Friday, 31 July 2015
Keadaan Iklim Indonesia
Letak astronomis negara Indonesia
yang terletak pada wilayah iklim tropis membuat negara ini mempunyai iklim
tropis. Apa yang menjadi ciri iklim di daerah tropis? Ciri khas iklim tropis
umumnya mempunyai suhu udara/hawa yang relatif tinggi di sepanjang tahun,
bersuhu rata-rata tidak mencapai kurang dari angkah 18◦C, yaitu sekitar 27◦C.
Di wilayah iklim tropis, tidak ada suatu perbedaan yang seknifikan atau antara
suhu pada saat musim penghujan dan suhu pada saat musim kering (kemarau).
Kondisi tersebut berbeda dengan
pada daerah garis lintang sedang yang keadaan suhunya sangat jauh berbeda
antara pada saat musim dingin dan juga pada musim panas. Suhu udara pada saat
musim dingin bisa mencapai angka sekitar -20◦C atau juga bisa lebih,
sedangkan pada waktu musim panas bisa mencapai angka sekitar 40◦C
atau bisa lebih. Ciri wilayah/daerah iklim tropis lainnya yaitu lama waktu
siang hari dan lama waktu malam hari hampir sama adalah sekitar 12 jam waktu
siang hari serta 12 jam waktu malam hari. Secara umum, keadaan iklim di wilayah
Indonesia sangat dipengaruhi oleh tiga macam iklim, yaitu iklim musim, iklim
laut, dan iklim panas.
1. Iklim musim, umumnya
dipengaruhi oleh keadaan angin musim yang selalu berubah-ubah pada setiap
rentang waktu tertentu. Biasanya satu rentang waktu perubahan adalah sekitar
enam bulan.
2. Iklim laut, terjadi sebab
Indonesia mempunyai wilayah perairan laut yang sangat luas sehingga banyak
sekali menimbulkan proses penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya
peristiwa hujan.
3. Iklim panas, terjadi sebab
wilayah Indonesia yang berada di daerah iklim tropis. Suhu udara yang sangat
tinggi mengakibatkan proses penguapan yang cukup tinggi dan berpotensi untuk
bisa terjadinya hujan.
Ketiga jenis/macam iklim tersebut
berakibat pada tingginya curah hujan di wilayah Indonesia. Curah hujan di
wilayah Indonesia bervariasi disetiap wilayah, tetapi pada umumnya sekitar
angka 2.500 mm/tahunnya. Walaupun banyaknya curah hujan sangat bervariasi
disetiap wilyah di Indonesia, akan tetapi pada umumnya banyaknya curah hujan
tergolong sangat besar dan tinggi. Keadaan curah hujan yang tergolong besar dan
ditunjang dengan adanya penyinaran matahari yang bisa dibilang cukup membuat
wilayah Indonesia sangatlah cocok untuk aktivitas pertanian sehingga bisa
memenuhi untuk kebutuhan masyarakat/penduduk akan pangan.
Monday, 27 July 2015
Letak Astronomis
Letak astronomis merupakan letak
suatu wilayah atau tempat berdasarkan pada garis lintang serta garis bujur.
Garis lintang sendiri merupakan garis khayal (tak nyata) yang melintang dan
melingkari bumi. Sedangkan Garis bujur merupakan garis khayal (tak nyata) yang
menghubungkan/membujur antara Kutub Utara dan juga Kutub Selatan. Secara letak
astronomis, wilayah negara Indonesia terletak
di antara 95‘BT (bujur timur) – 141’ BT dan 6 ’LU (lintang utara) – 11’
LS (lintang selatan). Dengan letak astronomis seperti ini, negara Indonesia
termasuk ke dalam wilayah/daerah bertiklim tropis. Wilayah yang mempunyai iklim
tropis dibatasi oleh garis lintang 23,5 ’LU - 23,5 ‘LS.
Kalian patut sangat bersyukur
pada Tuhan sang pecipta alam karena tinggal di wilayah/daerah beriklim tropis
seperti negara Indonesia. Sinar surya (matahari) selalu ada di sepanjang tahun
serta tingkat suhu udara tidak terlalu ekstrim (tidak terlalu berbeda antar musim)
sehingga musim apapun masih cukup nyaman untuk bisa melakukan berbagai
aktifitas di dalam maupun di luar ruangan/rumah. Lamanya waktu pada siang dan
malam hampir sama, yaitu lamanya 12 jam pada siang hari dan 12 jam pada malam
hari. Bandingkan dengan wilayah negara-negara yang berada di bagian lintang
sedang misalnya, negara Amerika Serikat. Pada saat waktu musim panas, lama
waktu siang hari jauh lebih lama bila dibandingkan dengan pada saat waktu malam
hari. Sebaliknya, pada saat musim dingin, lama waktu siangnya lebih pendek.
Keadaan suhu udara di daerah
iklim tropis sangat berbeda dengan suhu udara di wilayah negara-negara yang
berada pada garis lintang sedang mempunyai empat musim setiap tahunnya, yaitu
musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur. Pada saat musim dingin,
suhu udara sangat dingin sehingga bisa mencapai suhu puluhan derajat di bawah
nol (minus celsius), sehingga diperlukan alat penghangat untuk ruangan. Jalanan
semua tertutup oleh salju, sehingga semua kendaraan tidak bisa bebas berlalu
lalang.
Pada saat waktu tersebut, banyak
orang atau penduduk melakukan aktifitasnya di dalam ruangan/rumah. Sebagian
dari para penduduk pergi untuk berwisata ke daerah/wilayah yang bersuhu lebih
hangat, yaitu pada daerah yang beriklim tropis. Pada waktu musim panas, keadaan
suhu udara sebaliknya dapat terjadi. Pada waktu tersebut, suhu udara sangatlah
panas, bahkan angka suhu udara bisa mencapai lebih dari 40◦C.
Akibatnya, diperlukan alat pendingin untuk ruangan agar tetap nyaman di dalam
ruangan/rumah. Tentu saja aktifitas di luar ruangan/rumah sangat tidak nyaman
sebab suhu udara yang terlalu tinggi.
Saturday, 11 July 2015
Letak Geografis
Letak geografis merupakan letak
suatu wilayah negara atau benua di permukaan bumi. Secara letak geografis,
Indonesia adalah terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua
samudra (Hindia dan Pasifik). Dua Benua yang mengapit letak negara Indonesia
yaitu Benua Asia yang berada di sebelah utara negara Indonesia serta Benua Australia
yang berada di sebelah selatan negara Indonesia. Dua Samudra yang letaknya
mengapit wilayah negara Indonesia yaitu Samudra Pasifik yang berada di sebelah
timur negara Indonesia serta Samudra Hindia yang berada di sebelah barat
wilayah negara Indonesia. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia juga
langsung berbatasan dengan beberapa wilayah. Batas-batas wilayah negara
Indonesia dengan kawasan wilayah negara atau laut lainnya yaitu seperti
berikut.
• Di sebelah utara, Negara
Indonesia secara geografis berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia,
Singapura, negara kepulauan Filipina dan juga Laut Cina Selatan.
• Di sebelah selatan, Negara
Indonesia berbatasan langsung dengan negara bekas provinsi Indonesia yaitu
Timor Leste, benua Australia, dan juga Samudra Hindia.
• Di sebelah barat, Negara Indonesia
berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
• Di sebelah timur, Negara
Indonesia berbatasan dengan dengan negara Papua Nugini dan juga Samudra
Pasifik.
Letak geografis wilayah Negara
Indonesia sangatlah strategis sebab menjadi jalur utama lalu lintas laut
perdagangan diseluruh dunia antara negara-negara yang terletak di kawasan Asia
Timur dengan negara-negara yang berada di kawasan benua Eropa, benua Afrika,
wilayah Timur Tengah, dan juga India. Kapal-kapal perdagangan yang banyak
mengangkut berbagai macam komoditas dari kawasan Asia timur (China, Jepang,
Korea dan negara-negara lainnya) akan melewati wilayah Indonesia untuk menuju
ke negara-negara tujuan seperti di benua Eropa. Wilayah Indonesia juga dilewati
oleh jalur perdagangan yang berasal dari
Asia ke arah wilayah Australia serta Selandia Baru.
Letak geografis banyak memberi
pengaruh untuk negara Indonesia, baik secara sosial, ekonomi, dan juga budaya. Oleh sebab menjadi
salah satu jalur lalu lintas sibuk pelayaran serta perdagangan di dunia, bangsa
Indonesia sudah sangat lama menjalin sebuah interaksi sosial dengan negara atau
bangsa yang lain. Interaksi sosial dengan melalui kegiatan perdagangan ini
kemudian menjadi salah satu jalan bagi masuk dan berkembangnya berbagai agama
ke wilayah Indonesia, seperti agama Islam, agama Hindu, agama Buddha, agama
Kristen, dan juga lainnya. Wilayah Indonesia yang sangat kaya raya akan sumber
daya alam bisa menjual berbagai macam komoditas atau hasil bumi lokal seperti
kayu cendana, rempah-rempah (pala, lada, cengkih) dan juga hasil perkebunan/alam
lainnya.
Sementara di negara-negara lainnya
seperti di wilayah India dan juga Cina menjual berbagai macam produk/barang
seperti kerajinan kain dan tenunan halus, kerjinan porselen/geraba, dan lainnya
ke wilayah Indonesia. Manfaat dari letak geografis negara Indonesia juga
memberi beberapa dampak yang bisa dibilang merugikan. Seperti Budaya dari
negara yang lain dan tidak selalu sesuai dengan kehidupan budaya di wilayah
Indonesia kemudian bisa masuk dan juga mempengaruhi pada kehidupan budaya rakyat/bangsa
Indonesia, seperti contoh pergaulan bebas, kesantunan warga, dan lainnya.
Selain itu, negara Indonesia juga sangat rentan terhadap keluar masuknya
barang-barang yang sangat terlarang, misalnya obat-obatan terlalarang narkoba,
dan juga barang-barang ilegal selundupan lainnya
Kebijakan Pemerintah Militer Jepang
Jepang berusaha untuk bisa menarik simpati para rakyat Indonesia dengan menggunakan berbagai macam cara. Bangsa Jepang juga melakukan semacam propaganda dengan menggunakan semboyan “Tiga A” yaitu ( Jepang adalah Pemimpin Asia, Jepang sebagai Pelindung Asia, dan Jepang adalah Cahaya Asia) untuk bisa menarik simpati dari para rakyat Indonesia. Jepang juga menjanjikan kemudahan dalam beribadah bagi rakyat/bangsa Indonesia, bisa mengibarkan bendera sang saka merah putih yang harus didampinggi oleh bendera Negara Jepang, menggunakan percakapan/tulisan bahasa Indonesia, dan juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia yaitu “Indonesia Raya” akan tetapi bersama dengan lagu kebangsaan Negara Jepang “Kimigayo”.
Kemudahan-kemudahan tersebut yang
ditawarkan oleh bangsa Jepang hanyalah sebuah janji manis belaka. Sebagai
bangsa penjajah, Jepang justru sangat lebih kejam saat menjajah bangsa
Indonesia. Bangsa Jepang membuat beberapa kebijakan untuk negara yang di
jajahnya yaitu Indonesia. Program yang bisa dibilang paling mendesak bagi
bangsa Jepang adalah untuk bisa mengerahkan seluruh potensi sumber daya yang
terkandung di Indonesia dengan tujuan perang. Beberapa dari kebijakan tersebut
di antaranya:
1) Membentuk organisasi-organisasi sosial
Organisasi - organisasi sosial
yang dibuat/bentuk oleh penjajah Jepang
diantaranya Gerakan 3 A, Pusat Tenaga Rakyat, Jawa Hokokai, dan Masyumi.
Gerakan Tiga A Dipimpin oleh Mr. Syamsuddin yang bertujuan untuk bisa meraih
simpati dari para penduduk dan juga tokoh masyarakat disekitar. Seiring dengan
perkembangannya pada gerakan tersebut kurang/tidak berhasil, sehingga penjajah
Jepang membentuk suatu organisasi yang jauh lebih menarik bagi rakyat. Sebagai pengganti
Gerakan Tiga A, penjajah Jepang pada tanggal 1 Maret 1943 mendirikan/membentuk
gerakan yang bernama Pusat Tenaga Rakyat ( Putera ). Gerakan yang bernama
Putera tersebut dipimpin oleh empat tokoh besar nasional saat itu dan juga
sering disebut sebagai empat serangkai yakni bung karno, bung Hatta, K.H. Mas
Mansyur, dan juga Ki Hajar Dewantara. Gerakan Putera ini cukup diminati oleh
para kalangan pemuda atau tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Pemerintah penjajah Jepang merasa
kurang puas dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan/dilakukan oleh gerakan
Putera tersebut karena para tokoh-tokoh gerakan Putera telah memanfaatkan/memakai
organisasi ini dalam usaha melakukan komunikasi dan konsolidasi dengan para
tokoh-tokoh perjuangan Indonesia. Pada akhirnya gerakan/organisasi Putera
dibubarkan oleh penjajah Jepang.
Pada sekitar tahun 1944 dibentuklah
sebuah organisasi yang bernama Jawa Hokokai ( Gerakan Kebaktian Jawa ). Gerakan
Jawa Hokokai ini berdiri dalam pengawasan para pejabat penjajah Jepang. Tujuan
utamanya ialah untuk menggalang banyak dukungan untuk rela berkorban demi
penjajah Jepang. Islam sebagai agama yang hampir seluruh dianut oleh penduduk
Indonesia. Penjajah Jepang merasa wajib untuk bisa menarik perhatian/hati
golongan agama ini. Sehingga Jepang membubarkan organisasi Majelis Islam A’la
Indonesia pada tahun 1943, serta menggantikannya dengan organisasi Islam
bernama Masyumi ( Majelis Syuro Muslimin Indonesia ). Organisasi Masyumi
dipimpin oleh tokoh Muslim paling berpengaruh yaitu K.H. Hasyim Ashari serta
K.H. Mas Mansyur.
2) Pembentukan Organisasi Semi Militer
Penjajah Jepang menyadari bahwa
pentingnya untuk mengerahkan semua rakyat/penduduk Indonesia untuk membantu
penjajah Jepang berperang menghadapi pasukan Sekutu. Sehingga penjajah Jepang
membentuk/membuat banyak organisasi yang berbentuk semi militer seperti
contohnya Seinendan, Fujinkai, Keibodan, Heiho dan Pembela Tanah Air (Peta). Pada
9 Maret 1943 dibentuk Organisasi Barisan Pemuda atau Seinendan. Yang mempunyai
tujuan memberi bekal atau pelatihan bela negara agar bisa siap dalam
mempertahankan negaranya. Yang dimaksud oleh Jepang adalah agar bisa membantu
dalam menghadapi serangan tentara Sekutu.
Fujinkai adalah sebuah himpunan
para kaum wanita yang berumur di atas 15 tahun untuk disiapkan dan latihan semi
militer. Keibodan adalah suatu barisan pembantu tugas polisi, untuk para
laki-laki yang berumur sekitar 20-25 tahun. Heiho organisasi yang didirikan
pada tahun 1943, merupakan sebuah organisasi kelompok prajurit untuk pembantu
tentara penjajah Jepang. Pada waktu itu penjajah Jepang sudah mengalami
beberapa kekalahan di beberapa tempat medan pertempuran. Sedangkan organisasi
bernama Peta didirikan pada tanggal 3 Oktober 1943, merupakan satuan pasukan
bersenjata yang mendapat pendidikan dan pelatihan militer secara khusus dari
penjajah Jepang. Pada akhirnya para eks-pasukan Peta sangat besar peranannya
dalam usaha pertempuran mengusir melawan penjajah Jepang dan Belanda.
