Wednesday, 9 March 2016
Kegiatan pariwisata yang berkelanjutan
Sebenarnya sektor pariwisata itu
sama dengan sektor jasa, tatapi dengan perkembangan jaman seperti saat ini,
pariwisata menjelma menjadi setor tersendiri yang sangat menjanjikan keuntungan
ekonomi bagi suatu negara. Dibeberapa negara, sektor pariwisata sudah menjadi
sumber pendapatan devisa terbesar bahkan melebihi sektor industri dan
perdagangan. Potensi yang begitu besar menyebabkan banyak negara yang
berlomba-lomba membuat tempat wisata baru dengan promosi besar-besaran ke
berbagai negara yang punya potensi wisatawan yang besar.
Dalam isu lingkungan dan
pembangunan yang berkelanjutan nampaknya bisa memaksa sektor pariwisata untuk
ikut serta dalam upaya melindungi lingkungan dan memelihara sumber daya alam
agar tetap lestari. Hal ini dipengaruhi adanya kebutuhan wisatawan untuk
mendapatkan tempat wisata yang nyaman, segar dan dekat dengan alam. Kedekatan
alam dengan potensi wisata kadang-kadang membuat adanya dampak negatif terhadap
eksploitasi alam, misalnya : wisata pendakian gunung akan menimbulkan adanya
sampah dari wisatawan yang berkunjung, hal ini harus tidak terjadi, maka sektor
pariwisata harus memberikan fasilitas terhadap barang buangan atau sampah yang
dihasilkan pada tempat-tempat sulit seperti di daerah ketinggian.
Setelah konferensi bumi di Rio de
Janiero pada tahun 1992, ada upaya dan inisiatif untuk melakukan sektor
pariwisata yang berkelanjutan seperti yang ditunjukkan di bawah ini :
a. Harus ada kehati-hatian dan
pengawasan yang penuh terhadap kegiatan pariwisata agar alam tetap terpelihara
dan lestari
b. Adanya rasionalitas terhadap
penggunaan sumber daya alam pada sektor pariwisata. Artinya tidak boleh
berlebihan dalam menggunakan SDA, hal ini dilakukan agar tidak terjadi kerusakan
pada lingkungan. Karena kerusakan lingkungan akan mengurangi daya tarik
pariwisata itu sendiri.
c. Harus ada pengawasan khusus
terhadap sektor pariwisata yang menggunakan tempat atau wilayah yang secara
ekologis penting terhadap kelangsungan hidup dari makhluk hidup. Misalnya : wisata
hutan harus mendapat perhatian serius karena kerusakan hutan karena wisata akan
menyebabkan gangguan ekologis bagi kehidupan.
d. Harus ada kerjasama dari semua
pihak, yaitu : pemerintah, perusahaan dan masyarakat sekitar dalam upaya
mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan. Misalnya upaya memelihara terumbuh
karang untuk pariwisata bisa dilakukan dengan dukungan pemerintah, perusahaan
dan masyarakat disekitar pantai atau laut wisata tersebut.
e. Masyarakat sekitar tempat
wisata harus diberi per
an yang lebih besar dalam turut melaksanakan pariwisata
yang berkelanjutan. Untuk selanjutnya mereka juga menerima hasil yang positif
dengan adanya tempat wisata disekitarnya, bahkan mungkin bisa meningkatkan
taraf ekonomi masyarakat.
Selanjutnya organisasi wisata
dunia atau world tourism organisation memberikan pedoman-pedoman dalam kegiatan
pariwisata yaitu :
a. Memberikan pengalaman yang
berbeda dan mempunyai arti di hati wisatawan sehingga muncul kepuasan yang tak
terlupakan seumur hidup. Kepuasan itu akan memunculkan kesadaran mereka
terhadap pentingnnya kegiatan wisata yang berkelanjutan.
b. Wisata harus bisa menghasilkan
keuntungan sosial dan ekonomi kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama
masyarakat sekitar bisa meningkatkan kesejahteraan dan tingkat ekonominya.
c. Melindungi dan menghormati
budaya dan sistem sosial masyarakat disekitar tempat wisata. Kebudayaan yang
terpelihara dan lestari merupakan modal yang besar dalam sektor pariwisata.
Selain itu juga wisatawan membutuhkan suatu yang berbeda dari budaya asal
mereka menjadi keunikan yang mereka cari dan yang akan mereka lihat.
d. Memaksimalkan penggunaan
lingkungan dan sumber daya alam dalam kegiatan pariwisata. Dengan lingkungan
yang indah dan bersih serta selalu terpelihara akan menjadi daya tarik utama
dalam kegiatan pariwisata.
Labels:
IPS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment