaranya ikan jenis tuna dan ikan cakalang.
Selain jenis ikan tangkapan (ikan
yang sudah ada di laut), masyarakat di wilayah Indonesia juga melaksanakan budi
daya ikan di wilayah pesisir. Di sepanjang daerah pantai utara Pulau Jawa,
sangat banyak masyarakat yang membangun usaha tambak. Jenis ikan yang biasa
dibudidaya adalah ikan jenis bandeng dan udang windu.
Kekayaan laut di wilayah
Indonesia yang juga berada di wilayah pesisir laut adalah berupa hamparan hutan
mangrove, rumput laut, terumbu karang dan padang lumut. Wilayah Indonesia
mempunyai jumlah 13.466 pulau maka garis pantainya benar - benar panjang.
Garis pantai di wilayah Indonesia
panjangnya mencapai 81.000 km atau urutan kedua paling panjang di dunia setelah
negara Kanada. Sebab itulah, potensi sumber daya alam (SDA) di daerah pesisir
sangat bernilai bagi negara kita Indonesia.
b. Hutan Mangrove
Hutan mangrove atau biasa
diketahui masyarakat bernama hutan bakau adalah salah satu tipe hutan yang
letanya di wilayah pasang dan surut air laut. Pada waktu air laut pasang, maka
hutan mangrove tergenang oleh air dari laut dan pada waktu air laut surut, maka
hutan mangrove tidak tergenang oleh air dari laut lagi. Umumnya hutan mangrove
sangat baik perkembanganya pada pantai yang dilindungi, muara sungai, atau di
laguna. Tanaman yang tumbuh berkembang di hutan mangrove tahan oleh kandungan
garam yang terdapat dalam air laut. Hamparan hutan mangrove mempunyai manfaat
ekologis dan manfaat ekonomis. Manfaat ekologis hutan mangrove ialah sebagai
tempat hidup atau habitat binatang laut untuk mencari makan, berkembang biak
dan tempat berlindung dari pemangsa. Manfaat ekologis lain dari hutan mangrove
ialah bisa melindungi bibir pantai dari abrasi gelombang air laut. Manfaat ekonomis dari hutan mangrove adalah
berupa nilai ekonomi dari kayu pohon – pohon bakau dan makhluk yang hidup yang
ada di habitat tersebut. Masyarakat biasanya memanfaatkan kayu dari hutan
mangrove sebagai kayu bakar rumah tanggah dan bahan dasar pembuatan arang kayu.
Kayu dari pohon bakau bisa juga
dibuat bahan baku dalam pembuatan kertas. Selain kayunya, kawasan hutan mangrove
juga dihuni oleh beranekaragam jenis binatang yang mempunyai nilai ekonomi,
semisal jenis udang - udangan dan jenis - jenis ikan lainnya yang hidup dan
kembang di sekitar hutan mangrove ini.
Di mana sajakah kita bisa jumpai
hutan mangrove di wilayah Indonesia? Coba lihat peta pesebaran daerah hutan
mangrove di atas. Daerah hutan mangrove dikasih simbol dengan warna hijau pada
batas di antara daratan (tanah) atau pulau dengan batas lautan. Bila kalian
perhatikan pesebarannya, terlihat bahwa daerah hutan mangrove tersebar di
sepanjang pesisir bagian barat Pulau Sumatra, sejumlah bagian dari wilayah
pantai utara Pulau Jawa, di sepanjang wilayah pesisir Kalimantan, di daerah
Pesisir Pulau Sulawesi, derah Pesisir Selatan Papua, dan beberapa pulau -pulau
kecil di Indonesia.
Data diatas memperlihatkan,
banyaknya jumlah hutan mangrove di seluruh wilayah Indonesia mencapai angka
kurang lebih 3.716.000 hektare. Kawasan hutan mangrove di wilayah Indonesia
tersebar tidak merata. Kawasan hutan mangrove yang paling luas berada di Pulau
Papua yang mencapai angka 2.943.000 hektare. Kawasan hutan mangrove paling luas
Berikutnya adalah Kalimantan dengan luas 165.000 hektare, pulau Sumatra dengan
luas 417.000 hektare, pulau Sulawesi dengan luas 53.000 hektare, pulau Jawa
dengan luas 34.400 hektare, pulau Bali dan kepulauan Nusa Tenggara dengan luas 3.700
hektare.
Bagi Pengajar bisa download PPT atau powerpoint sumber daya laut di tautan ini
Bisa juga dilihat di youtube sumber daya laut di bawah ini
Bisa juga dilihat di youtube sumber daya laut di bawah ini
Labels:
IPS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment