Thursday, 26 February 2015

Aktivitas Pertambangan dan Aktivitas Kehutanan

Aktivitas Pertambangan
Perusahaan dibidang pertambangan dikelola/dijalankan oleh pemerintah atau swasta. Banyak dari perusahaan swasta yang berasal dari luar wilayah Indonesia yang ikut serta melaksanakan kegiatan penambangan dengan pola bagi hasil dengan pemeritah Republik Indonesia. Minyak (mentah) bumi dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai keperluan, baik keperluan rumah tangga, kebutuhan industri, kebutuhan kendaraan bermotor sa
mpai juga utuk kebutuhan PLN (Perusahaan Listrik Negara). Produksi minyak (mentah) bumi di Indonesia sepanjang tahun 2011 mencapai kurang lebih mencapai 329.249 ribu barel. Sedangkan, produksi gas alam Indonesia mencapai angka kurang lebih 3.256.379 MMSCF/Million Standard Cubic Feet. Pencapaian angka produksi tersebut tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan karena sebagian diantaranya adalah diimpor dari luar negeri.
Pemanfaatan pada sumber daya alam (SDA) tambang lainnya adalah hasil tambang batu bara. Hasil tambang berupa batu bara dimanfaatkan untuk kebutuhan pada rumah tangga seperti memasak dan kebutuhan berbagai bidang industri seperti contoh industri peleburan besi baja dan pengolahan semen. Produksi tambang batu bara di wilayah Indonesia sepanjang tahun 2011 kurang lebih mencapai 353.387.341 ton. Hasil tambang Batu bara yang diproduksi sebagian besar akan diekspor ke luar negeri seperti di negara Jepang, Korea Selatan, Cina, India dan juga sebagian lagi digunakan untuk memenuhi kebutuhan didalam negeri sendiri.

Aktivitas Kehutanan
Sumber daya alam (SDA) yang sangat banyak dan berlimpah di wilayah Indonesia merupakan sumber daya alam (SDA) berupa hutan. Hutan sudah sangat lama dimanfaatkan masyarakat/penduduk untuk berbagai keperluan atau kebutuhan, baik untuk sumber utama pangan, sebagai penghasil kayu untuk bangunan serta juga sebagai sumber daya tambang dan juga mineral yang berharga. Pemanfaatan sumber daya hutan kemudian dikerjakan secara serius dengan mengambil hasil sumber daya hutan yang ada di area tersebut secara besar-besaran.

Kegiatan penebangan sumber daya hutan terus dilaksanakan untuk diambil hasil kayunya dan juga dijadikan sebagai lahan pertanian dan juga lahan perkebunan. Dan berakibat, luas area hutan di wilayah Indonesia semakin lama berkurang dan banyak mengalami kerusakan. Tidak sedikit beragam spesies tumbuhan atau hewan yang terancam punah malah sudah punah. Kayu adalah hasil sumber daya hutan yang paling banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat/penduduk di wilayah Indonesia, misalnya untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau furniture, bahan bakar (memasak), dan banyak lagi. Karena itu, agar sumber daya hutan tidak mengalami kerusakan, pemerintah menjadikan beberapa kawasan untuk dikelolah dan dikembangkan sebagai hutan produksi. Kawasan hutan yang memang secara sengaja ditanami tanaman tertentu untuk diambil hasil kayunya. Industri kehutanan beberapa waktu ini terus dikembangkan untuk bisa memenuhi kebutuhan yang setiap waktu terus meningkat.

Video Youtube Aktivitas Pertambangan



Video Youtube Aktivitas Kehutanan


Perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Hindia Belanda

a. Perluasan penggunaan lahan
Pada masa Pemerintah penjajah Kolonial Hindia Belanda, sangat banyak perusahaan dari luar atau asing yang menanamkan modal/investasi di wilayah Indonesia. Berhektar-hektar daerah hutan dibuka sebagai pembukaan lahan untuk perkebunan. 
b. Persebaran penduduk dan urbanisasi
Sejarah transmigrasi (perpindahan penduduk) Indonesia terutama terjadi pada sepanjang akhir abad ke 19. Mempunyai tujuan utama transmigrasi (perpindahan penduduk) pada masa tersebut merupakan untuk kegiatan menyebarkan tenaga kerja murah di berbagai area perkebunan di wilayah pulau Sumatra dan wilayah pulau Kalimantan. Pembukaan lahan perkebunan pada masa pemerintahan penjajah Kolonial Barat di wilayah Indonesia (nusantara) telah berhasil menjadi peendorong persebaran penduduk di wilayah Indonesia. Persebaran penduduk/masyarakat yang pada umumnya/paling banyak dari Jawa ke luar Jawa, hingga saat ini di samping mempunyai dampak sosial dan juga mempunyai pada dampak ekonomi yang sangat positif.  Pada mulanya tujuan utama transmigrasi (perpindahan penduduk) pada saat masa tersebut merupakan untuk menyebarkan tenaga kerja dengan upah murah di berbagai lahan perkebunan di wilayah pulau  Sumatra dan wilayah pulau Kalimantan, namun pada masa kini sebagian besar atau banyak transmigran tidak lagi menjadi seorang tenaga kerja dengan upah murah tetapi sekarang berbalik menjadi seorang majikan. Para transmigran dapat mengolah/menggarap lahan/tanah perkebunan dengan tanaman/tumbuhan yang produktif secara ekonomi seperti kelapa sawit, tanaman coklat, tanaman kopi, teh dan lain sebagainya. Dari kegiatan tersebut mereka bisa meningkatkan kondisi perekonomianya. Di samping itu pada hasil produksi para transmigran telah bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan pada masyarakat lain, tidak hanya penduduk/masyarakat di lingkungan sekitar, akan tetapi sudah menjadi komoditas untuk ekspor.
c. Pengenalan tanaman baru
Pengaruh dari pemerintah penjajah Kolonial Barat pada satu sisi mempunyai pengaruh sangat positif dalam memperkenalkan berbagai tanaman/tumbuhan dan beberapa teknologi pada bidang pertanian dan perkebunan. Sebagian tanaman adalah andalan ekspor yang dikenalkan dan dikembangkan di wilayah Indonesia (nusantara). Pengenalan tanaman/tumbuhan baru yang sangat bermanfaat dalam proses pengembangan di bidang pertanian dan perkebunan di wilayah Indonesia.
d. Penemuan tambang-tambang
Pembukaan lahan pada saat masa penjajah Kolonial Barat juga dilakukan untuk melakukan aktifitas pertambangan seperti tambang minyak bumi, tambang batu bara, dan juga tambang logam. Pembukaan lahan pertambangan tersebut terutama terjadi pada masa akhir abad ke XIX dan pada awal abad ke XX.
e. Transportasi dan komunikasi
Pada saat zaman penjajahan kolonial Belanda sangat banyak dibangun jalan raya penghubung kota, rel kereta api, dan beberapa jaringan telepon (komunikasi). Pembangunan berbagai macam fasilitas transportasi dan komunikasi ini menjadi pendorong mobilitas penyaluran barang dan jasa yang relatif cepat. Pada fasilitas transportasi laut juga banyak dibangun berbagai dermaga/pelabuhan di berbagai daerah di wilayah Indonesia.
Proses pekerjaan pembangunan jalur Anyer ke Panarukan yang dilaksanakan pembangunannya pada masa Pemerintah gubener jendral Daendels. Pada satu sisi pembangunan jalan tersebut menimbulkan penderitaan pada rakyat, terutama akibat adanya kerja paksa rakyat. Disisi lain pembangunan jalan yang membentang pada pantura tersebut telah mempermudah bagi jalur transportasi dan komunikasi rakyat Indonesia, pada khususnya di pulau Jawa. Pembangunan jalur rel kereta api juga dilaksanakan di berbagai daerah atau wilayah di pulau Jawa dan pulau Sumatra.
f. Perkembangan kegiatan ekonomi
Perubahan masyarakat pada aktifitas ekonomi pada saat masa pemerintah penjajah kolonial terjadi baik pada aktifitas produksi, aktifitas konsumsi, maupun aktifitas distribusi.  aktifitas produksi pada kegiatan mengolah pertanian dan perkebunan semakin moderen dengan adanya penemuan berbagai macam teknologi pada pertanian yang sangat bervariasi. Rakyat/penduduk mulai mengetahui jenis tanaman yang tidak hanya untuk dipanen pada satu musim saja. Pembukaan berbagai jenis perusahaan telah banyak melahirkan beragam pekerjaan pada bidang yang berbeda. Seperti contoh munculnya banyak kuli-kuli pada lahan perkebunan, mandor/pengawas dan administrasi yang ada di berbagai perusahaan milik pemerintah maupun milik swasta.
Aktifitas ekspor-impor juga tengah mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada saat masa pemerintah penjajah Kolonial Barat. Hal tersebut tidak lepas pada usaha pemerintah penjajah kolonial meningkatkan banyaknya jumlah ekspor. Hal ini menunjukkan bila aktifitas ekonomi mengalami banyak perkembangan yang sangat pesat, dilihat dari kualitas pada proses produksi dari yang tradisional ke teknologi yang lebih modern. Dilihat dari pada hasil produksinya bisa terlihat adanya banyak peningkatan pada kualitas. Dilihat dari pada distribusi juga banyak mengalami perkembangan, hal tersebut terlihat dari kegiatan distribusi yang pada mulanya hanya dilakukan antar wilayah/daerah lalu meningkat menjadi antar bangsa/negara dan benua. Hal tersebut tampak dari adanya peningkatan aktivitas ekspor maupun impornya. Sedangkan diketahui dari kegiatan konsumsi, masyarakat bisa menikmati hasil dari produksi dengan meningkatnya kualitas yang jauh lebih baik.
g. Mengenal uang
Pada saat masa sebelum kedatangan Bangsa-bangsa dari Barat, biasanya masyarakat/penduduk melakukan aktivitas sehari-hari dengan cara bergotongroyong. Seperti dalam mengerjakan lahan sawah, setiap kelompok masyarakat/penduduk akan mengerjakan atau pengolahan secara bersama dari lahan sawah satu ke lahan sawah lainnya. Pada saat masa pemerintah penjajah Kolonial Barat, uang pun mulai dikenalkan sebagai alat untuk pembayaran jasa para tenaga kerja. Keberadaan mata uang adalah barang baru dalam kehidupan para penduduk/masyarakat menjadi sebuah daya tarik tersendiri. Masyarakat pun mulai menyenangi mata uang, sebab dianggap sangat mudah digunakan.
h. Perubahan dalam Pendidikan
Terdapat dua model pendidikan yang didirikan dan dikembangkan pada saat masa pemerintah penjajah kolonial Barat. Model pertama adalah pendidikan yang didirikan dan dikembangkan oleh lembaga pemerintah, dan yang model kedua adalah pendidikan yang didirikan dan dikembangkan oleh suwadaya masyarakat. Dipusat-pusat daerah kekuasaan Belanda di wilayah Indonesia di berbagai kota besar di wilayah Indonesia menjadi pusat perkembangan atau pertumbuhan berbagai sekolah - sekolah di wilayah Indonesia. Kalian bisa menemukan sekolah-sekolah yang sudah berdiri sejak zaman penjajahan kolonial di kota atau provinsi tempat tinggal kalian. Pada saat masa penjajahan kolonial Belanda juga sudah berkembang berbagai perguruan tinggi seperti ITB (Institut Teknologi Bandung) dan IPB (Institut Pertanian Bogor).
i. Perubahan dalam aspek politik
Perubahan pada sistem politik juga bisa terjadi dengan dikenalnya pada sistem pemerintahan yang baru. Pada saat zaman kerajaan dikenal para penuasa seperti raja serta bupati, pada saat masa pemerintah penjajah Kolonial Barat diketahui sistem pemerintahan yang dipimpin Gubernur Jenderal, Residen dan Bupati. Para penguasa pemerintahan kerajaan menjadi kehilangan sebuah kekuasaannya karena digantikan oleh kekuasaan pemerintah penjajah Kolonial. Terbentuknya pemerintahan kolonial Hindia Belanda pada satu sisi sangat menguntungkan untuk bangsa Indonesia. Pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang terpusat menjadikan hubungan yang sangat erat antara rakyat/masyarakat Indonesia dari berbagai penjuruh daerah. Munculnya perasaan senasib serta sepenanggungan pada bingkai kolonial Hindia Belanda. Munculnya berbagai macam organisasi yang mengobarkan semangat pergerakan nasional tersebut tidak lepas karena adanya ikatan politik kolonial Hindia Belanda. Sebelum zaman penjajahan kolonial Hindia Belanda, masyarakat Indonesia terbagi-bagi oleh sistem politik pemerintahan kerajaan. Terdapat sekitar puluhan kerajaan yang ada di berbagai daerah di wilayah Indonesia. Pada saat masa pemerintah kolonial Hindia Belanda, di berbagai daerah tersebut bisa disatukan pada satu identitas pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
j. Perubahan dalam aspek Budaya

Seni pada bangunan dengan mengunakan gaya Eropa bisa kalian jumpai di banyak kota di wilayah Indonesia. Coba kalian amati berbagai sisa dari peninggalan pada saat masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda yang terdapat di sekitar lingkungan tempat tinggal kalian! Bagaimana perbedaan pada bangunan-bangunan tersebut dengan bangunan yang asli dimasyarakat Indonesia pada masa sebelumnya? Penjajahan kolonial Belanda sangat berpengaruh terhadap adanya teknologi dan seni bangunan di wilayah Indonesia. Teknologi pada bangunan modern dikenalkan oleh Bangsa Barat di berbagai daerah di wilayah Indonesia. Kalian masih bisa menelusuri beberapa banyak peninggalan bangunan atau rumah pada masa kolonial Belanda. Bahkan sebagian besar bangunan atau rumah tersebut sampai saat masa kini masih dimanfaatkan untuk berbagai kantor pemerintah. Perubahan kesenian tersebut juga terjadi terutama di kalangan masyarakat di wilayah perkotaan yang mulai mengenal kesenia tari dari Barat. Kebiasaan berdansa dan minum-minuman khas barat yang dikenalkan oleh para pejabat/petinggi Kolonial Belanda yang berpengaruh pada perilaku pada sebagian masyarakat Indonesia. Kalian juga masih bisa menelusuri banyak bahasa-bahasa Belanda yang sedikit banyak memengaruhi pada kosa kata di Bahasa Indonesia.

Saturday, 21 February 2015

Akar

Tahukah kalian semua apa fungsi dari akar bagi tanaman/tumbuhan? Akar adalah bagian organ yang paling penting. Tumbuhan bisa bertahan dan menancap di dalam tanah sebab adanya akar. Tumbuhan pun bisa berfotosintesis sebab akar berfungsi menyuplai air yang didapat dari tanah. Kemudian, bagaimana akar tumbuhan bisa terbentuk? Apa saja jenis-jenis akar yang kalian ketahui?
Berbeda dengan organ tumbuhan lain seperti batang yang pertumbuhannya terus memanjang ke ara atas, tetapi akar pada tumbuhan pertumbuhannya ke ara bawah. maka, semakin lama akar pada tumbuhan akan tumbuh terus memanjang terus masuk dalam tanah.
Pada sebuah gambar penampang bagian akar muda di samping ini terlihat ada beberapa bagian, yakni bagian rambut/serabut akar, meristem apikal, serta tudung akar. Rambut/serabut akar sangat berperan dalam usaha menyerap air/mineral dari dalam tanah. Meristem apikal adalah jaringan pada bagian akar yang senantiasa melakukan pembelahan menjadiakan bagian akar tersebut selalu bertambah panjangnya.
Macam-Macam Akar
Berdasarkan jenis/macam tumbuhannya, akar pada suatu tumbuhan terbagi menjadi dua jenis/macam, yakni jenis akar serabut dan jenis akar tunggang. Akar serabut mempunyai bentuk berserabut, dimana akar tersebut tidak mempunyai akar pokok. Akar yang muncul dari pangkal batang tumbuhan sehingga menjadi bentuk serabut. Akar tersebut dipunyai oleh tumbuhan jenis berkeping satu atau biasa disebut monokotil, seperti tanaman padi, pohon kelapa, dan tanaman jagung.
Akar tunggang adalah akar pokok yang membentuk bercabang-cabang menjadi bagian akar yang lebih kecil. Akar ini dipunyai oleh tumbuhan jenis berkeping dua atau biasa disebut dikotil, seperti pohon mangga, pohon jeruk, dan jenis tumbuhan kacang-kacangan.

Apa saja Fungsi Akar?
Akar mempunyai fungsi sebagai alat menopang agar suatu pohon tetap berdiri. Jika diibaratkan sebuah pohon itu sebagai bangunan maka akar merupakan fondasi bangunan tersebut. Semakin bertambah tingginya bangunan maka fondasinya pula harus semakin menancap dalam tanah agar bangunannya tidak roboh. Begitu pula sebuah pohon, semakin tinggi sebuah pohon maka akarnya harus menancap dalam ke tanah agar sebuah pohon tersebut tidak tumbang.
Disamping juga sebagai penopang pada tumbuhan, akar juga mempunyai fungsi sebagai bagian organ dari tumbuhan yang mempunyai tugas menyerap air dan mineral yang berada di dalam tanah yang akan dijadikan sebagai bahan baku pada tumbuhan untuk proses membuat makanannya.

Keunikan Pada Akar
Pada jenis/macam tumbuhan tertentu, akar mempunyai fungsi sebagai tempat untuk penyimpanan cadangan sebagian makanan, misalnya pada jenis tumbuhan umbi- umbian contohnya pada tanaman singkong dan tanaman wortel.
Ada juga beberapa jenis tumbuhan misalnya bakau, mempunyai jenis akar yang muncul ke atas tanah. Bentuk akar pada tanaman bakau seperti ini karena adaptasi terhadap lingkungan air payau dengan kadar garam yang cukup tinggi. Jenis/macam akar pada tumbuhan/tanaman bakau dinamakan akar napas.
Selain ada jenis akar napas, beberapa tumbuhan/tanaman menggunakan organ akarnya untuk menempel/melekatkan diri di tempat dimana dia hidup. Seperti pada tumbuhan/tanaman sirih. Jenis/macam akar seperti ini dinamakan sebagai akar panjat.
Pada tumbuhan/tanaman pandan, akar digunakan sebagai menunjang/penopang batang supaya bisa tetap tegak berdiri. Jenis akar macam/jenis ini dinamakan akar tunjang.
Tahukah kalian bila akar juga sangat bermanfaat/berguna bagi kita dan juga lingkungan sekitarnya?, Bagi manusia akar tanaman sangatlah berguna selain sebagai beberapa bahan makanan, bahan dasar obat-obatan, dan juga sebagai bahan baku kerajinan, serta perabot rumah tangga seperti meja.
Bagi lingkungan sekitar, akar memiliki fungsi menahan pergerakan tanah pada lereng tebing yang labil, sehingga tidak akan terjadi bencana tanah longsor. Selain itu, akar dari tanaman/tumbuhan yang sudah tua atau berumur tahunan bisa memiliki fungsi sebagai penyimpan/penahan air yang nantinya akan menjadi cadangan (sumber air) saat musim kering (kemarau).


Adaptasi Tumbuhan

Seperti halnya hewan, tumbuhan pun dapt menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi tumuhan tergantung dari tujuannya.

Bagaimana cara Adaptasi Tumbuhan Terhadap Lingkungan Hidup sekitarnya?
Apakah pernah kamu melihat sebuah pohon jati? Pada saat musim kering (kemarau) pohon jati maka akan menggugurkan sebagian besar daunnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi adanya rasa panas dari adanya sinar matahari musim kemarau dan menjaga agar tidak ada proses penguapan yang berlebihan. Tanaman/tumbuhan yang menggugurkan sebagian daunnya pada musim kering (kemarau) dinamakan tanaman/tumbuhan meranggas. Misalnya tanaman/tumbuhan meranggas selain pohon jati ialah pohon kapuk/randu, pohon mahoni, dan pohon buah kedondong. Masih sangat banyak cara lain yang bisa dilakukan tanaman/tumbuhan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan sekitarnya. Contohnya sebagai berikut.
a. Bunga gladiol, tanaman kunyit, dan tanaman jahe pada saat musim kering (kemarau) daunnya akan mati akan tetapi umbinya tetap saja masih hidup. Jika saat musim penghujan tiba, umbi akan mulai tumbuh kembali.
b. Tanaman Keladi yang berdaun lebar dan juga tipis agar bisa dengan gampang untuk menyerap cahaya/sinar dan penguapannya agar relatif banyak. Daun yang berbentuk lebar dan juga tipis ini menjadikan keladi bisa hidup di lingkungan yang lembap serta berair.
c. Tanaman Kaktus, yang daunnya berubah sebagai duri - duri dan batangnya yang tebal mengandung banyak sekali air. Daun kaktus yang berubah menjadi duri - duri untuk dapat mengurangi adanya penguapan. Sedangkan batangnya yang cukup tebal mempunyai fungsi untuk menyimpan cadangan air, sehingga tanaman kaktus bisa hidup di lingkungan sekitarnya yang kering dan panas. Tanaman Kaktus mempunyai jenis akar yang panjang yang berfungsi sebagai pencari air di tengah padang pasir.
d. Tanaman jagung akan menggulung daunnya agar dapat mengurangi penguapan.
e. Pohon pisang akan merobekkan daunnya agar dapat mengurangi hempasan tiupan angin.
f. Tanaman Kantong semar dan Bunga Raflesia arnoldi atau bunga bangkai akan mengeluarkan aroma yang sangat busuk agar dapat menarik serangga.

Adaptasi untuk Melindungi Diri dari Musuh
Sebagian tanaman/tumbuhan melindungi dirinya dari musuhnya/mangsa dengan bermacam - macam cara, di antaranya seperti berikut.
a. Bunga mawar mempunyai beberapa duri - duri kecil dan sangat tajam. Batang pada bunga bougenvile mempunyai duri – duri cukup p
anjang. Duri adalah bentuk dari perlindungan diri pada tumbuhan terhadap pemangsa/musuh yang akan mengusiknya/memakanya. Duri ini bisa melukai para musuh, utamanya pada hewan. Jadi hewan tersebut tidak bisa mengusiknya.
b. Beberapa tanaman/tumbuhan melindungi dirinya dengan menggunakan cara memproduksi getah, seperti, pohon buah pepaya, pohon buah nangka, buah buah sawo, bunga kamboja, dan juga bunga alamanda. Getah akan melindungi tumbuhan ini terhadap musuh atau hewan yang akan mengganggu/memakannya. Bagian pada tubuh hewan tersebut yang sudah terkena getah akan mengalami kerusakan atau akan mati. Oleh sebab itu, musuh tidak akan pernah mengusiknya.

c. Pada buah durian dan juga salak mempunyai duri yang cukup tajam sehingga tidak bisa dimakan oleh hewan yang memangsa buah tersebut. Dengan demikian, buah durian dan juga salak bisa tumbuh dan berkembang sebab biji yang terletak di dalam buah terlindung baik dari pemangsa.

Sunday, 15 February 2015

Keberagaman suku bangsa dan budaya

Suku bangsa yang umumnya juga disebut dengan istilah etnik, Menurut ahli antropologi Koentjaraningrat, suku bangsa merupakan sekumpulan / sekelompok manusia yang memiliki kesatuan/kesamaan budaya dan terikat oleh adanya kesadaran dan suatu identitas tersebut. Kesadaran dan suatu identitas umumnya dikuatkan oleh adanya kesatuan suatu bahasa. Maka, suku bangsa adalah suatu gabungan sosial yang bisa dibedakan dari golongan-golongan sosial sebab memiliki ciri-ciri yang paling mendasar dan paling umum yang berkaitan dengan riwayat asal usul dan daerah tempat asal beserta juga kebudayaan.
Ciri-ciri suku bangsa merupakan memiliki sebuah kesamaan pada kebudayaan, logat/bahasa, kebiasaan / adat istiadat, dan kesamaan keturunan atau nenek moyang. Ciri-ciri yang paling mendasar yang bisa membedakan suatu suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lainnya, diantaranya bahasa daerah/logat, adat istiadat/kebiasaan, sistem kekeluargaan atau kekerabatan, budaya kesenian daerah, dan daerah asal.
Keberagaman suku bangsa di wilayah Indonesia, utamanya terbentuk akibat dari banyaknya jumlah suku bangsa yang menempati wilayah negara Indonesia sangatlah banyak dan tersebar di semua wilayah atau pulau – pulau besar maupun kecil. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas atau suatu karakter tersendiri, baik itu dalam suatu aspek sosial ataupun aspek budaya. Menurut dari sebuah penelitian dari Badan Pusat Statistik yang dilakukan pada tahun 2010, di wilayah negara Indonesia terdapat kurang lebih sekitar 1.128 suku bangsa. Antar suku bangsa di wilayah Indonesia mempunyai berberapa perbedaan dan itulah yang menjadikan keanekaragaman suku bangsa di wilayah Indonesia.
Beberapa suku bangsa di wilayah Indoensia yang berdasarkan asal tempat atau daerah tinggal diantaranya di wilaya Pulau Sumatera terdapat berbagai suku seperti suku Aceh (NAD), suku Gayo Alas, suku Batak (Sumatera utara), suku Minangkabau, dan suku Melayu. Di wilayah Pulau Jawa terdapat beberapa suku seperti suku Jawa (hampir di seluruh pulau jawa terutama Jogja, Jawa Tengah dan Jawa Timur), Sunda (Jawa barat), Baduy (Banten), Madura, sedangkan di wilayah pulau Kalimantan terdapat kelompok suku Dayak. Di pulau Sulawesi merupakan asal dari suku Bugis(Sulawesi Selatan), Manado (Sulawesi Utara), Gorontalo, dan Makasar. Di wilayah Maluku terdapat beberapa suku seperti suku Ambon, suku Sangir Talaud (mendiami pulau – pulau kecil diMaluku), Ternate. Di wilayah pulau Bali dan Nusa Tenggara antara lain suku Bali (pulau Bali), Lombok (NTB), Bima, dan Timor (NTT). Sedangkan di wilayah Provinsi Papua terdapat beberapa suku seperti suku Asmat, dan Dani.
Kehidupan sosial dan budaya pada masyarakat di wilayah Indonesia sangatlah bermacam - macam. Kehidupan sosial itu sendiri merupakan dibentuk oleh adanya suatu kehidupan sosial dan budaya di berbagai tempat di seluruh wilayah Indonesia. Suatu wilayah dengan tempat wilayah lainnya mempunyai banyak perbedaan dalam kehidupan sosial dan budaya. Kehidupan sosial dan budaya di suatu tempat atau daerah umumnya dipengaruhi oleh berbagai faktor atau keadaan. Faktor pada lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya penduduk di wilayah tersebut.
Masyarakat atau penduduk yang bermukim di daerah dataran tinggi/pegunungan akan menggantungkan lebih banyak kehidupannya dari lahan pertanian. Oleh sebab itu, kehidupan sosial dan budaya masyarakat petani akan berkembang. Sementara itu, di daerah tepi pantai akan mempengaruhi pada masyarakatnya untuk mempumpunyai mata pencarian sebagai seorang nelayan dan akan berkembanglah kehidupan sosial dan budaya masyarakat nelayan. Keanekaragaman budaya bangsa Indonesia terlihat pula pada seni sebagai dari hasil adanya kebudayaan daerah di wilayah Indonesia, seperti dalam bentuk sebuah tarian dan nyanyian. Hampir disemua tempat/daerah atau suku bangsa umumnya mempunyai sebuah tarian dan nyanyian yang sangat berbeda. Begitu pula dalam hal hasil sebuah karya, di setiap daerah memiliki hasil karya yang sangat berbeda dan menjadi sebuah ciri khas di daerahnya masing-masing.
Contoh tari-tarian khas daerah adalah tari kipas (Provinsi Sulawesi Selatan), tari piring dan tari payung  (Provinsi Sumatra Barat), tari jaipong (Provinsi Jawa Barat), tari kecak (Provinsi / Pulau Bali), tari seudati (Provinsi Nangruh Aceh Darusalam), tari maengket (Provinsi Sulawesi Utara), dan tari lenso  (Provinsi Kepulauan Maluku). Bangsa Indonesia juga mempunyai perbedaan dan sangat banyak dalam karya lagu atau nyanyian khas daerah. Lagu atau nyanyian daerah yang dimiliki oleh suku bangsa di wilayah Indonesia berjumlah kurang lebih ribuan. Beberapa lagu atau nyanyian daerah tersebut seperti lagu dari Nangruh Aceh Darusalam ada lagu berjudul Bungong Jeumpa, dari Provinsi Sumatra Utara ada lagu berjudul Singsing So, lagu Butet, dan juga Tillo- Tillo. Dari Provinsi Sumatra Barat kita kenal lagu berjudul Kampuang Nan Jauh di Mato. Lagu dari Provinsi Jawa Barat ada lagu khas berjudul Es Lilin, lagu Tokecang, lagu Manuk Dadali, lagu Borondong Garing, dan lagu berjudul Bubuy Bulan. Lagu khas dari Provinsi Jawa Tengah di antaranya ada lagu berjudul  Suwe Ora Jamu, lagu anak - anak Gundul-gundul Pacul, dan juga lagu Dondong Apa Salak. Sedangkan dari Provinsi Jawa Timur kita kenal lagu khas seperti berjudul Bapak Tane, khas surabaya lagu Rek Ayo Rek, dan lagu Grimis-Grimis
Di daerah Kalimantan kita pula mengetahui banyak lagu khas daerah, di antaranya yang berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan kita mengetahui lagu berjudul Sapu Tangan Babuncu Ampat. Lagu dari Provinsi Kalimantan Tengah ada lagu berjudul Kalayar dan lagu Naluya. Dari Provinsi Kalimantan Barat ada lagu berjudul Cik-Cik Periok. Di daerah sebelah timur dari Pulau Kalimantan, yaitu di wilayah Pulau Sulawesi lagu- lagu khas daerah juga banyak lahir dan berkembang. Seperti lagu dari daerah Provinsi Sulawesi Utara di antaranya lagu berjudul  O Ina Ni Keke dan lagu Si Patokaan. Dari Provinsi Sulawesi Selatan ada lagu berjudul Angin Mamiri, lagu Ampar-Ampar Pisang dan lagu khas dari suku Bugis kita mengenal juga lagu berjudul Ma Rencong- Rencong.

Provinsi Kepulauan Maluku sebagai daerah yang paling banyak menyumbangkan para penyanyi di tingkat nasional dan juga mempunyai banyak lagu khas daerah di antaranya merupakan lagu berjudul Burung Kakaktua, lagu Naik-Naik ke Puncak Gunung, dan lagu berjudul Nona Manis Siapa yang Punya. Pulau Flores mempunyai lagu daerah, seperti lagu berjudul Tutu Koda dan lagu Pai Mura Rame-Rame. Adapun dari Papua kita mengenal lagu berjudul Yamko Rambe dan lagu berjudul Apuse. Dan dari daerah Jakarta atau Betawi kita mengenal lagu daerah, seperti lagu berjudul Keroncong Kemayoran, lagu Kicir-Kicir, lagu Ondel-Ondel, lagu Wakwak Gung, lagu Jali-Jali, dan lagu berjudul Surilang.   

Pengertian Bhinneka Tunggal Ika


Coba kalian amati pada gambar ini, dan coba kalian jawablah pertanyaan berikut ini
1. Mengapa simbol burung garuda yang dijadikan sebagai lambang negara Indonesia?
2. Apakah arti kata - kata Bhinneka Tunggal Ika pada kaki burung garuda pancasila?
3. Mengapa kita semua harus membina keaneka ragaman?
Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan bagi seluruh bangsa Indonesia. Pada sebuah buku berjudul Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2012:196) pada buku tersebut mengutip sebuah pendapat dari Suhandi Sigit, ia menyatakan bahwa ungkapan kalimat Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan pada sebuah Kitab Sutasoma, kitab tersebut ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV pada saat masa Kerajaan Majapahit. Pada kitab ini Mpu Tantular menulis kalimat “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa” (Bahwa pada agama Buddha serta Siwa (Hindu) adalah zat yang sangat berbeda, akan tetapi nilai-nilai suatu kebenaran Jina(Buddha) serta Siwa adalah satu (tunggal). Terpecah belah (berbeda), namun tetap satu jua, artinya tidak ada dharma yang ada dua). Nama Mpu Tantular itu sendiri terdiri dari beberapa kata tan (berarti: tidak) dan tular (berarti: terpangaruh), dengan ini, Mpu Tantular merupakan seorang Mpu (berarti: cendekiawan, pemikir) yang mempunyai pendirian yang teguh, dan tidak dengan mudah terpengaruh oleh orang lain.
Ungkapan kalimat dalam bahasa Jawa Kuno ini, secara harfiah mempunyai arti bhinneka (berarti: beragam), tunggal (berarti: satu), ika (berarti: itu) yakni bermacam-macam satu itu. Doktrin yang mempunyai corak teologis tersebut pada mulanya dimaksudkan agar antara dua agama yaitu agama Buddha (Jina) serta agama Hindu (Siwa) bisa hidup berdampingan dengan sangat damai dan harmonis, karena hakikat kebenarannya yang terkandung pada ajaran kedua agama merupakan tunggal atau satu.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika awalnya menjadi pembicaraan yang sangat terbatas antara M Yamin, Ir.Soekarno, dan I Gusti Bagus Sugriwa pada sela – sela sidang BPUPKI sekitar dua setengah bulan sebelum terjadi pristiwa Proklamasi kemerdekaan.  Sampai - sampai Bung Hatta sendiri mengatakan bila Bhinneka Tunggal Ika merupakan ciptaan dari Ir. SoeKarno setelah negara Indonesia merdeka. Lalu beberapa tahun kemudian saat akan merancang Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bentuk seekor burung Garuda Pancasila, semboyan kalimat Bhinneka Tunggal Ika dimasukkan ke dalam lambang tersebut.
Peresmi lambang Garuda Pancasila tersebut dipakai pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) yang dipimpin oleh Moh.Hatta pada tanggal 11 Februari 1950 berlandaskan rancangan yang sudah dibuat oleh seorang bernama Sultan Hamid II (tahun 1913-1978). Pada sidang ini juga muncul beberapa usulan rancangan untuk lambang negara, lalu yang dipilih ialah usulan yang dibuat oleh Sultan Hamid II serta Muhammad Yamin, dan rancangan tersebut dari Sultan Hamid yang kemudian disetujui dan ditetapkan.
Pada buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2012:196) lalu dinyatakan saat perumusan konstitusi negara Indonesia, jasa seorang bernama M.Yamin dicatat sebagai tokoh yang paling pertama kali mengusulkan/mengajukan kepada Ir.SoeKarno agar kalimat Bhinneka Tunggal Ika dijadikan semboyan negara Indonesia. Konon, di beberapa waktu Sidang BPUPKI antara Mei-Juni 1945, M. Yamin mengemukakan ungkapan Bhinneka Tunggal Ika itu sendirian. Akan tetapi I Gusti Bagus Sugriwa (sahabatnya dari daerah Buleleng Bali) yang duduk persis di sampingnya sontak mengatakan sambungan ungkapan/semboyan tersebut dengan kalimat “tan hana dharma mangrwa.” Sambungan secara spontan tersebut di samping menyenangkan M.Yamin, sekaligus menunjukkan bila di daerah Bali ungkapan kaliamat Bhinneka Tunggal Ika tersebut masih hidup dan dipelajari oleh orang-orang (Prabaswara, I Made, th 2003). Walaupun Kitab Sutasoma tersebut ditulis oleh seorang sastrawan/cendekiawan agama Buddha, tetapi pengaruhnya cukup besar di sekitaran masyarakat intelektual agama Hindu di Bali.
Para pahlawan pendiri bangsa Indonesia yang kebanyakan memeluk agama Islam tampaknya sangat cukup bertoleran untuk bisa menerima warisan budaya dari seorang Mpu Tantular tersebut. Sikap toleran tersebut adalah watak dasar para suku bangsa di wilayah Indonesia yang sudah mengetahui banyaknya ragam agama, banyaknya kepercayaan maupun tradisi, yang sudah ada jauh sebelum Islam datang ke tanah Nusantara.


