Thursday, 26 February 2015
Aktivitas Pertambangan dan Aktivitas Kehutanan
Aktivitas Pertambangan
Perusahaan dibidang pertambangan
dikelola/dijalankan oleh pemerintah atau swasta. Banyak dari perusahaan swasta
yang berasal dari luar wilayah Indonesia yang ikut serta melaksanakan kegiatan
penambangan dengan pola bagi hasil dengan pemeritah Republik Indonesia. Minyak
(mentah) bumi dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai keperluan, baik keperluan
rumah tangga, kebutuhan industri, kebutuhan kendaraan bermotor sa
mpai juga utuk
kebutuhan PLN (Perusahaan Listrik Negara). Produksi minyak (mentah) bumi di
Indonesia sepanjang tahun 2011 mencapai kurang lebih mencapai 329.249 ribu
barel. Sedangkan, produksi gas alam Indonesia mencapai angka kurang lebih
3.256.379 MMSCF/Million Standard Cubic Feet. Pencapaian angka produksi tersebut
tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan karena sebagian diantaranya adalah diimpor
dari luar negeri.
Pemanfaatan pada sumber daya alam
(SDA) tambang lainnya adalah hasil tambang batu bara. Hasil tambang berupa batu
bara dimanfaatkan untuk kebutuhan pada rumah tangga seperti memasak dan
kebutuhan berbagai bidang industri seperti contoh industri peleburan besi baja
dan pengolahan semen. Produksi tambang batu bara di wilayah Indonesia sepanjang
tahun 2011 kurang lebih mencapai 353.387.341 ton. Hasil tambang Batu bara yang
diproduksi sebagian besar akan diekspor ke luar negeri seperti di negara
Jepang, Korea Selatan, Cina, India dan juga sebagian lagi digunakan untuk
memenuhi kebutuhan didalam negeri sendiri.
Aktivitas Kehutanan
Sumber daya alam (SDA) yang sangat
banyak dan berlimpah di wilayah Indonesia merupakan sumber daya alam (SDA)
berupa hutan. Hutan sudah sangat lama dimanfaatkan masyarakat/penduduk untuk
berbagai keperluan atau kebutuhan, baik untuk sumber utama pangan, sebagai
penghasil kayu untuk bangunan serta juga sebagai sumber daya tambang dan juga
mineral yang berharga. Pemanfaatan sumber daya hutan kemudian dikerjakan secara
serius dengan mengambil hasil sumber daya hutan yang ada di area tersebut
secara besar-besaran.
Kegiatan penebangan sumber daya
hutan terus dilaksanakan untuk diambil hasil kayunya dan juga dijadikan sebagai
lahan pertanian dan juga lahan perkebunan. Dan berakibat, luas area hutan di
wilayah Indonesia semakin lama berkurang dan banyak mengalami kerusakan. Tidak
sedikit beragam spesies tumbuhan atau hewan yang terancam punah malah sudah
punah. Kayu adalah hasil sumber daya hutan yang paling banyak
dimanfaatkan oleh
masyarakat/penduduk di wilayah Indonesia, misalnya untuk digunakan sebagai
bahan bangunan atau furniture, bahan bakar (memasak), dan banyak lagi. Karena
itu, agar sumber daya hutan tidak mengalami kerusakan, pemerintah menjadikan
beberapa kawasan untuk dikelolah dan dikembangkan sebagai hutan produksi.
Kawasan hutan yang memang secara sengaja ditanami tanaman tertentu untuk
diambil hasil kayunya. Industri kehutanan beberapa waktu ini terus dikembangkan
untuk bisa memenuhi kebutuhan yang setiap waktu terus meningkat.
Video Youtube Aktivitas Pertambangan
Video Youtube Aktivitas Kehutanan
Perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Hindia Belanda
a. Perluasan penggunaan lahan
Pada masa Pemerintah penjajah Kolonial Hindia Belanda, sangat
banyak perusahaan dari luar atau asing yang menanamkan modal/investasi di
wilayah Indonesia. Berhektar-hektar daerah hutan dibuka sebagai pembukaan lahan
untuk perkebunan.
b. Persebaran penduduk dan urbanisasi
Sejarah transmigrasi (perpindahan
penduduk) Indonesia terutama terjadi pada sepanjang akhir abad ke 19. Mempunyai
tujuan utama transmigrasi (perpindahan penduduk) pada masa tersebut merupakan
untuk kegiatan menyebarkan tenaga kerja murah di berbagai area perkebunan di
wilayah pulau Sumatra dan wilayah pulau Kalimantan. Pembukaan lahan perkebunan
pada masa pemerintahan penjajah Kolonial Barat di wilayah Indonesia (nusantara)
telah berhasil menjadi peendorong persebaran penduduk di wilayah Indonesia.
Persebaran penduduk/masyarakat yang pada umumnya/paling banyak dari Jawa ke
luar Jawa, hingga saat ini di samping mempunyai dampak sosial dan juga
mempunyai pada dampak ekonomi yang sangat positif. Pada mulanya tujuan utama transmigrasi
(perpindahan penduduk) pada saat masa tersebut merupakan untuk menyebarkan tenaga
kerja dengan upah murah di berbagai lahan perkebunan di wilayah pulau Sumatra dan wilayah pulau Kalimantan, namun
pada masa kini sebagian besar atau banyak transmigran tidak lagi menjadi
seorang tenaga kerja dengan upah murah tetapi sekarang berbalik menjadi seorang
majikan. Para transmigran dapat mengolah/menggarap lahan/tanah perkebunan
dengan tanaman/tumbuhan yang produktif secara ekonomi seperti kelapa sawit,
tanaman coklat, tanaman kopi, teh dan lain sebagainya. Dari kegiatan tersebut
mereka bisa meningkatkan kondisi perekonomianya. Di samping itu pada hasil
produksi para transmigran telah bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan pada
masyarakat lain, tidak hanya penduduk/masyarakat di lingkungan sekitar, akan
tetapi sudah menjadi komoditas untuk ekspor.
c. Pengenalan tanaman baru
Pengaruh dari pemerintah penjajah
Kolonial Barat pada satu sisi mempunyai pengaruh sangat positif dalam
memperkenalkan berbagai tanaman/tumbuhan dan beberapa teknologi pada bidang pertanian
dan perkebunan. Sebagian tanaman adalah andalan ekspor yang dikenalkan dan
dikembangkan di wilayah Indonesia (nusantara). Pengenalan tanaman/tumbuhan baru
yang sangat bermanfaat dalam proses pengembangan di bidang pertanian dan
perkebunan di wilayah Indonesia.
d. Penemuan tambang-tambang
Pembukaan lahan pada saat masa
penjajah Kolonial Barat juga dilakukan untuk melakukan aktifitas pertambangan
seperti tambang minyak bumi, tambang batu bara, dan juga tambang logam.
Pembukaan lahan pertambangan tersebut terutama terjadi pada masa akhir abad ke
XIX dan pada awal abad ke XX.
e. Transportasi dan komunikasi
Pada saat zaman penjajahan
kolonial Belanda sangat banyak dibangun jalan raya penghubung kota, rel kereta
api, dan beberapa jaringan telepon (komunikasi). Pembangunan berbagai macam
fasilitas transportasi dan komunikasi ini menjadi pendorong mobilitas
penyaluran barang dan jasa yang relatif cepat. Pada fasilitas transportasi laut
juga banyak dibangun berbagai dermaga/pelabuhan di berbagai daerah di wilayah
Indonesia.
Proses pekerjaan pembangunan
jalur Anyer ke Panarukan yang dilaksanakan pembangunannya pada masa Pemerintah gubener
jendral Daendels. Pada satu sisi pembangunan jalan tersebut menimbulkan
penderitaan pada rakyat, terutama akibat adanya kerja paksa rakyat. Disisi lain
pembangunan jalan yang membentang pada pantura tersebut telah mempermudah bagi
jalur transportasi dan komunikasi rakyat Indonesia, pada khususnya di pulau
Jawa. Pembangunan jalur rel kereta api juga dilaksanakan di berbagai daerah
atau wilayah di pulau Jawa dan pulau Sumatra.
f. Perkembangan kegiatan ekonomi
Perubahan masyarakat pada
aktifitas ekonomi pada saat masa pemerintah penjajah kolonial terjadi baik pada
aktifitas produksi, aktifitas konsumsi, maupun aktifitas distribusi. aktifitas produksi pada kegiatan mengolah
pertanian dan perkebunan semakin moderen dengan adanya penemuan berbagai macam
teknologi pada pertanian yang sangat bervariasi. Rakyat/penduduk mulai
mengetahui jenis tanaman yang tidak hanya untuk dipanen pada satu musim saja.
Pembukaan berbagai jenis perusahaan telah banyak melahirkan beragam pekerjaan
pada bidang yang berbeda. Seperti contoh munculnya banyak kuli-kuli pada lahan
perkebunan, mandor/pengawas dan administrasi yang ada di berbagai perusahaan
milik pemerintah maupun milik swasta.
Aktifitas ekspor-impor juga
tengah mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada saat masa pemerintah
penjajah Kolonial Barat. Hal tersebut tidak lepas pada usaha pemerintah
penjajah kolonial meningkatkan banyaknya jumlah ekspor. Hal ini menunjukkan
bila aktifitas ekonomi mengalami banyak perkembangan yang sangat pesat, dilihat
dari kualitas pada proses produksi dari yang tradisional ke teknologi yang
lebih modern. Dilihat dari pada hasil produksinya bisa terlihat adanya banyak
peningkatan pada kualitas. Dilihat dari pada distribusi juga banyak mengalami
perkembangan, hal tersebut terlihat dari kegiatan distribusi yang pada mulanya
hanya dilakukan antar wilayah/daerah lalu meningkat menjadi antar bangsa/negara
dan benua. Hal tersebut tampak dari adanya peningkatan aktivitas ekspor maupun impornya.
Sedangkan diketahui dari kegiatan konsumsi, masyarakat bisa menikmati hasil
dari produksi dengan meningkatnya kualitas yang jauh lebih baik.
g. Mengenal uang
Pada saat masa sebelum kedatangan
Bangsa-bangsa dari Barat, biasanya masyarakat/penduduk melakukan aktivitas
sehari-hari dengan cara bergotongroyong. Seperti dalam mengerjakan lahan sawah,
setiap kelompok masyarakat/penduduk akan mengerjakan atau pengolahan secara
bersama dari lahan sawah satu ke lahan sawah lainnya. Pada saat masa pemerintah
penjajah Kolonial Barat, uang pun mulai dikenalkan sebagai alat untuk
pembayaran jasa para tenaga kerja. Keberadaan mata uang adalah barang baru
dalam kehidupan para penduduk/masyarakat menjadi sebuah daya tarik tersendiri.
Masyarakat pun mulai menyenangi mata uang, sebab dianggap sangat mudah
digunakan.
h. Perubahan dalam Pendidikan
Terdapat dua model pendidikan
yang didirikan dan dikembangkan pada saat masa pemerintah penjajah kolonial
Barat. Model pertama adalah pendidikan yang didirikan dan dikembangkan oleh
lembaga pemerintah, dan yang model kedua adalah pendidikan yang didirikan dan
dikembangkan oleh suwadaya masyarakat. Dipusat-pusat daerah kekuasaan Belanda
di wilayah Indonesia di berbagai kota besar di wilayah Indonesia menjadi pusat
perkembangan atau pertumbuhan berbagai sekolah - sekolah di wilayah Indonesia.
Kalian bisa menemukan sekolah-sekolah yang sudah berdiri sejak zaman penjajahan
kolonial di kota atau provinsi tempat tinggal kalian. Pada saat masa penjajahan
kolonial Belanda juga sudah berkembang berbagai perguruan tinggi seperti ITB (Institut
Teknologi Bandung) dan IPB (Institut Pertanian Bogor).
i. Perubahan dalam aspek politik
Perubahan pada sistem politik
juga bisa terjadi dengan dikenalnya pada sistem pemerintahan yang baru. Pada
saat zaman kerajaan dikenal para penuasa seperti raja serta bupati, pada saat
masa pemerintah penjajah Kolonial Barat diketahui sistem pemerintahan yang
dipimpin Gubernur Jenderal, Residen dan Bupati. Para penguasa pemerintahan
kerajaan menjadi kehilangan sebuah kekuasaannya karena digantikan oleh
kekuasaan pemerintah penjajah Kolonial. Terbentuknya pemerintahan kolonial
Hindia Belanda pada satu sisi sangat menguntungkan untuk bangsa Indonesia.
Pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang terpusat menjadikan hubungan yang
sangat erat antara rakyat/masyarakat Indonesia dari berbagai penjuruh daerah.
Munculnya perasaan senasib serta sepenanggungan pada bingkai kolonial Hindia
Belanda. Munculnya berbagai macam organisasi yang mengobarkan semangat
pergerakan nasional tersebut tidak lepas karena adanya ikatan politik kolonial
Hindia Belanda. Sebelum zaman penjajahan kolonial Hindia Belanda, masyarakat
Indonesia terbagi-bagi oleh sistem politik pemerintahan kerajaan. Terdapat
sekitar puluhan kerajaan yang ada di berbagai daerah di wilayah Indonesia. Pada
saat masa pemerintah kolonial Hindia Belanda, di berbagai daerah tersebut bisa
disatukan pada satu identitas pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
j. Perubahan dalam aspek Budaya
Seni pada bangunan dengan
mengunakan gaya Eropa bisa kalian jumpai di banyak kota di wilayah Indonesia.
Coba kalian amati berbagai sisa dari peninggalan pada saat masa pemerintahan
Kolonial Hindia Belanda yang terdapat di sekitar lingkungan tempat tinggal
kalian! Bagaimana perbedaan pada bangunan-bangunan tersebut dengan bangunan
yang asli dimasyarakat Indonesia pada masa sebelumnya? Penjajahan kolonial
Belanda sangat berpengaruh terhadap adanya teknologi dan seni bangunan di
wilayah Indonesia. Teknologi pada bangunan modern dikenalkan oleh Bangsa Barat
di berbagai daerah di wilayah Indonesia. Kalian masih bisa menelusuri beberapa
banyak peninggalan bangunan atau rumah pada masa kolonial Belanda. Bahkan
sebagian besar bangunan atau rumah tersebut sampai saat masa kini masih
dimanfaatkan untuk berbagai kantor pemerintah. Perubahan kesenian tersebut juga
terjadi terutama di kalangan masyarakat di wilayah perkotaan yang mulai
mengenal kesenia tari dari Barat. Kebiasaan berdansa dan minum-minuman khas
barat yang dikenalkan oleh para pejabat/petinggi Kolonial Belanda yang
berpengaruh pada perilaku pada sebagian masyarakat Indonesia. Kalian juga masih
bisa menelusuri banyak bahasa-bahasa Belanda yang sedikit banyak memengaruhi
pada kosa kata di Bahasa Indonesia.
Saturday, 21 February 2015
Akar
Tahukah kalian semua apa fungsi dari akar
bagi tanaman/tumbuhan? Akar adalah bagian organ yang paling penting. Tumbuhan
bisa bertahan dan menancap di dalam tanah sebab adanya akar. Tumbuhan pun bisa
berfotosintesis sebab akar berfungsi menyuplai air yang didapat dari tanah.
Kemudian, bagaimana akar tumbuhan bisa terbentuk? Apa saja jenis-jenis akar
yang kalian ketahui?
Berbeda dengan
organ tumbuhan lain seperti batang yang pertumbuhannya terus memanjang ke ara
atas, tetapi akar pada tumbuhan pertumbuhannya ke ara bawah. maka, semakin lama
akar pada tumbuhan akan tumbuh terus memanjang terus masuk dalam tanah.
Pada sebuah
gambar penampang bagian akar muda di samping ini terlihat ada beberapa bagian,
yakni bagian rambut/serabut akar, meristem apikal, serta tudung akar. Rambut/serabut
akar sangat berperan dalam usaha menyerap air/mineral dari dalam tanah.
Meristem apikal adalah jaringan pada bagian akar yang senantiasa melakukan
pembelahan menjadiakan bagian akar tersebut selalu bertambah panjangnya.
Macam-Macam Akar
Berdasarkan
jenis/macam tumbuhannya, akar pada suatu tumbuhan terbagi menjadi dua jenis/macam, yakni
jenis akar serabut dan jenis akar tunggang. Akar serabut mempunyai bentuk berserabut,
dimana akar tersebut tidak mempunyai akar pokok. Akar yang muncul dari pangkal
batang tumbuhan sehingga menjadi bentuk serabut. Akar tersebut dipunyai oleh
tumbuhan jenis berkeping satu atau biasa disebut monokotil, seperti tanaman
padi, pohon kelapa, dan tanaman jagung.
Akar tunggang
adalah akar pokok yang membentuk bercabang-cabang menjadi bagian akar yang
lebih kecil. Akar ini dipunyai oleh tumbuhan jenis berkeping dua atau biasa
disebut dikotil, seperti pohon mangga, pohon jeruk, dan jenis tumbuhan
kacang-kacangan.
Apa saja Fungsi
Akar?
Akar mempunyai
fungsi sebagai alat menopang agar suatu pohon tetap berdiri. Jika diibaratkan
sebuah pohon itu sebagai bangunan maka akar merupakan fondasi bangunan
tersebut. Semakin bertambah tingginya bangunan maka fondasinya pula harus semakin
menancap dalam tanah agar bangunannya tidak roboh. Begitu pula sebuah pohon,
semakin tinggi sebuah pohon maka akarnya harus menancap dalam ke tanah agar
sebuah pohon tersebut tidak tumbang.
Disamping juga
sebagai penopang pada tumbuhan, akar juga mempunyai fungsi sebagai bagian organ
dari tumbuhan yang mempunyai tugas menyerap air dan mineral yang berada di
dalam tanah yang akan dijadikan sebagai bahan baku pada tumbuhan untuk proses
membuat makanannya.
Keunikan Pada
Akar
Pada
jenis/macam tumbuhan tertentu, akar mempunyai fungsi sebagai tempat untuk penyimpanan
cadangan sebagian makanan, misalnya pada jenis tumbuhan umbi- umbian contohnya
pada tanaman singkong dan tanaman wortel.
Ada juga
beberapa jenis tumbuhan misalnya bakau, mempunyai jenis akar yang muncul ke
atas tanah. Bentuk akar pada tanaman bakau seperti ini karena adaptasi terhadap
lingkungan air payau dengan kadar garam yang cukup tinggi. Jenis/macam akar
pada tumbuhan/tanaman bakau dinamakan akar napas.
Selain ada
jenis akar napas, beberapa tumbuhan/tanaman menggunakan organ akarnya untuk menempel/melekatkan
diri di tempat dimana dia hidup. Seperti pada tumbuhan/tanaman sirih. Jenis/macam
akar seperti ini dinamakan sebagai akar panjat.
Pada tumbuhan/tanaman
pandan, akar digunakan sebagai menunjang/penopang batang supaya bisa tetap tegak
berdiri. Jenis akar macam/jenis ini dinamakan akar tunjang.
Tahukah kalian
bila akar juga sangat bermanfaat/berguna bagi kita dan juga lingkungan
sekitarnya?, Bagi manusia akar tanaman sangatlah berguna selain sebagai
beberapa bahan makanan, bahan dasar obat-obatan, dan juga sebagai bahan baku
kerajinan, serta perabot rumah tangga seperti meja.
Bagi lingkungan
sekitar, akar memiliki fungsi menahan pergerakan tanah pada lereng tebing yang
labil, sehingga tidak akan terjadi bencana tanah longsor. Selain itu, akar dari
tanaman/tumbuhan yang sudah tua atau berumur tahunan bisa memiliki fungsi
sebagai penyimpan/penahan air yang nantinya akan menjadi cadangan (sumber air)
saat musim kering (kemarau).
Adaptasi Tumbuhan
Seperti halnya hewan, tumbuhan pun dapt
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi tumuhan tergantung dari
tujuannya.
Bagaimana cara
Adaptasi Tumbuhan Terhadap Lingkungan Hidup sekitarnya?
Apakah pernah
kamu melihat sebuah pohon jati? Pada saat musim kering (kemarau) pohon jati
maka akan menggugurkan sebagian besar daunnya. Hal tersebut dilakukan untuk
mengurangi adanya rasa panas dari adanya sinar matahari musim kemarau dan
menjaga agar tidak ada proses penguapan yang berlebihan. Tanaman/tumbuhan yang
menggugurkan sebagian daunnya pada musim kering (kemarau) dinamakan tanaman/tumbuhan
meranggas. Misalnya tanaman/tumbuhan meranggas selain pohon jati ialah pohon
kapuk/randu, pohon mahoni, dan pohon buah kedondong. Masih sangat banyak cara
lain yang bisa dilakukan tanaman/tumbuhan untuk menyesuaikan diri pada
lingkungan sekitarnya. Contohnya sebagai berikut.
a. Bunga
gladiol, tanaman kunyit, dan tanaman jahe pada saat musim kering (kemarau)
daunnya akan mati akan tetapi umbinya tetap saja masih hidup. Jika saat musim penghujan
tiba, umbi akan mulai tumbuh kembali.
b. Tanaman Keladi yang berdaun lebar
dan juga tipis agar bisa dengan gampang untuk menyerap cahaya/sinar dan
penguapannya agar relatif banyak. Daun yang berbentuk lebar dan juga tipis ini
menjadikan keladi bisa hidup di lingkungan yang lembap serta berair.
c. Tanaman Kaktus, yang daunnya
berubah sebagai duri - duri dan batangnya yang tebal mengandung banyak sekali
air. Daun kaktus yang berubah menjadi duri - duri untuk dapat mengurangi adanya
penguapan. Sedangkan
batangnya yang cukup tebal mempunyai fungsi untuk menyimpan cadangan air,
sehingga tanaman kaktus bisa hidup di lingkungan sekitarnya yang kering dan
panas. Tanaman Kaktus mempunyai jenis akar yang panjang yang berfungsi sebagai
pencari air di tengah padang pasir.
d. Tanaman jagung akan menggulung
daunnya agar dapat mengurangi penguapan.
e. Pohon pisang akan merobekkan
daunnya agar dapat mengurangi hempasan tiupan angin.
f. Tanaman Kantong semar dan Bunga
Raflesia arnoldi atau bunga bangkai akan mengeluarkan aroma yang sangat
busuk agar dapat menarik serangga.
Adaptasi untuk Melindungi Diri dari
Musuh
Sebagian tanaman/tumbuhan melindungi
dirinya dari musuhnya/mangsa dengan bermacam - macam cara, di antaranya seperti
berikut.
a. Bunga mawar mempunyai beberapa
duri - duri kecil dan sangat tajam. Batang pada bunga
bougenvile mempunyai duri – duri cukup p
anjang. Duri adalah bentuk dari
perlindungan diri pada tumbuhan terhadap pemangsa/musuh yang akan mengusiknya/memakanya.
Duri ini bisa melukai para musuh, utamanya pada hewan. Jadi hewan tersebut
tidak bisa mengusiknya.
b. Beberapa tanaman/tumbuhan melindungi dirinya
dengan menggunakan cara memproduksi getah, seperti, pohon buah pepaya, pohon
buah nangka, buah buah sawo, bunga kamboja, dan juga bunga alamanda. Getah akan
melindungi tumbuhan ini terhadap musuh atau hewan yang akan mengganggu/memakannya.
Bagian pada tubuh hewan tersebut yang sudah terkena
getah akan mengalami kerusakan atau akan mati. Oleh sebab itu, musuh tidak akan
pernah mengusiknya.
c. Pada buah durian dan juga salak
mempunyai duri yang cukup tajam sehingga tidak bisa dimakan oleh hewan yang memangsa
buah tersebut. Dengan demikian, buah durian dan juga salak bisa tumbuh dan
berkembang sebab biji yang terletak di dalam buah terlindung baik dari pemangsa.
Sunday, 15 February 2015
Keberagaman suku bangsa dan budaya
Suku bangsa
yang umumnya juga disebut dengan istilah etnik, Menurut ahli antropologi Koentjaraningrat,
suku bangsa merupakan sekumpulan / sekelompok manusia yang memiliki kesatuan/kesamaan
budaya dan terikat oleh adanya kesadaran dan suatu identitas tersebut.
Kesadaran dan suatu identitas umumnya dikuatkan oleh adanya kesatuan suatu
bahasa. Maka, suku bangsa adalah suatu gabungan sosial yang bisa dibedakan dari
golongan-golongan sosial sebab memiliki ciri-ciri yang paling mendasar dan
paling umum yang berkaitan dengan riwayat asal usul dan daerah tempat asal beserta
juga kebudayaan.
Ciri-ciri
suku bangsa merupakan memiliki sebuah kesamaan pada kebudayaan, logat/bahasa,
kebiasaan / adat istiadat, dan kesamaan keturunan atau nenek moyang. Ciri-ciri
yang paling mendasar yang bisa membedakan suatu suku bangsa yang satu dengan
suku bangsa yang lainnya, diantaranya bahasa daerah/logat, adat istiadat/kebiasaan,
sistem kekeluargaan atau kekerabatan, budaya kesenian daerah, dan daerah asal.
Keberagaman
suku bangsa di wilayah Indonesia, utamanya terbentuk akibat dari banyaknya jumlah
suku bangsa yang menempati wilayah negara Indonesia sangatlah banyak dan
tersebar di semua wilayah atau pulau – pulau besar maupun kecil. Setiap suku bangsa
memiliki ciri khas atau suatu karakter tersendiri, baik itu dalam suatu aspek
sosial ataupun aspek budaya. Menurut dari sebuah penelitian dari Badan Pusat
Statistik yang dilakukan pada tahun 2010, di wilayah negara Indonesia terdapat
kurang lebih sekitar 1.128 suku bangsa. Antar suku bangsa di wilayah Indonesia
mempunyai berberapa perbedaan dan itulah yang menjadikan keanekaragaman suku
bangsa di wilayah Indonesia.
Beberapa suku
bangsa di wilayah Indoensia yang berdasarkan asal tempat atau daerah tinggal
diantaranya di wilaya Pulau Sumatera terdapat berbagai suku seperti suku Aceh
(NAD), suku Gayo Alas, suku Batak (Sumatera utara), suku Minangkabau, dan suku
Melayu. Di wilayah Pulau Jawa terdapat beberapa suku seperti suku Jawa (hampir
di seluruh pulau jawa terutama Jogja, Jawa Tengah dan Jawa Timur), Sunda (Jawa
barat), Baduy (Banten), Madura, sedangkan di wilayah pulau Kalimantan terdapat
kelompok suku Dayak. Di pulau Sulawesi merupakan asal dari suku Bugis(Sulawesi
Selatan), Manado (Sulawesi Utara), Gorontalo, dan Makasar. Di wilayah Maluku
terdapat beberapa suku seperti suku Ambon, suku Sangir Talaud (mendiami pulau –
pulau kecil diMaluku), Ternate. Di wilayah pulau Bali dan Nusa Tenggara antara
lain suku Bali (pulau Bali), Lombok (NTB), Bima, dan Timor (NTT). Sedangkan di
wilayah Provinsi Papua terdapat beberapa suku seperti suku Asmat, dan Dani.
Kehidupan
sosial dan budaya pada masyarakat di wilayah Indonesia sangatlah bermacam -
macam. Kehidupan sosial itu sendiri merupakan dibentuk oleh adanya suatu
kehidupan sosial dan budaya di berbagai tempat di seluruh wilayah Indonesia.
Suatu wilayah dengan tempat wilayah lainnya mempunyai banyak perbedaan dalam
kehidupan sosial dan budaya. Kehidupan sosial dan budaya di suatu tempat atau
daerah umumnya dipengaruhi oleh berbagai faktor atau keadaan. Faktor pada
lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan sosial dan budaya penduduk di wilayah
tersebut.
Masyarakat
atau penduduk yang bermukim di daerah dataran tinggi/pegunungan akan menggantungkan
lebih banyak kehidupannya dari lahan pertanian. Oleh sebab itu, kehidupan
sosial dan budaya masyarakat petani akan berkembang. Sementara itu, di daerah
tepi pantai akan mempengaruhi pada masyarakatnya untuk mempumpunyai mata
pencarian sebagai seorang nelayan dan akan berkembanglah kehidupan sosial dan
budaya masyarakat nelayan. Keanekaragaman budaya bangsa Indonesia terlihat pula
pada seni sebagai dari hasil adanya kebudayaan daerah di wilayah Indonesia,
seperti dalam bentuk sebuah tarian dan nyanyian. Hampir disemua tempat/daerah
atau suku bangsa umumnya mempunyai sebuah tarian dan nyanyian yang sangat
berbeda. Begitu pula dalam hal hasil sebuah karya, di setiap daerah memiliki
hasil karya yang sangat berbeda dan menjadi sebuah ciri khas di daerahnya
masing-masing.
Contoh
tari-tarian khas daerah adalah tari kipas (Provinsi Sulawesi Selatan), tari
piring dan tari payung (Provinsi Sumatra
Barat), tari jaipong (Provinsi Jawa Barat), tari kecak (Provinsi / Pulau Bali),
tari seudati (Provinsi Nangruh Aceh Darusalam), tari maengket (Provinsi Sulawesi
Utara), dan tari lenso (Provinsi
Kepulauan Maluku). Bangsa Indonesia juga mempunyai perbedaan dan sangat banyak dalam
karya lagu atau nyanyian khas daerah. Lagu atau nyanyian daerah yang dimiliki
oleh suku bangsa di wilayah Indonesia berjumlah kurang lebih ribuan. Beberapa
lagu atau nyanyian daerah tersebut seperti lagu dari Nangruh Aceh Darusalam ada
lagu berjudul Bungong Jeumpa, dari Provinsi Sumatra Utara ada lagu berjudul
Singsing So, lagu Butet, dan juga Tillo- Tillo. Dari Provinsi Sumatra Barat
kita kenal lagu berjudul Kampuang Nan Jauh di Mato. Lagu dari Provinsi Jawa
Barat ada lagu khas berjudul Es Lilin, lagu Tokecang, lagu Manuk Dadali, lagu
Borondong Garing, dan lagu berjudul Bubuy Bulan. Lagu khas dari Provinsi Jawa
Tengah di antaranya ada lagu berjudul
Suwe Ora Jamu, lagu anak - anak Gundul-gundul Pacul, dan juga lagu
Dondong Apa Salak. Sedangkan dari Provinsi Jawa Timur kita kenal lagu khas seperti
berjudul Bapak Tane, khas surabaya lagu Rek Ayo Rek, dan lagu Grimis-Grimis
Di daerah
Kalimantan kita pula mengetahui banyak lagu khas daerah, di antaranya yang
berasal dari Provinsi Kalimantan Selatan kita mengetahui lagu berjudul Sapu
Tangan Babuncu Ampat. Lagu dari Provinsi Kalimantan Tengah ada lagu berjudul
Kalayar dan lagu Naluya. Dari Provinsi Kalimantan Barat ada lagu berjudul
Cik-Cik Periok. Di daerah sebelah timur dari Pulau Kalimantan, yaitu di wilayah
Pulau Sulawesi lagu- lagu khas daerah juga banyak lahir dan berkembang. Seperti
lagu dari daerah Provinsi Sulawesi Utara di antaranya lagu berjudul O Ina Ni Keke dan lagu Si Patokaan. Dari
Provinsi Sulawesi Selatan ada lagu berjudul Angin Mamiri, lagu Ampar-Ampar
Pisang dan lagu khas dari suku Bugis kita mengenal juga lagu berjudul Ma
Rencong- Rencong.
Provinsi
Kepulauan Maluku sebagai daerah yang paling banyak menyumbangkan para penyanyi
di tingkat nasional dan juga mempunyai banyak lagu khas daerah di antaranya
merupakan lagu berjudul Burung Kakaktua, lagu Naik-Naik ke Puncak Gunung, dan
lagu berjudul Nona Manis Siapa yang Punya. Pulau Flores mempunyai lagu daerah,
seperti lagu berjudul Tutu Koda dan lagu Pai Mura Rame-Rame. Adapun dari Papua
kita mengenal lagu berjudul Yamko Rambe dan lagu berjudul Apuse. Dan dari
daerah Jakarta atau Betawi kita mengenal lagu daerah, seperti lagu berjudul
Keroncong Kemayoran, lagu Kicir-Kicir, lagu Ondel-Ondel, lagu Wakwak Gung, lagu
Jali-Jali, dan lagu berjudul Surilang.
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika
Coba kalian amati pada gambar ini,
dan coba kalian jawablah pertanyaan berikut ini
1. Mengapa simbol burung garuda
yang dijadikan sebagai lambang negara Indonesia?
2. Apakah arti kata - kata
Bhinneka Tunggal Ika pada kaki burung garuda pancasila?
3. Mengapa kita semua harus
membina keaneka ragaman?
Bhinneka Tunggal Ika adalah motto
atau semboyan bagi seluruh bangsa Indonesia. Pada sebuah buku berjudul Empat
Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2012:196) pada buku tersebut mengutip
sebuah pendapat dari Suhandi Sigit, ia menyatakan bahwa ungkapan kalimat
Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan pada sebuah Kitab Sutasoma, kitab tersebut
ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV pada saat masa Kerajaan Majapahit. Pada
kitab ini Mpu Tantular menulis kalimat “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa,
Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa
tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa” (Bahwa pada agama Buddha
serta Siwa (Hindu) adalah zat yang sangat berbeda, akan tetapi nilai-nilai
suatu kebenaran Jina(Buddha) serta Siwa adalah satu (tunggal). Terpecah belah
(berbeda), namun tetap satu jua, artinya tidak ada dharma yang ada dua). Nama
Mpu Tantular itu sendiri terdiri dari beberapa kata tan (berarti: tidak) dan
tular (berarti: terpangaruh), dengan ini, Mpu Tantular merupakan seorang Mpu (berarti:
cendekiawan, pemikir) yang mempunyai pendirian yang teguh, dan tidak dengan
mudah terpengaruh oleh orang lain.
Ungkapan kalimat dalam bahasa Jawa
Kuno ini, secara harfiah mempunyai arti bhinneka (berarti: beragam), tunggal (berarti:
satu), ika (berarti: itu) yakni bermacam-macam satu itu. Doktrin yang mempunyai
corak teologis tersebut pada mulanya dimaksudkan agar antara dua agama yaitu
agama Buddha (Jina) serta agama Hindu (Siwa) bisa hidup berdampingan dengan
sangat damai dan harmonis, karena hakikat kebenarannya yang terkandung pada
ajaran kedua agama merupakan tunggal atau satu.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
awalnya menjadi pembicaraan yang sangat terbatas antara M Yamin, Ir.Soekarno,
dan I Gusti Bagus Sugriwa pada sela – sela sidang BPUPKI sekitar dua setengah
bulan sebelum terjadi pristiwa Proklamasi kemerdekaan. Sampai - sampai Bung Hatta sendiri mengatakan
bila Bhinneka Tunggal Ika merupakan ciptaan dari Ir. SoeKarno setelah negara
Indonesia merdeka. Lalu beberapa tahun kemudian saat akan merancang Lambang
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bentuk seekor burung Garuda Pancasila,
semboyan kalimat Bhinneka Tunggal Ika dimasukkan ke dalam lambang tersebut.
Peresmi lambang Garuda Pancasila
tersebut dipakai pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) yang
dipimpin oleh Moh.Hatta pada tanggal 11 Februari 1950 berlandaskan rancangan
yang sudah dibuat oleh seorang bernama Sultan Hamid II (tahun 1913-1978). Pada
sidang ini juga muncul beberapa usulan rancangan untuk lambang negara, lalu
yang dipilih ialah usulan yang dibuat oleh Sultan Hamid II serta Muhammad
Yamin, dan rancangan tersebut dari Sultan Hamid yang kemudian disetujui dan
ditetapkan.
Pada buku Empat Pilar Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara (2012:196) lalu dinyatakan saat perumusan konstitusi
negara Indonesia, jasa seorang bernama M.Yamin dicatat sebagai tokoh yang paling
pertama kali mengusulkan/mengajukan kepada Ir.SoeKarno agar kalimat Bhinneka Tunggal
Ika dijadikan semboyan negara Indonesia. Konon, di beberapa waktu Sidang BPUPKI
antara Mei-Juni 1945, M. Yamin mengemukakan ungkapan Bhinneka Tunggal Ika itu
sendirian. Akan tetapi I Gusti Bagus Sugriwa (sahabatnya dari daerah Buleleng
Bali) yang duduk persis di sampingnya sontak mengatakan sambungan ungkapan/semboyan
tersebut dengan kalimat “tan hana dharma mangrwa.” Sambungan secara spontan
tersebut di samping menyenangkan M.Yamin, sekaligus menunjukkan bila di daerah
Bali ungkapan kaliamat Bhinneka Tunggal Ika tersebut masih hidup dan dipelajari
oleh orang-orang (Prabaswara, I Made, th 2003). Walaupun Kitab Sutasoma
tersebut ditulis oleh seorang sastrawan/cendekiawan agama Buddha, tetapi pengaruhnya
cukup besar di sekitaran masyarakat intelektual agama Hindu di Bali.
Para pahlawan pendiri bangsa
Indonesia yang kebanyakan memeluk agama Islam tampaknya sangat cukup bertoleran
untuk bisa menerima warisan budaya dari seorang Mpu Tantular tersebut. Sikap
toleran tersebut adalah watak dasar para suku bangsa di wilayah Indonesia yang
sudah mengetahui banyaknya ragam agama, banyaknya kepercayaan maupun tradisi,
yang sudah ada jauh sebelum Islam datang ke tanah Nusantara.
Makna Bhinneka Tunggal Ika
Kalimat Bhinneka Tunggal Ika juga
termuat dalam lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah pada lambang
Burung Garuda Pancasila. Pada kaki lambang Burung Garuda Pancasila mencengkram
setu buah pita yang bertuliskan kalimat Bhinneka Tunggal Ika. Kalimat tersebut
bisa pula berarti : Berbeda-beda tetapi tetap satu juah.
Bhinneka Tunggal Ika dalam
Persatuan bangsa Indonesia memiliki makna yakni meskipun bangsa Indonesia
terdiri dari bermacam - macam suku bangsa yang mempunyai kebudayaan serta
adat-istiadat yang sangat beragam namun keseluruhannya menjadi suatu persatuan.
Perwujudan persatuan bangsa serta wilayah negara Republik Indonesia ini
disimpulkan pada Peraturan Pemerintah. No. 66 th 1951 mengenai lambang Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang di
undangkan pada tanggal 28 Nopember 1951,
dan termuat pada Lembaran Negara No. II th 1951. Makna pada kalimat Bhinneka
Tunggal Ika yakni walaupun bangsa serta negara Indonesia terdiri dari beragam
suku bangsa yang mempunyai kebudayaan serta adat- istiadat yang sangat bermacam-macam
dengan beragam kepulauan yang ada di wilayah negara Indonesia tetapi
keseluruhannya itu adalah suatu persatuan yakni bangsa serta negara Indonesia.
Banyaknya keanekaragaman tersebut tidaklah menjadikan suatu perbedaan yang
bertentangan akan tetapi justru keanekaragaman itu bisa menjadikan memperkaya
khasanah bangsa Indonesia yang bila dibina maka akan menjadikan kokoh kekuatan
bangsa Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika adalah
semboyan negara kesatuan republik Indonesia yang dijadikan sebagai dasar agar
bisa mewujudkan persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia, dimana kita wajib
bisa menerapkannya pada kehidupan setiap harinya yaitu hidup bisa saling
menghargai antara suatu masyarakat dengan yang lainnya tidak memandang suatu
suku bangsa, kepercayaan/agama, logat/bahasa, adat istiadat, serta warna kulit
dan banyak lagi. Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang terdiri dari
sangat banyak pulau dari pulau besar sampai pulau yang kecil dimana setiap wilayah
yang mempunyai adat istiadat, logat/bahasa, hukum/aturan, kebiasaan dan lainnya
yang memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya tidak adanya suatu
kesadaran atas sikap untuk dapat menjaga Bhinneka Tunggal Ika maka akan timbul
banyak berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa serta bernegara dimana
pada setiap orang akan semata - mata mementingkan pada dirinya sendiri atau
wilayahnya sendiri tidak ada perduli kepada kepentingan bersama. Jika hal - hal
tersebut terwujud pastinya pada negara kita ini akan menjadi terpecah belah.
Oleh karena itu maka marilah kita
harus bisa menjaga Bhinneka Tunggal Ika tersebut dengan sebai-baiknya supayah
persatuan bangsa serta negara Indonesia agar tetap terjaga dan kita pun
wajiblah sadar kalau menyatukan bangsa ini membutuhkan perjuangan yang sangat
panjang yang suadah dilakukan oleh para pejuang pendahulu kita saat menyatukan
wilayah negara republik Indonesia menjadi sebuah negara kesatuan.
Berdirinya negara kesatuan
Republik Indonsia, karena adanya kesadaran nasional mengenai persatuan serta
kesatuan bangsa. Kesadaran mengenai satu kesatuan kebangsaan Indonesia bermula
tentang persamaan senasib dan sepenanggungan sebagai sebuah bangsa yang telah
terjajah. Semua rakyat/masyarakat Indonesia sama-sama menderita sepanjang jaman
penjajaan oleh bangsa/negara lain. Penderitaan ini lah yang mendorong rakyat/masyarakat
di berbagai daerah/tempat melakukan bermacam perlawanan terhadap bangsa
penjajahan. Meskipun rakyat/masyarakat di daerah- daerah telah bersedia
mengorbankan jiwa serta raga, harta benda untuk usaha mengusir para penjajah,
tetapi berakhir pada kekalahan.
Terbentuknya golongan para
terpelajar di berbagai tempat/daerah menjadikan dorongan akan kesadaran
nasional bahwa dalam usaha mengusir para penjajahan tidak hanya dengan sebuah
perjuangan fisik saja, tetapi harus dilakukannya secara bersama - sama serentak
oleh seluruh rakyat/masyarakat Indonesia. Inilah yang diketahui sebagai
kebangkitan nasional, yang lahir pada awal era tahun 1908. Semangat pada persatuan ini sebagai satu
kesatuan bangsa Indonesia pada saat itulah mulai disadari oleh seluruh rakyat/masyarakat
Indonesia. Para perjuangan tidak sekedar untuk kepentingan tempat/daerah
masing-masing, tetapi untuk kepentingan yang lebih besar yakni kemerdekaan bagi
semua/seluruh daerah serta seluruh rakyat/bangsa Indonesia.
Semangat sebagai sebuah bangsa
Indonesia menjadi lebih bisa terwujud dengan adanya tekad Sumpah Pemuda. Coba
kita bacakan teks Sumpah Pemuda secara bersama - sama? Bagaimana perasaan kita
saat membacakan teks Sumpah Pemuda ?
Semoga kita semua merasakan seperti apa yang perasaan yang dirasakan
oleh para pemuda Indonesia pada saat tanggal 28 Oktober 1928. Isi teks Sumpah
Pemuda mempertegas untuk semangat persatuan Indonesia sebagai sebuah satu nusa,
satu bangsa, dan juga satu bahasa yaitu apa yang disebut Indonesia.
Adanya semangat persatuan serta
kesataun pada akhirnya terkabul dengan terbentuknya satu negara yakni Neagara
Kesatuan Republik Indonesia. kejadian Proklamasi kemerdekaan sebagai pendobrak
para penjajahan untuk mengantarkan rakyat/masyarakat Indonesia ke depan pintu
kemerdekaannya. Kita semua setuju untuk mendirikan hanya satu negara yang baru
saja merdeka, kita semua tidak menjadi banyak negara atau banyak kerajaan
seperti sebelum masa kemerdekaan. Pengalaman kepahitan sejarah pada masa yang
lalu memberikan pemahaman bahwa kita semua akan menjadi sebuah bangsa yang
sangat besar dan sangat kuat bila menjadi sebuah satu kesatuan.
Inilah peroses perjuangan bagi
bangsa Indonesia bisa mewujudkan makna kata - kata Bhinneka Tunggal Ika dalam
usaha perjuangan seluruh bangsa Indonesia. Secara singkat dapat kita
menyimpulkan bahwa setiap tahap-tahap persatuan serta kesatuan, meliputi sebuah
perasaan satu nasib sepenanggungan, momentum sumpah Pemuda, momentum
Kebangkitan nasional, dan momentum Proklamasi Kemerdekaan.
Sunday, 1 February 2015
Aktivitas peternakan dan perikanan Powerpoint
Aktivitas budi daya peternakan
yang dilakukan di wilayah Indonesia seperti kambing, Sapi, kuda serta kerbau. Pada kenyataanya,
masih ada banyak ternak yang lainnya yang dibudidaya oleh masyarakat dengan
cara mandiri, seperti Bebek, ayam, Burung, kambing, dan banyak lagi.
Aktivitas Perikanan
Dengan sumber daya perairan di
wilayah Indonesia sangat banyak. Intensitas curah hujan yang sangat tinggi
menjadikan banyak wilayah yang mempunyai kantung – kantung air ( aliran sungai,
danau, dan waduk). Kantung – kantung air tersebut sudah banyak dipergunakan
untuk kegiatan perikanan oleh masyarakat. Benar saja sumber daya alam yang
dihasilkan oleh perikanan yang jauh lebih besar merupakan sumber daya alam yang
dihasilkan dari laut. Luas wilayah laut yang sangat luas atau 2/3 dari luas
seluruh wilayah Indonesia, mempunyai berbagai beragam hasil alam, pada khususnya
perikanan. Kegiatan eksploitasi sumber daya alam pada laut telah dilaksanakan
oleh masyarakat nelayan sejak dulu. Dengan keahlian dan pengalamannya, para
nelayan mendapati lokasi-lokasi yang melimpah ikannya. Tetapi, karena perahu
tradisional yang dipunyai masih sangat sederhana dan berukuran relatif kecil,
biasanya para nelayan mencari ikan di area yang tidak terlalu jauh dan dengan
hasil tidak terlalu banyak juga.
Selain itu juga, sebagian besar
di antara para nelayan yang tidak mempunyai perahu secara pribadi atau menyewa kepada
orang punya perahu. Karenanya, keadaan sosial ekonomi para nelayan Indonesia
termasuk rendah. Dengan banyaknya keterbatasan keadaan para nelayan tersebut,
eksploitasi sumber daya alam dari laut Indonesia masih sangat kecil. ekploitasi
masih sangat jauh dari potensi yang dipunyai laut. Pemerintah bergerak mengupayakan
meningkatkan keahlian nelayan dan perusahaan pengelolahan perikanan untuk
meningkatkan eksploitasi potensi laut yang sangat berlimpah.
Kegiatan perikanan bisa
digolongkan menjadi kegiatan perikanan tangkap dan perikanan budi daya.
Kegiatan perikanan tangkap biasanya dikerjakan dengan menangkap ikan dari
wilayah laut, sedangkan kegiatan perikanan budi daya dikerjakan dengan
membudidayakan dan memelihara ikan tertentu di kolam tambak, keramba, dan
banyak lagi. Bersumber dari data BPS pada tahun 2011, banyaknya hasil ikan
tangkap di wilayah laut Indonesia bisa mencapai angka kurang lebih 5.345.729
ton. selain itu, hasil perikanan budi daya bisa mencapai angka kurang laebih
4,605,827 ton.
Aktivitas budi daya perikanan di
wilayah Indonesia biasanya berupa jenis udang - udangan dan ikan bandeng.
Tetapi demikian, banyak masyarakat yang juga membangun model budi daya
perikanan lainnya dengan cara mandiri dan dengan skalanya cukup kecil yaitu
berupa budi daya jenis ikan air tawar, seperti ikan nila, ikan mas, ikan patin,
ikan lele, dan banyak lagi. Di samping itu, produksi perikanan juga mendapat pasokan
dari hasil perolehan tangkapan ikan laut oleh nelayan. Ada beberapa daerah
sentra perikanan dan wilayah tangkapan ikan diantaranya seperti berikut ini.
1. Aktivitas budi daya jenis
udang - udangan dan ikan bandeng, banyak dikembangkan di wilayah pantai utara
(pantura) Jawa, sebagian Sumatra, dan wilayah Sulawesi.
2. Aktivitas budi daya ikan darat
(kolam), umumnya dikembangkan di sebuah kolam oleh masyarakat, biasanya
dikembangkan di wilayah Jawa Barat,
bertempat di waduk atau bendungan (seperti keramba apung di area Waduk Jati luhur),
danau, kubanagan sawah, dan aliran sungai.
3. Wilayah penangkapan ikan di
laut umumnya banyak tersebar di Sumatra bagian Timur (Bagan Siapi-api) dan
wilayah Bengkalis (ikan terubuk). Di walayah kepulauan Maluku umumnya banyak
memproduksi tongkol, kerang tiram, kerang mutiara. Di wilayah laut Jawa seperti,
Selat Sunda, Pantai Cilacap.
Bagi yang menginginkan file powerpoint aktifitas peternakan dan perikanan bisa download di sini
Versi youtube bisa dilihat di bawah ini
Bagi yang menginginkan file powerpoint aktifitas peternakan dan perikanan bisa download di sini
Versi youtube bisa dilihat di bawah ini
Aktivitas Perkebunan Powerpoint
Perkebunan adalah kegiatan budi
daya tanaman atau tumbuhan tertentu pada area lahan yang cukup luas. Tanaman
atau tumbuhan tertentu merupakan tumbuhan musiman atau tanaman semusim yang model
pengelolaannya ditetapkan dalam peraturan sebagai tanaman atau tumbuhan
perkebunan (UU No. 18 Tahun 2004). Aktivitas perkebunan dapat digolongkan
menjadi dua golongan yaitu perkebunan besar dan perkebunan masyarakat.
Perkebunan besar merupakan perkebunan yang dijalankan oleh perusahaan atau
kelompok yang mempunyai berbadan hukum tetap. perkebunan rakyat merupakan
perkebunan yang dilakukan oleh masyarakat atau penduduk. Perkebunan itu area
luas lahannya tidak seluas bila dibandingkan luas lahan perkebunan besar
tadi. Perkebunan bertujuan untuk memproduksi
produk pertanian dalam jumlah yang sangat banyak. Biasanya, kegiatan perkebunan
diikuti dengan pabrik pengolahan produk
perkebunan yang memang sengaja didirikan di area sekitar perkebunan. Produk
yang diproduksi diolah dan dikemas lebih dahulu sebelum didistribusikan untuk
dijual ke konsumen (pembeli). hasil perkebunan yang dibudu daya di wilayah
Indonesia di antaranya ialah tanaman teh, kopi, kelapa sawit, kelapa, kakao,
dan karet.
Wilayah Indonesia sudah lama
diketahui sebagai pemproduksi berbagai hasil perkebunan. Wilayah Indonesia
adalah daerah yang diketahui sebagai produsen rempah- rempah paling besar di dunia.
Situasi ini yang menjadikan
banyak para saudagar dari berbagai negara di dunia mendatangi Indonesia untuk berbelanja rempah-rempah yang
nantinya dijual lagi ke negara asal mereka masing - masing, seperti para
pedagang dari negara Arab, Persia (iran), dan pedagang Gujarat (india). Bangsa
Eropa juga mendatangi Indonesia yang bertujuan untuk mencari bahan
rempah-rempah. Mereka menempuh perjalanan sangat jauh agar bisa mendapatkan
bahan rempah- rempah yang mereka perlukan.
Saat ini negara Indonesia sebagai penghasil beberapa komoditas dari
perkebunan, antara lain tembakau, cengkih, vanili, tebu, kopi, teh, kelapa
sawit, kelapa, karet, lada, pala
, dan
cokelat.Bagi Bapak dan Ibu guru yang membutuhkan file powerpoint aktivitas perkebunan bisa download di sini.
Atau bagi siapa saja yang ingin melihat video aktivitas perkebunan di youtube bisa melihat di bawah ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)