Friday, 31 July 2015

Keadaan Iklim Indonesia

Letak astronomis negara Indonesia yang terletak pada wilayah iklim tropis membuat negara ini mempunyai iklim tropis. Apa yang menjadi ciri iklim di daerah tropis? Ciri khas iklim tropis umumnya mempunyai suhu udara/hawa yang relatif tinggi di sepanjang tahun, bersuhu rata-rata tidak mencapai kurang dari angkah 18◦C, yaitu sekitar 27◦C. Di wilayah iklim tropis, tidak ada suatu perbedaan yang seknifikan atau antara suhu pada saat musim penghujan dan suhu pada saat musim kering (kemarau).
Kondisi tersebut berbeda dengan pada daerah garis lintang sedang yang keadaan suhunya sangat jauh berbeda antara pada saat musim dingin dan juga pada musim panas. Suhu udara pada saat musim dingin bisa mencapai angka sekitar -20◦C atau juga bisa lebih, sedangkan pada waktu musim panas bisa mencapai angka sekitar 40◦C atau bisa lebih. Ciri wilayah/daerah iklim tropis lainnya yaitu lama waktu siang hari dan lama waktu malam hari hampir sama adalah sekitar 12 jam waktu siang hari serta 12 jam waktu malam hari. Secara umum, keadaan iklim di wilayah Indonesia sangat dipengaruhi oleh tiga macam iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas.
1. Iklim musim, umumnya dipengaruhi oleh keadaan angin musim yang selalu berubah-ubah pada setiap rentang waktu tertentu. Biasanya satu rentang waktu perubahan adalah sekitar enam bulan.
2. Iklim laut, terjadi sebab Indonesia mempunyai wilayah perairan laut yang sangat luas sehingga banyak sekali menimbulkan proses penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya peristiwa hujan.
3. Iklim panas, terjadi sebab wilayah Indonesia yang berada di daerah iklim tropis. Suhu udara yang sangat tinggi mengakibatkan proses penguapan yang cukup tinggi dan berpotensi untuk bisa terjadinya hujan.

Ketiga jenis/macam iklim tersebut berakibat pada tingginya curah hujan di wilayah Indonesia. Curah hujan di wilayah Indonesia bervariasi disetiap wilayah, tetapi pada umumnya sekitar angka 2.500 mm/tahunnya. Walaupun banyaknya curah hujan sangat bervariasi disetiap wilyah di Indonesia, akan tetapi pada umumnya banyaknya curah hujan tergolong sangat besar dan tinggi. Keadaan curah hujan yang tergolong besar dan ditunjang dengan adanya penyinaran matahari yang bisa dibilang cukup membuat wilayah Indonesia sangatlah cocok untuk aktivitas pertanian sehingga bisa memenuhi untuk kebutuhan masyarakat/penduduk akan pangan.

Monday, 27 July 2015

Letak Astronomis

Letak astronomis merupakan letak suatu wilayah atau tempat berdasarkan pada garis lintang serta garis bujur. Garis lintang sendiri merupakan garis khayal (tak nyata) yang melintang dan melingkari bumi. Sedangkan Garis bujur merupakan garis khayal (tak nyata) yang menghubungkan/membujur antara Kutub Utara dan juga Kutub Selatan. Secara letak astronomis, wilayah negara Indonesia terletak  di antara 95‘BT (bujur timur) – 141’ BT dan 6 ’LU (lintang utara) – 11’ LS (lintang selatan). Dengan letak astronomis seperti ini, negara Indonesia termasuk ke dalam wilayah/daerah bertiklim tropis. Wilayah yang mempunyai iklim tropis dibatasi oleh garis lintang 23,5 ’LU - 23,5 ‘LS.
Kalian patut sangat bersyukur pada Tuhan sang pecipta alam karena tinggal di wilayah/daerah beriklim tropis seperti negara Indonesia. Sinar surya (matahari) selalu ada di sepanjang tahun serta tingkat suhu udara tidak terlalu ekstrim (tidak terlalu berbeda antar musim) sehingga musim apapun masih cukup nyaman untuk bisa melakukan berbagai aktifitas di dalam maupun di luar ruangan/rumah. Lamanya waktu pada siang dan malam hampir sama, yaitu lamanya 12 jam pada siang hari dan 12 jam pada malam hari. Bandingkan dengan wilayah negara-negara yang berada di bagian lintang sedang misalnya, negara Amerika Serikat. Pada saat waktu musim panas, lama waktu siang hari jauh lebih lama bila dibandingkan dengan pada saat waktu malam hari. Sebaliknya, pada saat musim dingin, lama waktu siangnya lebih pendek.
Keadaan suhu udara di daerah iklim tropis sangat berbeda dengan suhu udara di wilayah negara-negara yang berada pada garis lintang sedang mempunyai empat musim setiap tahunnya, yaitu musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur. Pada saat musim dingin, suhu udara sangat dingin sehingga bisa mencapai suhu puluhan derajat di bawah nol (minus celsius), sehingga diperlukan alat penghangat untuk ruangan. Jalanan semua tertutup oleh salju, sehingga semua kendaraan tidak bisa bebas berlalu lalang.

