Thursday, 8 November 2018
Astronomi
Antariksa merupakan pemandangan
yang menakjubkan - alam yang berbeda dari dunia kita. Di sana tampak awan gas
bercahaya besar, tempat lahirnya bintang-bintang, dan ledakan hebat, saat
berakhirnya kehidupan sebuah bintang. Astronom adalah ilmuwan yang mempelajari
semua benda langit seperti planet, bulan, komet, bintang, dan galaksi.
Astronomi merupakan ilmu pengetahuan kuno. Orang Babilonia, Arab, dan Yunani
Kuno telah mengamati langit untuk mempelajari gerakan bulan, bintang, dan
planet. Kebanyakan dari benda langit ini sangat jauh sehingga astronom sulit
untuk melihat bentuk detilnya. Setelah teleskop ditemukan pada abad ke-17,
barulah orang mulai sungguh-sungguh mempelajari alam semesta. Untuk menjelajahi
antariksa, kini astronom menggunakan berbagai peralatan, seperti aneka jenis
teleskop darat, pesawat antariksa untuk mendatangi planet lain, dan satelit
untuk mempelajari alam semesta jauh dari permukaan bumi.
Observatorium
Astronom mempelajari
antariksa dari observatorium (kanan), biasanya di puncak gunung sehingga
pandangan langit lebih jelas. Untuk membuat foto seperti ini dibutuhkan waktu
berjam-jam. Jejak bintang lampak melingkar karena rotasi bumi yang membuat bintang
terlihat bergerak melintasi langit.
Teleskop Antariksa
Teleskop optik adalah
salah satu peralatan utama para astronom. Untuk memfokuskan cahaya lemah dari
bintang yang jauh, kebanyakan teleskop optik astronomi memakai cermin cekung
sebagai ganti lensa. Ini menjamin bahwa detektor peka pada teleskop itu
menangkap cahaya secara maksimal.
Kalau pakai lensa,
sebagian cahaya yang melewatinya akan terserap. Teleskop Antariksa Hubble, yang
diluncurkan tahun 1990, ditempatkan jauh di atas butni untuk menghindari dampak
pengaburan oleh atmosfer bumi.
Efek Doppler
Dengan mencatat pola
warna cahaya bintang, astronom mengetahui arah dan kecepatannya. Jika bintang
menjauh dari pengamat, gelombang cahayanya memanjang. Ini membuat pola warna
bergeser ke ujung spektrum yang berwarna merah. Dari pergeseran ini kecepatan bintang
bisa diukur. Efek ini ditemukan oleh Doppler, ahli fisika Austria.
Sejarah Astronomi
Pada abad ke-3 SM,
Aristarchus, ilmuwan Yunani, mengatakan bahwa bumi dan planet bergerak
mengitari matahari. Teleskop antariksa, yang dipakai pertama kali oleh Galileo
(ilmuwan Italia), membuktikan kebenaran teori itu dan membuka jalan bagi
penemuan lain. Tahun 1920-an, astronom Edwin Hubble menemukan bahwa bintang
berada dalam
kelompok besar yang
disebut galaksi, dan bahwa alam semesta mengembang
Menjelajah Angkasa
Bintang-bintang dan
benda lain di antariksa menghasilkan arus partikel kecil dan berbagai gelombang
seperti gelombang radio. Kecuali cahaya, gelombang dan partikel-partikel ini
tak terlihat, namun astronom mempelajarinya untuk memperluas informasi mengenai
alam semesta. Karena atmosfer menghalangi banyak sinar, maka detektor dipasang
pada satelit yang mengorbit di atas atmosfer bumi.
Sinar Inframerah
Benda-benda langit
dapat juga memancarkan sinar inframerah (panas). Satelit dan teleskop darat
menangkap sinar tersebut dan mengungkapkan pusat galaksi dan awan gas yang
disebut nebula, tempat terbentuknya bintang-bintang.
Sinar Ultraungu
Para astronom dapat
mengetahui substansi pada bintang dengan menganalisa sinar ultraungu (gelombang
pendek) dari bintang tersebut. Gambar rekaan komputer dihasilkan dengan
mendeteksi sinar ultraungu (kiri) yang memberikan susunan dan kecepatan gas
yang mengelilingi atmosfer luar sebuah bintang.
Sinyal Radar
Para astronom
menghasilkan peta radar planet dan bulan dari pantulan gelombang radio yang
dipancarkan ke permukaannya. Peta radar Venus direkam oleh Pioneer, satelit
antariksa Amerika Serikat. Pela diberi kode warna yang menandai dataran dan
pegunungan pada permukaan planet tersebut.
Gelombang Radio
Banyak benda langit
memancarkan gclombang radio sendiri, yang dapat ditangkap dengan antena
teleskop radio. Objek seperti pulsar, kuasar, dan tata galaksi. dapat ditemukan
dengan cara ini.
Sinar Gamma
Beberapa satelit
mendeteksi sinar gamma, yang merupakan gelombang energi tinggi. Sinar gamma
berasal dari banyak benda. termasuk pulsar, yang merupakan sisa dari ledakan bintang.
Cahaya Tampak
Teleskop darat dan
satelit mendeteksi sinar-sinar yang berasal dari planet, komet, bintang, dan
galaksi. Atmosfer bumi mengubah sinar yang mengakibatkan gambar kabur. Tapi
teleskop baru yang dikendalikan oleh komputer meninngkinkan pengurangan
distorsi ini.
Neutrino
Partikel-partikel
kecil yang disebut neutrino berasal dari bintang. Sebagian besar neutrino
langsung melewati bumi. Tetapi detektor khusus di bawah tanah dapat mendeteksi
beberapa di antaranya. Dengan mempelajari neutrino, astronom dapat mengetahui
sesuatu tentang matahari dan ledakan bintang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment