Saturday, 27 February 2016
Pengertian Globalisasi
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering mendengar kat globalisasi, lalu apa pengertian globalisasi?. Globalisasi
diartikan sebagai proses penyatuan dunia menjadi tanpa batas. Kemajuan ilmu
pengetahuan di bidang transportasi dan komunikasi menjadi pendorong utama
terjadinya globalisasi. Batas-batas geografis dan astronomis suatu negara
dengan negara lain seakan hilang. Perbedaan sosial budaya antar bangsa juga
lambat laun menjadi begitu samar, penduduk antar negara bisa berkomunikasi dan
melakukan mobilisasi tanpa batas dan begitu cepat. Interaksi sosial sudah
mencakup satu dunia sehingga menciptakan tatanan kehidupan baru yang dinamakan
globalisasi dimana setiap penduduk menjadi bagian penduduk dunia yang satu.
Awal mula globalisasi dimulai
pada akhir abad ke 20 sampai permulaan abad ke 21, pada saat itu ditemukan telepon yang
bisa menghubungkan antar penduduk jarak jauh, kemudian ditemukan televisi dan
radio sebagai sarana informasi yang real time, dan yang paling besar
pengaruhnya adalah ditemukannya internet yang membuat dunia disatukan dengan
informasi dan pertukaran data yang tanpa batas. Selain itu alat transportasi
yang semakin canggih, seperti mobil, kapal, kereta api dan pesawat juga membuat
mobilisasi penduduk menjadi sangat cepat dan secara massal. Semua itu tadi
membuat dunia menjadi border less atau dalam Bahasa Indonesia artinya “tanpa
batas”.
Secara umum ada tiga sektor yang
berpengaruh besar dalam mempercepat proses globalisasi, yaitu perdagangan,
pariwisata dan komunikasi. Perdagangan menyebabkan terjadinya pertukaran barang
dan jasa antar negara. Sedangkan pariwisata membuat adanya pertukaran budaya
antara wisatawan dengan penduduk asli tempat wisata. Dan komunikasi yang
menjadi hubungan antar penduduk bisa terjalin dengan langsung pada waktu yang
sama meskipun mereka terpisah jarak yang jauh.
Sunday, 21 February 2016
Pengertian Kearifan lokal
masyarakat setempat atau lokal dalam melakukan
interaksi dengan lingkungan tempat tinggalnya secara arif dan bertanggung jawab.
Secara umum kearifan lokal merujuk pada adanya nilai dan norma dalam masyarakat
dengan alam sekitarnya, sehingga terwujud kehidupan yang seimbang dengan alam
sekitarnya.
Nenek moyang bangsa Indonesia
mewariskan begitu banyak kearifan lokal yang secara turun-temurun dari generasi
ke genarasi sampai pada kehidupan sekarang ini. Kearifan lokal bisa kita lihat
dan rasakan pada aspek adat-istiadat, budaya dan religi. Dalam kehidupan
masyarakat selalu berupaya beradaptasi dengan lingkungannya, dengan hal itu
mereka bisa mengembangkan suatu wujud kearifan yang berbentuk sebuah ide,
budaya, nilai, perkakas yang berpadu dengan nilai dan norma dalam kegiatan
untuk memenuhi kebutuan hidup.
Dalam kehidupan sosial, kearifan
lokal dibentuk untuk mengendalikan prilaku, sebagai pedoman dan aturan dalam
berhubungan antara manusia yang satu dengan lainnya dan antara manusia dengan
alam.
Adapun fungsi dari kearifan lokal
yaitu :
a. Mempunyai arti sosial untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat
b. Sebagai nasehat, seni bahasa,
kepercayaan dan larangan
c. Melestarikan serta
mengembangkan ilmu pnegetahuan dan kebudayaan
d. Sebagai alat atau perangkat
dalam upaya melestarikan lingkungan hidup dan sumber daya alam
e. Sebagai pedoman dala
pengembangan sumber daya manusia
Dalam kehidupan sehari-hari,
kearifan lokal menjadi pondasi utama dalam membangun masyarakat tetapi tetap
melestarikan tatanan sosial yang ada dan tidak merusak lingkungan.
Monday, 15 February 2016
Interaksi budaya
Pencampuran budaya asli Indonesia
sering terjadi dengan budaya asing yang menghasilkan banyak budaya khas yang
baru di daerah tertentu. Letak geografis menjadi faktor utama masuknya
unsur-unsur budaya asing masuk ke Nusantara. Pesisir pantai merupakan daerah
yang paling mungkin terjadi pertemuan budaya asli dengan budaya asing karena
sering terjadi pertemuan antara pedagang pribumi dengan pedagang dari luar
negeri. Berikut ini merupakana jenis interaksi budaya.
a. Akulturasi
Pengertian akulturasi yaitu suatu
proses sosial yang muncul karena budaya asli bertemu dengan budaya asing. Seiring
berjalannya waktu, budaya asing tersebut bisa diterima oleh penduduk asli
sehingga berpadu dengan budaya asli tanpa menghilangkan unsur budaya asli yang
telah lama dijalankan oleh penduduk setempat. Misalnya : bentuk rumah atau
gedung di Indonesia banyak dipengarui unsur budaya Eropa dan Cina tetapi unsur
bentuk rumah dari budaya asli masih bisa terlihat.
b. Asimilasi
Pengertian asimilasi yaitu suatu
proses menyatunya dua atau lebih kebudayaan yang terlihat dari menghilangnya
kebudayaan asli dan terbentuknya kebudayaan baru yang berbeda dengan kebudayaan
sebelumnya. Dalam asimilasi perbedaan-perbedaan yang ada dimasing-masing
kebudayaan dihilangkan sehingga terjadi persatuan dan keseragaman yang
menjadikannya budaya lain.
c. Amalgamasi
Pengertian amalgamasi yaitu suatu
proses bercampurnya dua atau lebih kebudayaan dikarenakan adanya perkawinan
dari dua mempelai yang berlatang belakang budaya yang berbeda. Contohnya yaitu
seorang dari Jawa yang menikah dengan orang Sumatera sehingga terjadi penyatuan
kebudayaan mereka berdua.
Saturday, 13 February 2016
Pengaruh Geografis terhadap keragaman budaya
Indonesia memiliki kebudayaan
daerah yang beranekaragam. Faktor-faktor geografis yang menjadi penyebab utama
keragaman tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Letak Geografis
Jumlah pulau yang mencapai ribuan
yang berderet dari Sabang sampai Merauke menyebabkan penduduk Indonesia
tersebar dengan keadaan yang terpisah dari pulau satu dengan lainnya. Mereka
sangat sulit berkomunikasi satu dengan lainnya karena keterbatasan alat
komunikasi pada jaman dulu. Hal ini menjadikan penduduk Indonesia saling
terisolasi di pulau-pulau yang mereka diami.
Dengan keadaan yang terisolasi
tersebut membuat penduduk disetiap pulau berkembang menjadi suku-suku yang
mempunyai kebudayaan yang berbeda dan khas pada masing-masing wilayah mereka.
Contohnya misalnya : penduduk
Pulau Jawa memiliki kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan di Pulau
Sumatera.
2. Posisi Strategis
Posisi wilayah nusantara yang
strategis membuat banyak kebudayaan asing yang masuk, budaya asing tersebut
berasal dari Kebudayaan Hindu-Buddha, Islam dan dari bangsa Eropa. Posisi
silang antara benua Asia dan Australia membuat banyak bangsa Asing menguasai
Nusantara. Kekuasaan asing yang lama
menyebabkan perbedaan kebudayaan pada beberapa daerah di nusantara. Misalnya
kebudayaan di Pulau Timor yang pernah dikuasai Portugis berbeda dengan pulau
Maluku yang dikuasai Belanda.
3. Kondisi Ekologis
Keadaan ekologi yang terdiri atas
struktur tanah, iklim, serta kondisi topografi menjadi faktor yang mempengarui
keadaan penduduk pada bidang sosial, ekonomi dan kebudayaan. Budaya yang muncul
bisa berbeda antara penduduk yang tinggal di pegunungan dengan penduduk di
pegunungan.
Contohnya : misalnya Kebudayaan
penduduk Bromo yang di pegunungan berbeda dengan penduduk Situbondo yang
sebagian besar hidup di tepi pantai.
Friday, 12 February 2016
Perbedaan Budaya Lokal dan Budaya Nasional
Budaya lokal adalah budaya yang dipunyai oleh daerah atau suku
bangsa yang mempunyai sifat yang khas yang diturunkan dari generasi ke generasi
pada daerah tertentu. Budaya lokal terbentuk dari penduduk yang mempunyai
segala macam wujud perilaku, tindak-tanduk dan pola berfikir yang sama. Semua
itu mewujudkan sebuah kebiasaan yang menjadi pembeda dengan penduduk lainnya.
Kemajemukan budaya lokal yang ada
di Indonesia bisa dilihat dari beranekaragamnya budaya serta adat-istiadat. Ada
sekitar 1.200 suku bangsa yang ada di Indonesia. Setiap suku bangsa yang ada
mempunyai budaya yang khas dan berbeda-beda. Suku bangsa tersebut berkembang
sesuai dengan keadaan lingkungan disekitarnya.
Secara umum perbedaan yang khas
itu bisa dilihat dari contoh berikut :
a. Bahasa daerah yang berbeda
b. Sistem kekerabatan yang
berbeda
c. Adanya uparaca adat dengan
aturan dan tata cara yang berbeda
d. Perbedaan dalam kesenian ,
misalnya : seni tari, seni musik dan seni lukis
e. perbedaan bentuk rumah
penduduk
Budaya Nasional
Budaya nasional yaitu kebudayaan
yang diangkat serta diakui menjadi identitas nasional. Unsur pembentuk utama
budaya nasional adalah budaya lokal. Dari berbagai budaya lokal yang ada akan
digabung dan dimunculkan sebagai budaya nasional.
Selain itu unsur budaya asing juga bisa dimasukan dalam budaya
nasional asalkan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
Contoh yang paling umum Budaya
Nasional adalah Bahasa Indonesia, dalam Bahasa Indonesia itu terdapat resapan
dari bahasa daerah dan bahasa asing. Bahasa Indonesia menjadi identitas yang
bisa digunakan seluruh bangsa Indonesia untuk berkomunikasi satu dengan
lainnya.
Sebagai bentuk rasa cinta tanah
air, maka kita harus menjaga dan melestarikan budaya nasional karena budaya
tersebut sungguh tinggi harganya, dan menjadi warisan yang tak ternilai bagi
generasi berikutnya.
Wednesday, 10 February 2016
Pengertian Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses
terakumulasinya bahan-bahan yang diangkut olch air, angin, dan gletser/es pada
suatu tempat untuk sementara vvaktu atau dalam jangka waktu yang lama. Sungai
merupakan pelaku yang efektif dalam proses erosi dan sekaligus proses
sedimentasi (pengendapan) dan dapat terjadi apabila:
a. Daya angkut sungai berkurang
sebagai akibat dari melemahnya kecepatan pengaliran atau pengaliran itu
terhenti sama sekali. Sedangkan, melemahnya kecepatan pengaliran dapat
disebabkan oleh kecuraman sungai yang berkurang, lebar sungai yang bertambah
luas, terdapatnya rintangan-rintangan seperti bendungan, dan volum air yang
berkurang.
b. Beban yang harus diangkut
terlalu banyak sehingga melebihi daya angkut sungai yang bersangkutan.
Berdasarkan tenaga alam yang
mengangkutnya, sedimentasi dibagi atas sedimentasi air sungai, air laut, angin,
dan gletser.
a. Sedimentasi oleh Air Sungai
Air sungai yang membawa
bahan-bahan hasil erosi akan mengendap (sedimen akuatis) dan menghasilkan
beberapa macam bentuk, yaitu berikut ini.
1) Kipas AIuvial
Kipas aluvial (alluvial fan)
terbentuk karena sungai mengalami perubahan atau penurunan kekuatan arus
sebagai akibat perubahan kemiringan, di mana sungai yang berasal dari
pegunungan tiba-tiba mencapai suatu dataran rendah yang memiliki perbedaan
tinggi yang sangat mencolok sehingga material yang diangkut langsung diendapkan
dengan bentuk mirip kerucut.
Bentukan ini terdapat pada mulut
jeram atau pada lembah suatu pegunungan yang berbatasan dengan daratan.
2) Delta
Delta yaitu suatu bentuk
sedimentasi yang mengendap saat aliran sungai sampai ke hilirnya di pantai atau
tepi danau. Ada beberapa jenis delta yang terkenal antara lain.
a) Delta Busur di muara Sungai
Nil.
b) Delta Kaki Burung (lobben) di
muara Sungai Mississippi.
c) Delta Runcing di muara Sungai
Tibet.
d) Delta Muara, terdapat pada
muara Sungai Seine. Ineeris.
3) Meander
Meander adalah aliran sungai yang
berkelok-kelok. Kenampakan ini sering kita temukan pada daerah hilir sebuah
sungai, yaitu pada daerah aliran sungai yang ada pada dataran rendah.
Terbentuknya meander ialah karena
adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batu-batuan yang relatif homogen dan
kurang tahan terhadap erosi.
Lengkungan meander terdiri dari
dua bagian, yaitu sisi luar dan sisi dalam. Aliran air atau arus sungai lebih
deras pada sisi luar daripada sisi dalam lengkungan meander, sehingga sisi luar
lengkungan tererosi dan hasil erosi tersebut diendapkan pada sisi dalam
lengkungan meander tersebut.
b. Sedimentasi oleh Air Laut
Gelombang air laut di samping
mengikis pantai, juga mempunyai sifat membangun. Bahan-bahan lepas yang
diangkut oleh air laut di samping sebagian mengendap di dasar laut ada sebagian
yang diendapkan (sedimen marine) di sekitar pantai dan terbentuklah
gosong-gosong pasir. Endapan ini semakin lama semakin banyak dan terbentuklah
lidah- lidah pasir/tanah akibat gelombang laut yang disebut nehrung atau kubu
pesisir.