Pada saat waktu tersebut, banyak orang atau penduduk melakukan aktifitasnya di dalam ruangan/rumah. Sebagian dari para penduduk pergi untuk berwisata ke daerah/wilayah yang bersuhu lebih hangat, yaitu pada daerah yang beriklim tropis. Pada waktu musim panas, keadaan suhu udara sebaliknya dapat terjadi. Pada waktu tersebut, suhu udara sangatlah panas, bahkan angka suhu udara bisa mencapai lebih dari 40◦C. Akibatnya, diperlukan alat pendingin untuk ruangan agar tetap nyaman di dalam ruangan/rumah. Tentu saja aktifitas di luar ruangan/rumah sangat tidak nyaman sebab suhu udara yang terlalu tinggi. 

Saturday, 11 July 2015

Letak Geografis

Letak geografis merupakan letak suatu wilayah negara atau benua di permukaan bumi. Secara letak geografis, Indonesia adalah terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Hindia dan Pasifik). Dua Benua yang mengapit letak negara Indonesia yaitu Benua Asia yang berada di sebelah utara negara Indonesia serta Benua Australia yang berada di sebelah selatan negara Indonesia. Dua Samudra yang letaknya mengapit wilayah negara Indonesia yaitu Samudra Pasifik yang berada di sebelah timur negara Indonesia serta Samudra Hindia yang berada di sebelah barat wilayah negara Indonesia. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia juga langsung berbatasan dengan beberapa wilayah. Batas-batas wilayah negara Indonesia dengan kawasan wilayah negara atau laut lainnya yaitu seperti berikut.
• Di sebelah utara, Negara Indonesia secara geografis berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia, Singapura, negara kepulauan Filipina dan juga Laut Cina Selatan.
• Di sebelah selatan, Negara Indonesia berbatasan langsung dengan negara bekas provinsi Indonesia yaitu Timor Leste, benua Australia, dan juga Samudra Hindia.
• Di sebelah barat, Negara Indonesia berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
• Di sebelah timur, Negara Indonesia berbatasan dengan dengan negara Papua Nugini dan juga Samudra Pasifik.

Letak geografis wilayah Negara Indonesia sangatlah strategis sebab menjadi jalur utama lalu lintas laut perdagangan diseluruh dunia antara negara-negara yang terletak di kawasan Asia Timur dengan negara-negara yang berada di kawasan benua Eropa, benua Afrika, wilayah Timur Tengah, dan juga India. Kapal-kapal perdagangan yang banyak mengangkut berbagai macam komoditas dari kawasan Asia timur (China, Jepang, Korea dan negara-negara lainnya) akan melewati wilayah Indonesia untuk menuju ke negara-negara tujuan seperti di benua Eropa. Wilayah Indonesia juga dilewati oleh  jalur perdagangan yang berasal dari Asia ke arah wilayah Australia serta Selandia Baru.
Letak geografis banyak memberi pengaruh untuk negara Indonesia, baik secara sosial,  ekonomi, dan juga budaya. Oleh sebab menjadi salah satu jalur lalu lintas sibuk pelayaran serta perdagangan di dunia, bangsa Indonesia sudah sangat lama menjalin sebuah interaksi sosial dengan negara atau bangsa yang lain. Interaksi sosial dengan melalui kegiatan perdagangan ini kemudian menjadi salah satu jalan bagi masuk dan berkembangnya berbagai agama ke wilayah Indonesia, seperti agama Islam, agama Hindu, agama Buddha, agama Kristen, dan juga lainnya. Wilayah Indonesia yang sangat kaya raya akan sumber daya alam bisa menjual berbagai macam komoditas atau hasil bumi lokal seperti kayu cendana, rempah-rempah (pala, lada, cengkih) dan juga hasil perkebunan/alam lainnya.

Sementara di negara-negara lainnya seperti di wilayah India dan juga Cina menjual berbagai macam produk/barang seperti kerajinan kain dan tenunan halus, kerjinan porselen/geraba, dan lainnya ke wilayah Indonesia. Manfaat dari letak geografis negara Indonesia juga memberi beberapa dampak yang bisa dibilang merugikan. Seperti Budaya dari negara yang lain dan tidak selalu sesuai dengan kehidupan budaya di wilayah Indonesia kemudian bisa masuk dan juga mempengaruhi pada kehidupan budaya rakyat/bangsa Indonesia, seperti contoh pergaulan bebas, kesantunan warga, dan lainnya. Selain itu, negara Indonesia juga sangat rentan terhadap keluar masuknya barang-barang yang sangat terlarang, misalnya obat-obatan terlalarang narkoba, dan juga barang-barang ilegal selundupan lainnya

Kebijakan Pemerintah Militer Jepang


Jepang berusaha untuk bisa menarik simpati para rakyat Indonesia dengan menggunakan berbagai macam cara. Bangsa Jepang juga melakukan semacam propaganda dengan menggunakan semboyan “Tiga A” yaitu ( Jepang adalah Pemimpin Asia, Jepang sebagai Pelindung Asia, dan Jepang adalah Cahaya Asia) untuk bisa menarik simpati dari para rakyat Indonesia. Jepang juga menjanjikan kemudahan dalam beribadah bagi rakyat/bangsa Indonesia, bisa mengibarkan bendera sang saka merah putih yang harus didampinggi oleh bendera Negara Jepang, menggunakan percakapan/tulisan bahasa Indonesia, dan juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia yaitu “Indonesia Raya” akan tetapi bersama dengan lagu kebangsaan Negara Jepang “Kimigayo”.
Kemudahan-kemudahan tersebut yang ditawarkan oleh bangsa Jepang hanyalah sebuah janji manis belaka. Sebagai bangsa penjajah, Jepang justru sangat lebih kejam saat menjajah bangsa Indonesia. Bangsa Jepang membuat beberapa kebijakan untuk negara yang di jajahnya yaitu Indonesia. Program yang bisa dibilang paling mendesak bagi bangsa Jepang adalah untuk bisa mengerahkan seluruh potensi sumber daya yang terkandung di Indonesia dengan tujuan perang. Beberapa dari kebijakan tersebut di antaranya:
1) Membentuk organisasi-organisasi sosial
Organisasi - organisasi sosial yang dibuat/bentuk oleh penjajah Jepang  diantaranya Gerakan 3 A, Pusat Tenaga Rakyat, Jawa Hokokai, dan Masyumi. Gerakan Tiga A Dipimpin oleh Mr. Syamsuddin yang bertujuan untuk bisa meraih simpati dari para penduduk dan juga tokoh masyarakat disekitar. Seiring dengan perkembangannya pada gerakan tersebut kurang/tidak berhasil, sehingga penjajah Jepang membentuk suatu organisasi yang jauh lebih menarik bagi rakyat. Sebagai pengganti Gerakan Tiga A, penjajah Jepang pada tanggal 1 Maret 1943 mendirikan/membentuk gerakan yang bernama Pusat Tenaga Rakyat ( Putera ). Gerakan yang bernama Putera tersebut dipimpin oleh empat tokoh besar nasional saat itu dan juga sering disebut sebagai empat serangkai yakni bung karno, bung Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan juga Ki Hajar Dewantara. Gerakan Putera ini cukup diminati oleh para kalangan pemuda atau tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Pemerintah penjajah Jepang merasa kurang puas dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan/dilakukan oleh gerakan Putera tersebut karena para tokoh-tokoh gerakan Putera telah memanfaatkan/memakai organisasi ini dalam usaha melakukan komunikasi dan konsolidasi dengan para tokoh-tokoh perjuangan Indonesia. Pada akhirnya gerakan/organisasi Putera dibubarkan oleh penjajah Jepang.
