Thursday, 26 February 2015

Perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Hindia Belanda

a. Perluasan penggunaan lahan
Pada masa Pemerintah penjajah Kolonial Hindia Belanda, sangat banyak perusahaan dari luar atau asing yang menanamkan modal/investasi di wilayah Indonesia. Berhektar-hektar daerah hutan dibuka sebagai pembukaan lahan untuk perkebunan. 
b. Persebaran penduduk dan urbanisasi
Sejarah transmigrasi (perpindahan penduduk) Indonesia terutama terjadi pada sepanjang akhir abad ke 19. Mempunyai tujuan utama transmigrasi (perpindahan penduduk) pada masa tersebut merupakan untuk kegiatan menyebarkan tenaga kerja murah di berbagai area perkebunan di wilayah pulau Sumatra dan wilayah pulau Kalimantan. Pembukaan lahan perkebunan pada masa pemerintahan penjajah Kolonial Barat di wilayah Indonesia (nusantara) telah berhasil menjadi peendorong persebaran penduduk di wilayah Indonesia. Persebaran penduduk/masyarakat yang pada umumnya/paling banyak dari Jawa ke luar Jawa, hingga saat ini di samping mempunyai dampak sosial dan juga mempunyai pada dampak ekonomi yang sangat positif.  Pada mulanya tujuan utama transmigrasi (perpindahan penduduk) pada saat masa tersebut merupakan untuk menyebarkan tenaga kerja dengan upah murah di berbagai lahan perkebunan di wilayah pulau  Sumatra dan wilayah pulau Kalimantan, namun pada masa kini sebagian besar atau banyak transmigran tidak lagi menjadi seorang tenaga kerja dengan upah murah tetapi sekarang berbalik menjadi seorang majikan. Para transmigran dapat mengolah/menggarap lahan/tanah perkebunan dengan tanaman/tumbuhan yang produktif secara ekonomi seperti kelapa sawit, tanaman coklat, tanaman kopi, teh dan lain sebagainya. Dari kegiatan tersebut mereka bisa meningkatkan kondisi perekonomianya. Di samping itu pada hasil produksi para transmigran telah bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan pada masyarakat lain, tidak hanya penduduk/masyarakat di lingkungan sekitar, akan tetapi sudah menjadi komoditas untuk ekspor.
c. Pengenalan tanaman baru
Pengaruh dari pemerintah penjajah Kolonial Barat pada satu sisi mempunyai pengaruh sangat positif dalam memperkenalkan berbagai tanaman/tumbuhan dan beberapa teknologi pada bidang pertanian dan perkebunan. Sebagian tanaman adalah andalan ekspor yang dikenalkan dan dikembangkan di wilayah Indonesia (nusantara). Pengenalan tanaman/tumbuhan baru yang sangat bermanfaat dalam proses pengembangan di bidang pertanian dan perkebunan di wilayah Indonesia.
d. Penemuan tambang-tambang
Pembukaan lahan pada saat masa penjajah Kolonial Barat juga dilakukan untuk melakukan aktifitas pertambangan seperti tambang minyak bumi, tambang batu bara, dan juga tambang logam. Pembukaan lahan pertambangan tersebut terutama terjadi pada masa akhir abad ke XIX dan pada awal abad ke XX.
e. Transportasi dan komunikasi
Pada saat zaman penjajahan kolonial Belanda sangat banyak dibangun jalan raya penghubung kota, rel kereta api, dan beberapa jaringan telepon (komunikasi). Pembangunan berbagai macam fasilitas transportasi dan komunikasi ini menjadi pendorong mobilitas penyaluran barang dan jasa yang relatif cepat. Pada fasilitas transportasi laut juga banyak dibangun berbagai dermaga/pelabuhan di berbagai daerah di wilayah Indonesia.
Proses pekerjaan pembangunan jalur Anyer ke Panarukan yang dilaksanakan pembangunannya pada masa Pemerintah gubener jendral Daendels. Pada satu sisi pembangunan jalan tersebut menimbulkan penderitaan pada rakyat, terutama akibat adanya kerja paksa rakyat. Disisi lain pembangunan jalan yang membentang pada pantura tersebut telah mempermudah bagi jalur transportasi dan komunikasi rakyat Indonesia, pada khususnya di pulau Jawa. Pembangunan jalur rel kereta api juga dilaksanakan di berbagai daerah atau wilayah di pulau Jawa dan pulau Sumatra.
f. Perkembangan kegiatan ekonomi
Perubahan masyarakat pada aktifitas ekonomi pada saat masa pemerintah penjajah kolonial terjadi baik pada aktifitas produksi, aktifitas konsumsi, maupun aktifitas distribusi.  aktifitas produksi pada kegiatan mengolah pertanian dan perkebunan semakin moderen dengan adanya penemuan berbagai macam teknologi pada pertanian yang sangat bervariasi. Rakyat/penduduk mulai mengetahui jenis tanaman yang tidak hanya untuk dipanen pada satu musim saja. Pembukaan berbagai jenis perusahaan telah banyak melahirkan beragam pekerjaan pada bidang yang berbeda. Seperti contoh munculnya banyak kuli-kuli pada lahan perkebunan, mandor/pengawas dan administrasi yang ada di berbagai perusahaan milik pemerintah maupun milik swasta.
Aktifitas ekspor-impor juga tengah mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada saat masa pemerintah penjajah Kolonial Barat. Hal tersebut tidak lepas pada usaha pemerintah penjajah kolonial meningkatkan banyaknya jumlah ekspor. Hal ini menunjukkan bila aktifitas ekonomi mengalami banyak perkembangan yang sangat pesat, dilihat dari kualitas pada proses produksi dari yang tradisional ke teknologi yang lebih modern. Dilihat dari pada hasil produksinya bisa terlihat adanya banyak peningkatan pada kualitas. Dilihat dari pada distribusi juga banyak mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari kegiatan distribusi yang pada mulanya hanya dilakukan antar wilayah/daerah lalu meningkat menjadi antar bangsa/negara dan benua. Hal tersebut tampak dari adanya peningkatan aktivitas ekspor maupun impornya. Sedangkan diketahui dari kegiatan konsumsi, masyarakat bisa menikmati hasil dari produksi dengan meningkatnya kualitas yang jauh lebih baik.
g. Mengenal uang
Pada saat masa sebelum kedatangan Bangsa-bangsa dari Barat, biasanya masyarakat/penduduk melakukan aktivitas sehari-hari dengan cara bergotongroyong. Seperti dalam mengerjakan lahan sawah, setiap kelompok masyarakat/penduduk akan mengerjakan atau pengolahan secara bersama dari lahan sawah satu ke lahan sawah lainnya. Pada saat masa pemerintah penjajah Kolonial Barat, uang pun mulai dikenalkan sebagai alat untuk pembayaran jasa para tenaga kerja. Keberadaan mata uang adalah barang baru dalam kehidupan para penduduk/masyarakat menjadi sebuah daya tarik tersendiri. Masyarakat pun mulai menyenangi mata uang, sebab dianggap sangat mudah digunakan.
h. Perubahan dalam Pendidikan
Terdapat dua model pendidikan yang didirikan dan dikembangkan pada saat masa pemerintah penjajah kolonial Barat. Model pertama adalah pendidikan yang didirikan dan dikembangkan oleh lembaga pemerintah, dan yang model kedua adalah pendidikan yang didirikan dan dikembangkan oleh suwadaya masyarakat. Dipusat-pusat daerah kekuasaan Belanda di wilayah Indonesia di berbagai kota besar di wilayah Indonesia menjadi pusat perkembangan atau pertumbuhan berbagai sekolah - sekolah di wilayah Indonesia. Kalian bisa menemukan sekolah-sekolah yang sudah berdiri sejak zaman penjajahan kolonial di kota atau provinsi tempat tinggal kalian. Pada saat masa penjajahan kolonial Belanda juga sudah berkembang berbagai perguruan tinggi seperti ITB (Institut Teknologi Bandung) dan IPB (Institut Pertanian Bogor).
i. Perubahan dalam aspek politik
Perubahan pada sistem politik juga bisa terjadi dengan dikenalnya pada sistem pemerintahan yang baru. Pada saat zaman kerajaan dikenal para penuasa seperti raja serta bupati, pada saat masa pemerintah penjajah Kolonial Barat diketahui sistem pemerintahan yang dipimpin Gubernur Jenderal, Residen dan Bupati. Para penguasa pemerintahan kerajaan menjadi kehilangan sebuah kekuasaannya karena digantikan oleh kekuasaan pemerintah penjajah Kolonial. Terbentuknya pemerintahan kolonial Hindia Belanda pada satu sisi sangat menguntungkan untuk bangsa Indonesia. Pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang terpusat menjadikan hubungan yang sangat erat antara rakyat/masyarakat Indonesia dari berbagai penjuruh daerah. Munculnya perasaan senasib serta sepenanggungan pada bingkai kolonial Hindia Belanda. Munculnya berbagai macam organisasi yang mengobarkan semangat pergerakan nasional tersebut tidak lepas karena adanya ikatan politik kolonial Hindia Belanda. Sebelum zaman penjajahan kolonial Hindia Belanda, masyarakat Indonesia terbagi-bagi oleh sistem politik pemerintahan kerajaan. Terdapat sekitar puluhan kerajaan yang ada di berbagai daerah di wilayah Indonesia. Pada saat masa pemerintah kolonial Hindia Belanda, di berbagai daerah tersebut bisa disatukan pada satu identitas pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
j. Perubahan dalam aspek Budaya