Gosong pasir kadang-kadang dapat
menghubungkan pantai dengan pulau yang ada di dekatnya. Nehrung ini
kadang-kadang membentuk danau (air laut yang dipisahkan oleh nehrung dari laut
bebas). Danau ini disebut hafT. Gosong pasir yang menghubungkan
daratan dengan pulau terdekat
discbut tombolo. Contohnya sepcrti terdapat di Pangandaran Ciamis, Jawa Barat.
Di sini yang disebut tombolo adalah daratan yang menghubungkan antara Pananjung
dengan bagian pantai Pulau Jawa.
c. Sedimentasi oleh Angin
Angin dapat berperan scbagai
pembawa materi ke suatu tempat. Matcri yang dapat dibawa angin biasanya yang
berbentuk lunak dan lepas-lepas misalnya pasir dan debu yang diendapkan
(sedimen aeolis) di suatu tempat dan mcmbentuk bukit-bukit pasir. Bukit-bukit
pasir yang terbentuk karena sedimentasi oleh angin banyak ditemukan di
daerah-daerah gurun pasir. Contoh pembentukan bukit-bukit pasir seperti ini
dapat ditemukan pada Pantai Parang Tritis di Pantai Selatan Yogyakarta dan
Pantai Lhoknga di Aceh.
d. Sedimentasi oleh Gletser
Sedimentasi oleh gletser berasal
dari moraine, yaitu onggokan batu-batu kerikil, pasir, dan sebagainya yang
mengendap di ujung gletser. Bentuk-bentuk muka bumi dari sedimentasi oleh
gletser antara lain sebagai berikut.
1) Osar, yaitu endapan gletser
berbentuk punggung yang sempit dan panjang.
2) Kame, endapan gletser
berbentuk seperti dataran tinggi.
3) Drumlin, merupakan bukit-bukit
kecil yang berbentuk bulat, panjang, sebagian terbentuk oleh moraine dasar.
4) Till plain, yaitu dataran yang
terbentuk dari hasil pengendapan gletser.
Tuesday, 2 February 2016
Proses Pelapukan
Peristiwa hancurnya batu-batuan
disebut pelapukan. Pelapukan menurut proses terjadinya dibedakan menjadi 3
antara lain sebagai berikut.
a. Pelapukan mekanik,
yaitu pelapukan batuan yang
terjadi karena gerakan air, angin, dan letusan gunung berapi. Gerakan air hujan
dan air sungai akan menghanyutkan pecahan-pecahan batuan dan menyebabkan saling
berbenturan. Pecahan-pecahan batuan tersebut berubah menjadi batuan kecil-
kecil dan akhirnya menjadi tanah. Gelombang air laut dan angin juga dapat
membentur tebing yang menyebabkan hancurnya batuan sehingga lama- kelamaan
dapat menjadi tanah.
b. Pelapukan fisik,
yaitu pelapukan batuan yang
terjadi karena perubahan suhu. Perubahan suhu udara menyebabkan keretakan
ketika batuan mengembang dan mengempis. Ketika daerah suhunya menjadi sangat
dingin kemudian diikuti oleh hujan, air hujan akan meresap ke dalam celah dan
di antara batuan. Akibatnya, batuan tersebut akan pecah dan lama- kelamaan
berubah menjadi butiran-butiran halus.
c. Pelapukan biologi,
yaitu pelapukan yang disebabkan
oleh kegiatan makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan.
• Akar tumbuhan masuk ke dalam
tanah melalui retakan-retakan batuan dan mengambil unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya untuk proses metabolisme. Retakan batuan akan melebar dan saling
terpisah seiring dengan bertambah dan menebalnya akar tumbuhan. Demikian juga
lumut yang memiliki akar jamur dapat masuk ke dalam batu yang keras sekalipun.
Lumut disebut tumbuhan perintis, karena lumut merupakan salah satu jenis
tumbuhan yang dapat hidup pada batu dan membantu proses pelapukan.
• Hewan seperti kelinci, musang,
dan makhluk yang lebih kecil seperti kumbang atau tupai dapat membuat lubang di
daerah batuan yang lapuk. Batuan bereaksi dengan kelembapan udara yang dapat
mempercepat pelapukan. Batuan lapuk ini disebut saprolit.
Subscribe to:
Posts (Atom)