Pada sekitar tahun 1944 dibentuklah sebuah organisasi yang bernama Jawa Hokokai ( Gerakan Kebaktian Jawa ). Gerakan Jawa Hokokai ini berdiri dalam pengawasan para pejabat penjajah Jepang. Tujuan utamanya ialah untuk menggalang banyak dukungan untuk rela berkorban demi penjajah Jepang. Islam sebagai agama yang hampir seluruh dianut oleh penduduk Indonesia. Penjajah Jepang merasa wajib untuk bisa menarik perhatian/hati golongan agama ini. Sehingga Jepang membubarkan organisasi Majelis Islam A’la Indonesia pada tahun 1943, serta menggantikannya dengan organisasi Islam bernama Masyumi ( Majelis Syuro Muslimin Indonesia ). Organisasi Masyumi dipimpin oleh tokoh Muslim paling berpengaruh yaitu K.H. Hasyim Ashari serta K.H. Mas Mansyur.
2) Pembentukan Organisasi Semi Militer
Penjajah Jepang menyadari bahwa pentingnya untuk mengerahkan semua rakyat/penduduk Indonesia untuk membantu penjajah Jepang berperang menghadapi pasukan Sekutu. Sehingga penjajah Jepang membentuk/membuat banyak organisasi yang berbentuk semi militer seperti contohnya Seinendan, Fujinkai, Keibodan, Heiho dan Pembela Tanah Air (Peta). Pada 9 Maret 1943 dibentuk Organisasi Barisan Pemuda atau Seinendan. Yang mempunyai tujuan memberi bekal atau pelatihan bela negara agar bisa siap dalam mempertahankan negaranya. Yang dimaksud oleh Jepang adalah agar bisa membantu dalam menghadapi serangan tentara Sekutu.
Fujinkai adalah sebuah himpunan para kaum wanita yang berumur di atas 15 tahun untuk disiapkan dan latihan semi militer. Keibodan adalah suatu barisan pembantu tugas polisi, untuk para laki-laki yang berumur sekitar 20-25 tahun. Heiho organisasi yang didirikan pada tahun 1943, merupakan sebuah organisasi kelompok prajurit untuk pembantu tentara penjajah Jepang. Pada waktu itu penjajah Jepang sudah mengalami beberapa kekalahan di beberapa tempat medan pertempuran. Sedangkan organisasi bernama Peta didirikan pada tanggal 3 Oktober 1943, merupakan satuan pasukan bersenjata yang mendapat pendidikan dan pelatihan militer secara khusus dari penjajah Jepang. Pada akhirnya para eks-pasukan Peta sangat besar peranannya dalam usaha pertempuran mengusir melawan penjajah Jepang dan Belanda.
3) Pengerahan Romusha
Penjajah Jepang berusaha melakukan rekrutmen anggota kerja rodi atau paksa yang dikenal dengan sebutan Romusha yang mempunyai tujuan untuk mencari banyak bantuan tenaga untuk membantu dalam perang dan juga melancarkan kegiatan penjajah Jepang. Anggota-anggota pekerja Romusha dikerahkan oleh penjajah Jepang untuk usaha membangun jalan raya, kubu pertahanan, bantalan rel kereta api, jalan penghubung atau jembatan, dan banyak lagi. Jumlah pekerja Romusha paling banyak berasal dari wilayah pulau Jawa, yang dikirim ke daerah luar Jawa, bahkan ada yang sampai di wilayah Malaya, Burma, dan juga Siam.
Sebagian besar pekerja Romusha merupakan penduduk yang tidak memiliki latarbelakang pendidikan. Mereka dengan terpaksa harus melakukan kerja rodi atau paksa ini yang disebabkan oleh rasa takutnya kepada penjajah Jepang. Pada waktu mereka melakukan pekerjaa sebagai tenaga romusha konsumsi makanan yang mereka dapatkan sangat tidak terjamin, sehingga keadaan kesehatan mereka sangatlah buruk, sementara mereka bekerja sangat berat sekali. Ribuan penduduk atau rakyat Indonesia meninggal dari akibat kerja paksa Romusha. Mendengar teragisnya nasib pekerja Romusha, banyak dari pemuda Indonesia yang melarikan diri meninggalkan daerah atau kampung halamannya. Mereka semua takut bila akan dijadikan pekerja romusha. Pada akhirnya, sebagian besar wilayah desa hanya ditempati oleh kaum perempuan/ibu-ibu, orang tua, serta anak-anak.
Penjajahan pasukan Jepang yang sangatlah menyengsarakan ialah pemaksaan para wanita-wanita untuk dijadikan Jugun Ianfu. Jugun Ianfu merupakan wanita yang dipaksa oleh penjajah Jepang untuk bisa melayani kebutuhan para tentara atau pasukan penjajah Jepang di berbagai wilayah pos peperangan.  Banyak gadis-gadis cantik desa diambil dengan paksa oleh tentara penjajah Jepang untuk dijadikan Jugun Ianfu. Sebagian besar dari mereka tidak kembali lagi walaupun sudah berakhirnya Perang Dunia II.
4) Eksploitasi Kekayaan Alam
Penjajah Jepang tidak hanya menyiksa dan menguras tenaga dari para rakyat Indonesia. Penjajah Jepang juga megeruk kekayaan alam Indonesia, dan juga harta  benda berharga yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sangat jauh lebih kejam dari pada pengerukan kekayaan alam yang dilakukan oleh penjajah Belanda. Semua hal yang dilakukan di wilayah Indonesia tersebut harus bisa menunjang berbagai keperluan perang pemerintah Jepang. Penjajah Jepang mengambil alih secara menyeluruh aset ekonomi yang dibangun penjajah Belanda, dan juga mengawasi secara langsung berbagai kegiatannya. Aktifitas perkebunan serta industri haruslah mendukung untuk keperluan perang, seperti pada tanaman jarak untuk membuat minyak pelumas. Rakyat juga wajib untuk menyerahkan berbagai bahan pangan secara besar-besaran  kepada penjajah Jepang. Penjajah Jepang memanfaatkan organisasi Jawa Hokokai, dan juga intansi-instansi yang dimiliki pemerintah lainnya. Pada keadaan inilah yang semakin membuat kesengsaraan bangsa Indonesia. Pada saat masa panen tiba, rakyat Indonesia wajib untuk melakukan setor pajak padi sebanyak 80%, sehingga para petani hanya membawa pulang hasil panen padinya sekitar 20%. Kondisi inilah yang membawa dampak musibah kelaparan, dan juga waba penyakit busung lapar di wilayah Indonesia. Banyak dari penduduk yang memanfaatkan dengan memakan umbi-umbian liar disekitar, yang sebenarnya umbi-umbian itu hanya pantas sebagai makanan ternak mereka.