Seni pada bangunan dengan mengunakan gaya Eropa bisa kalian jumpai di banyak kota di wilayah Indonesia. Coba kalian amati berbagai sisa dari peninggalan pada saat masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda yang terdapat di sekitar lingkungan tempat tinggal kalian! Bagaimana perbedaan pada bangunan-bangunan tersebut dengan bangunan yang asli dimasyarakat Indonesia pada masa sebelumnya? Penjajahan kolonial Belanda sangat berpengaruh terhadap adanya teknologi dan seni bangunan di wilayah Indonesia. Teknologi pada bangunan modern dikenalkan oleh Bangsa Barat di berbagai daerah di wilayah Indonesia. Kalian masih bisa menelusuri beberapa banyak peninggalan bangunan atau rumah pada masa kolonial Belanda. Bahkan sebagian besar bangunan atau rumah tersebut sampai saat masa kini masih dimanfaatkan untuk berbagai kantor pemerintah. Perubahan kesenian tersebut juga terjadi terutama di kalangan masyarakat di wilayah perkotaan yang mulai mengenal kesenia tari dari Barat. Kebiasaan berdansa dan minum-minuman khas barat yang dikenalkan oleh para pejabat/petinggi Kolonial Belanda yang berpengaruh pada perilaku pada sebagian masyarakat Indonesia. Kalian juga masih bisa menelusuri banyak bahasa-bahasa Belanda yang sedikit banyak memengaruhi pada kosa kata di Bahasa Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Blog saya yang lain