Makna Bhinneka Tunggal Ika

Kalimat Bhinneka Tunggal Ika juga termuat dalam lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah pada lambang Burung Garuda Pancasila. Pada kaki lambang Burung Garuda Pancasila mencengkram setu buah pita yang bertuliskan kalimat Bhinneka Tunggal Ika. Kalimat tersebut bisa pula berarti : Berbeda-beda tetapi tetap satu juah.
Bhinneka Tunggal Ika dalam Persatuan bangsa Indonesia memiliki makna yakni meskipun bangsa Indonesia terdiri dari bermacam - macam suku bangsa yang mempunyai kebudayaan serta adat-istiadat yang sangat beragam namun keseluruhannya menjadi suatu persatuan. Perwujudan persatuan bangsa serta wilayah negara Republik Indonesia ini disimpulkan pada Peraturan Pemerintah. No. 66 th 1951 mengenai lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang di
undangkan pada tanggal 28 Nopember 1951, dan termuat pada Lembaran Negara No. II th 1951. Makna pada kalimat Bhinneka Tunggal Ika yakni walaupun bangsa serta negara Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa yang mempunyai kebudayaan serta adat- istiadat yang sangat bermacam-macam dengan beragam kepulauan yang ada di wilayah negara Indonesia tetapi keseluruhannya itu adalah suatu persatuan yakni bangsa serta negara Indonesia. Banyaknya keanekaragaman tersebut tidaklah menjadikan suatu perbedaan yang bertentangan akan tetapi justru keanekaragaman itu bisa menjadikan memperkaya khasanah bangsa Indonesia yang bila dibina maka akan menjadikan kokoh kekuatan bangsa Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan negara kesatuan republik Indonesia yang dijadikan sebagai dasar agar bisa mewujudkan persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia, dimana kita wajib bisa menerapkannya pada kehidupan setiap harinya yaitu hidup bisa saling menghargai antara suatu masyarakat dengan yang lainnya tidak memandang suatu suku bangsa, kepercayaan/agama, logat/bahasa, adat istiadat, serta warna kulit dan banyak lagi. Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang terdiri dari sangat banyak pulau dari pulau besar sampai pulau yang kecil dimana setiap wilayah yang mempunyai adat istiadat, logat/bahasa, hukum/aturan, kebiasaan dan lainnya yang memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya tidak adanya suatu kesadaran atas sikap untuk dapat menjaga Bhinneka Tunggal Ika maka akan timbul banyak berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa serta bernegara dimana pada setiap orang akan semata - mata mementingkan pada dirinya sendiri atau wilayahnya sendiri tidak ada perduli kepada kepentingan bersama. Jika hal - hal tersebut terwujud pastinya pada negara kita ini akan menjadi terpecah belah.
Oleh karena itu maka marilah kita harus bisa menjaga Bhinneka Tunggal Ika tersebut dengan sebai-baiknya supayah persatuan bangsa serta negara Indonesia agar tetap terjaga dan kita pun wajiblah sadar kalau menyatukan bangsa ini membutuhkan perjuangan yang sangat panjang yang suadah dilakukan oleh para pejuang pendahulu kita saat menyatukan wilayah negara republik Indonesia menjadi sebuah negara kesatuan.
Berdirinya negara kesatuan Republik Indonsia, karena adanya kesadaran nasional mengenai persatuan serta kesatuan bangsa. Kesadaran mengenai satu kesatuan kebangsaan Indonesia bermula tentang persamaan senasib dan sepenanggungan sebagai sebuah bangsa yang telah terjajah. Semua rakyat/masyarakat Indonesia sama-sama menderita sepanjang jaman penjajaan oleh bangsa/negara lain. Penderitaan ini lah yang mendorong rakyat/masyarakat di berbagai daerah/tempat melakukan bermacam perlawanan terhadap bangsa penjajahan. Meskipun rakyat/masyarakat di daerah- daerah telah bersedia mengorbankan jiwa serta raga, harta benda untuk usaha mengusir para penjajah, tetapi berakhir pada  kekalahan.
Terbentuknya golongan para terpelajar di berbagai tempat/daerah menjadikan dorongan akan kesadaran nasional bahwa dalam usaha mengusir para penjajahan tidak hanya dengan sebuah perjuangan fisik saja, tetapi harus dilakukannya secara bersama - sama serentak oleh seluruh rakyat/masyarakat Indonesia. Inilah yang diketahui sebagai kebangkitan nasional, yang lahir pada awal era tahun 1908.  Semangat pada persatuan ini sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia pada saat itulah mulai disadari oleh seluruh rakyat/masyarakat Indonesia. Para perjuangan tidak sekedar untuk kepentingan tempat/daerah masing-masing, tetapi untuk kepentingan yang lebih besar yakni kemerdekaan bagi semua/seluruh daerah serta seluruh rakyat/bangsa Indonesia.
Semangat sebagai sebuah bangsa Indonesia menjadi lebih bisa terwujud dengan adanya tekad Sumpah Pemuda. Coba kita bacakan teks Sumpah Pemuda secara bersama - sama? Bagaimana perasaan kita saat membacakan teks Sumpah Pemuda ?  Semoga kita semua merasakan seperti apa yang perasaan yang dirasakan oleh para pemuda Indonesia pada saat tanggal 28 Oktober 1928. Isi teks Sumpah Pemuda mempertegas untuk semangat persatuan Indonesia sebagai sebuah satu nusa, satu bangsa, dan juga satu bahasa yaitu apa yang disebut Indonesia.
Adanya semangat persatuan serta kesataun pada akhirnya terkabul dengan terbentuknya satu negara yakni Neagara Kesatuan Republik Indonesia. kejadian Proklamasi kemerdekaan sebagai pendobrak para penjajahan untuk mengantarkan rakyat/masyarakat Indonesia ke depan pintu kemerdekaannya. Kita semua setuju untuk mendirikan hanya satu negara yang baru saja merdeka, kita semua tidak menjadi banyak negara atau banyak kerajaan seperti sebelum masa kemerdekaan. Pengalaman kepahitan sejarah pada masa yang lalu memberikan pemahaman bahwa kita semua akan menjadi sebuah bangsa yang sangat besar dan sangat kuat bila menjadi sebuah satu kesatuan.

Inilah peroses perjuangan bagi bangsa Indonesia bisa mewujudkan makna kata - kata Bhinneka Tunggal Ika dalam usaha perjuangan seluruh bangsa Indonesia. Secara singkat dapat kita menyimpulkan bahwa setiap tahap-tahap persatuan serta kesatuan, meliputi sebuah perasaan satu nasib sepenanggungan, momentum sumpah Pemuda, momentum Kebangkitan nasional, dan momentum Proklamasi Kemerdekaan.

Sunday, 1 February 2015

Aktivitas peternakan dan perikanan Powerpoint

Aktivitas Peternakan
Aktivitas budi daya peternakan yang dilakukan di wilayah Indonesia seperti kambing,  Sapi, kuda serta kerbau. Pada kenyataanya, masih ada banyak ternak yang lainnya yang dibudidaya oleh masyarakat dengan cara mandiri, seperti Bebek, ayam, Burung, kambing, dan banyak lagi.

Aktivitas Perikanan
Dengan sumber daya perairan di wilayah Indonesia sangat banyak. Intensitas curah hujan yang sangat tinggi menjadikan banyak wilayah yang mempunyai kantung – kantung air ( aliran sungai, danau, dan waduk). Kantung – kantung air tersebut sudah banyak dipergunakan untuk kegiatan perikanan oleh masyarakat. Benar saja sumber daya alam yang dihasilkan oleh perikanan yang jauh lebih besar merupakan sumber daya alam yang dihasilkan dari laut. Luas wilayah laut yang sangat luas atau 2/3 dari luas seluruh wilayah Indonesia, mempunyai berbagai beragam hasil alam, pada khususnya
perikanan. Kegiatan eksploitasi sumber daya alam pada laut telah dilaksanakan oleh masyarakat nelayan sejak dulu. Dengan keahlian dan pengalamannya, para nelayan mendapati lokasi-lokasi yang melimpah ikannya. Tetapi, karena perahu tradisional yang dipunyai masih sangat sederhana dan berukuran relatif kecil, biasanya para nelayan mencari ikan di area yang tidak terlalu jauh dan dengan hasil tidak terlalu banyak juga.
Selain itu juga, sebagian besar di antara para nelayan yang tidak mempunyai perahu secara pribadi atau menyewa kepada orang punya perahu. Karenanya, keadaan sosial ekonomi para nelayan Indonesia termasuk rendah. Dengan banyaknya keterbatasan keadaan para nelayan tersebut, eksploitasi sumber daya alam dari laut Indonesia masih sangat kecil. ekploitasi masih sangat jauh dari potensi yang dipunyai laut. Pemerintah bergerak mengupayakan meningkatkan keahlian nelayan dan perusahaan pengelolahan perikanan untuk meningkatkan eksploitasi potensi laut yang sangat berlimpah.
Kegiatan perikanan bisa digolongkan menjadi kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budi daya. Kegiatan perikanan tangkap biasanya dikerjakan dengan menangkap ikan dari wilayah laut, sedangkan kegiatan perikanan budi daya dikerjakan dengan membudidayakan dan memelihara ikan tertentu di kolam tambak, keramba, dan banyak lagi. Bersumber dari data BPS pada tahun 2011, banyaknya hasil ikan tangkap di wilayah laut Indonesia bisa mencapai angka kurang lebih 5.345.729 ton. selain itu, hasil perikanan budi daya bisa mencapai angka kurang laebih 4,605,827 ton.
Aktivitas budi daya perikanan di wilayah Indonesia biasanya berupa jenis udang - udangan dan ikan bandeng. Tetapi demikian, banyak masyarakat yang juga membangun model budi daya perikanan lainnya dengan cara mandiri dan dengan skalanya cukup kecil yaitu berupa budi daya jenis ikan air tawar, seperti ikan nila, ikan mas, ikan patin, ikan lele, dan banyak lagi. Di samping itu, produksi perikanan juga mendapat pasokan dari hasil perolehan tangkapan ikan laut oleh nelayan. Ada beberapa daerah sentra perikanan dan wilayah tangkapan ikan diantaranya seperti berikut ini.
1. Aktivitas budi daya jenis udang - udangan dan ikan bandeng, banyak dikembangkan di wilayah pantai utara (pantura) Jawa, sebagian Sumatra, dan wilayah Sulawesi.
2. Aktivitas budi daya ikan darat (kolam), umumnya dikembangkan di sebuah kolam oleh masyarakat, biasanya dikembangkan  di wilayah Jawa Barat, bertempat di waduk atau bendungan (seperti keramba apung di area Waduk Jati luhur), danau, kubanagan sawah, dan aliran sungai.

3. Wilayah penangkapan ikan di laut umumnya banyak tersebar di Sumatra bagian Timur (Bagan Siapi-api) dan wilayah Bengkalis (ikan terubuk). Di walayah kepulauan Maluku umumnya banyak memproduksi tongkol, kerang tiram, kerang mutiara. Di wilayah laut Jawa seperti, Selat Sunda, Pantai Cilacap.

Bagi yang menginginkan file powerpoint aktifitas peternakan dan perikanan bisa download di sini

Versi youtube bisa dilihat di bawah ini


Aktivitas Perkebunan Powerpoint

Perkebunan adalah kegiatan budi daya tanaman atau tumbuhan tertentu pada area lahan yang cukup luas. Tanaman atau tumbuhan tertentu merupakan tumbuhan musiman atau tanaman semusim yang model pengelolaannya ditetapkan dalam peraturan sebagai tanaman atau tumbuhan perkebunan (UU No. 18 Tahun 2004). Aktivitas perkebunan dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu perkebunan besar dan perkebunan masyarakat. Perkebunan besar merupakan perkebunan yang dijalankan oleh perusahaan atau kelompok yang mempunyai berbadan hukum tetap. perkebunan rakyat merupakan perkebunan yang dilakukan oleh masyarakat atau penduduk. Perkebunan itu area luas lahannya tidak seluas bila dibandingkan luas lahan perkebunan besar tadi.   Perkebunan bertujuan untuk memproduksi produk pertanian dalam jumlah yang sangat banyak. Biasanya, kegiatan perkebunan diikuti dengan pabrik  pengolahan produk perkebunan yang memang sengaja didirikan di area sekitar perkebunan. Produk yang diproduksi diolah dan dikemas lebih dahulu sebelum didistribusikan untuk dijual ke konsumen (pembeli). hasil perkebunan yang dibudu daya di wilayah Indonesia di antaranya ialah tanaman teh, kopi, kelapa sawit, kelapa, kakao, dan karet.

Wilayah Indonesia sudah lama diketahui sebagai pemproduksi berbagai hasil perkebunan. Wilayah Indonesia adalah daerah yang diketahui sebagai produsen rempah- rempah paling  besar di dunia.

Situasi ini yang menjadikan banyak para saudagar dari berbagai negara di dunia mendatangi  Indonesia untuk berbelanja rempah-rempah yang nantinya dijual lagi ke negara asal mereka masing - masing, seperti para pedagang dari negara Arab, Persia (iran), dan pedagang Gujarat (india). Bangsa Eropa juga mendatangi Indonesia yang bertujuan untuk mencari bahan rempah-rempah. Mereka menempuh perjalanan sangat jauh agar bisa mendapatkan bahan rempah- rempah yang mereka perlukan.  Saat ini negara Indonesia sebagai penghasil beberapa komoditas dari perkebunan, antara lain tembakau, cengkih, vanili, tebu, kopi, teh, kelapa sawit, kelapa, karet, lada, pala
,  dan cokelat.

Bagi Bapak dan Ibu guru yang  membutuhkan file powerpoint aktivitas perkebunan bisa download di sini.

Atau bagi siapa saja yang ingin melihat video aktivitas perkebunan di youtube bisa melihat di bawah ini.

Blog saya yang lain