Sikap manis penjajah Jepang hanyalah sementara, pada tanggal 20 Maret 1942 dikeluarkan sebuah peraturan pemerintah yang berisi berupa larangan untuk pembicaraan tentang mengibarkan bendera sang saka merah putih serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Hal tersebut tentu membuat sangat kecewanya bangsa Indonesia.

Monday, 6 July 2015

Strategi Kaum Pergerakan Kemerdekaan Melawan Jepang

Beberapa sikap dari perjuangan bangsa Indonesia yang sudah dilakukan agar bisa menanggapi kebijakan dari penjajah Jepang tersebut. Propaganda dari bangsa Jepang sedikitpun tidak bisa mempengaruhi para tokoh perjuangan untuk percaya begitu saja. Bagaimanapun para tokoh pergerakan sadar bahwa Jepang adalah penjajah.
Bahkan para tokoh sengaja memanfaatkan organisasi-organisasi pendirian Jepang sebagai ‘batu loncatan’ untuk meraih Indonesia merdeka. Beberapa bentuk perjuangan pada jaman Jepang adalah :
1) Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
Kelompok tersebut sering disebut sebagai kolaborator, sebab mereka mau untuk bekerjasama dengan para penjajah. Sebenarnya cara tersebut sebagai salah satu bentuk dari perjuangan diplomasi. Tokoh - tokohnya ialah para pemimpin organisasi Putera seperti bung karno, bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan juga K.H. Mas Mansyur. Mereka biasanya memanfaatkan
organisasi Putera sebagai sarana untuk komunikasi dengan rakyat Indonesia. Organisasi Putera justru dijadikan untuk para pejuang pemuda Indonesia sebagai tempat/ajang kampanye nasionalisme.
2) Gerakan Bawah Tanah
Larangan untuk berdirinya sebuah partai politik pada saat jaman penjajahan Jepang, mengakibatkan sebagian besar tokoh perjuangan umumnya membuat gerakan bawah tanah (underground). Gerakan bawah tanah (underground) merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan melalui kegiatan – kegiatan yang tidak resmi, dan tanpa sepengetahuan penjajah Jepang ( gerakan sembunyi – sembunyi ). Pada saat melakukan perjuangan, biasanya para tokoh tersebut terus melakukan merapatkan barisan untuk menuju kemerdekaan bangsa Indonesia. Mereka umumnya menggunakan berbagai tempat - tempat yang strategis, seperti tempat asrama para pemuda untuk melakukan sebuah pertemuan - pertemuan. Penggalangan rasa semangat kemerdekaan dan juga membentuk sebuah negara Indonesia terus mereka kobarkan. Para tokoh - tokoh yang termasuk dalam garis pergerakan bawah tanah tersebut ialah Sutan Sjahrir, Achmad Subarjo, Sukarni, A. Maramis, Wikana, Chairul Saleh, dan Amir Syarifuddin. Para tokoh – tokoh tersebut terus memantau berita perang Pasifik melalui saluran radio - radio gelap. Pada saat itu penjajah Jepang melarang pada bangsa Indonesia untuk memiliki sebuah pesawat komunikasi. Para kelompok bawah tanah tersebut yang sering disebut kelompok radikal atau keras, karena para tokoh – tokoh tersebut tidak kenal kompromi pada penjajah Jepang.
3) Beberapa Perlawanan Bersenjata
Di samping melakuakan perjuangan dengan memanfaatkan organisasi - organisasi bentukan penjajah Jepang dan juga gerakan bawah tanah (sebunyi-sembunyi), adapula sebagian perlawanan-perlawanan dengan bersenjata yang dilakukan pejuang bangsa Indonesia di beberapa wilayah/daerah di Indonesia.

Beberapa perlawanan daerah di Indonesia diantaranya:

a)  Perlawanan Rakyat Aceh.
Dilakukan oleh seorang tokoh bernama Tengku Abdul Jalil, beliau seorang ulama di daerah Cot Plieng Aceh dengan menentang peraturan-peraturan yang dibuat penjajah Belanda. Pada tanggal 10 November 1942 beliau melakukan sebuah perlawanan. Dalam perjuangan dan perlawanan tersebut beliau tertangkap dan ditembak sampai mati.

b)  Perlawanan Singaparna, Jawa Barat
Dipelopori oleh tokoh bernama K.H. Zainal Mustofa yang terang-terangan  menentang saikerei yaitu menghormati sang Kaisar Jepang. Pada tanggal 25 Februari 1944 meletuslah perlawanan terhadap para tentara penjajah Jepang. beliau beserta beberapa pengikutnya ditangkap penjajah Jepang lalu dijatuhi hukuman mati.

c)  Perlawananan Indramayu, Jawa Barat.
Pada bulan Juli 1944 para rakyat Lohbener serta Sindang di wilayah Indramayu memlakuakan pemberontakan kepada penjajah Jepang. Para petani yang dipimpin oleh H. Madrian menolak adanya pungutan padi yang sangat tinggi. Pada akhirnya dapat dipadamkan.

d) Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur.

Perlawanan PETA adalah pemberontakan yang paling besar yang pernah dilakukan rakyat/bangsa Indonesia pada saat masa penjajahan Jepang. Pemberontakan tersebut dipimpin oleh Supriyadi, beliau seorang Shodanco ( komandan pleton ). Pada tanggal 14 Februari 1945. Pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh penjajah Jepang karena kurang matangnya persiapan. Para pejuang Peta tersebut yang berhasil ditangkap oleh penjajah jepang kemudian diadili dalam sidang mahkamah militer di Jakarta. Beberapa diantaranya di jatuhi hukuman mati, seperti: dr. Ismail, Muradi, Suparyono, Halir Mangkudidjaya, Sunanto, dan Sudarmo. Supriyadi, sebagai komandan/pemimpin pemberontakan tidak diketahui bagaimana nasibnya. Kemungkinan besar Supriyadi telah berhasil ditangkap oleh penjajah Jepang kemudian di hukum mati tanpa diadili.

Blog saya yang lain