3) Pengerahan Romusha
Penjajah Jepang berusaha
melakukan rekrutmen anggota kerja rodi atau paksa yang dikenal dengan sebutan
Romusha yang mempunyai tujuan untuk mencari banyak bantuan tenaga untuk
membantu dalam perang dan juga melancarkan kegiatan penjajah Jepang.
Anggota-anggota pekerja Romusha dikerahkan oleh penjajah Jepang untuk usaha
membangun jalan raya, kubu pertahanan, bantalan rel kereta api, jalan
penghubung atau jembatan, dan banyak lagi. Jumlah pekerja Romusha paling banyak
berasal dari wilayah pulau Jawa, yang dikirim ke daerah luar Jawa, bahkan ada
yang sampai di wilayah Malaya, Burma, dan juga Siam.
Sebagian besar pekerja Romusha
merupakan penduduk yang tidak memiliki latarbelakang pendidikan. Mereka dengan
terpaksa harus melakukan kerja rodi atau paksa ini yang disebabkan oleh rasa
takutnya kepada penjajah Jepang. Pada waktu mereka melakukan pekerjaa sebagai
tenaga romusha konsumsi makanan yang mereka dapatkan sangat tidak terjamin,
sehingga keadaan kesehatan mereka sangatlah buruk, sementara mereka bekerja
sangat berat sekali. Ribuan penduduk atau rakyat Indonesia meninggal dari
akibat kerja paksa Romusha. Mendengar teragisnya nasib pekerja Romusha, banyak
dari pemuda Indonesia yang melarikan diri meninggalkan daerah atau kampung
halamannya. Mereka semua takut bila akan dijadikan pekerja romusha. Pada akhirnya,
sebagian besar wilayah desa hanya ditempati oleh kaum perempuan/ibu-ibu, orang
tua, serta anak-anak.
Penjajahan pasukan Jepang yang
sangatlah menyengsarakan ialah pemaksaan para wanita-wanita untuk dijadikan
Jugun Ianfu. Jugun Ianfu merupakan wanita yang dipaksa oleh penjajah Jepang
untuk bisa melayani kebutuhan para tentara atau pasukan penjajah Jepang di
berbagai wilayah pos peperangan. Banyak
gadis-gadis cantik desa diambil dengan paksa oleh tentara penjajah Jepang untuk
dijadikan Jugun Ianfu. Sebagian besar dari mereka tidak kembali lagi walaupun
sudah berakhirnya Perang Dunia II.
4) Eksploitasi Kekayaan Alam
Penjajah Jepang tidak hanya
menyiksa dan menguras tenaga dari para rakyat Indonesia. Penjajah Jepang juga
megeruk kekayaan alam Indonesia, dan juga harta
benda berharga yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sangat jauh lebih
kejam dari pada pengerukan kekayaan alam yang dilakukan oleh penjajah Belanda.
Semua hal yang dilakukan di wilayah Indonesia tersebut harus bisa menunjang
berbagai keperluan perang pemerintah Jepang. Penjajah Jepang mengambil alih
secara menyeluruh aset ekonomi yang dibangun penjajah Belanda, dan juga mengawasi
secara langsung berbagai kegiatannya. Aktifitas perkebunan serta industri haruslah
mendukung untuk keperluan perang, seperti pada tanaman jarak untuk membuat
minyak pelumas. Rakyat juga wajib untuk menyerahkan berbagai bahan pangan
secara besar-besaran kepada penjajah
Jepang. Penjajah Jepang memanfaatkan organisasi Jawa Hokokai, dan juga
intansi-instansi yang dimiliki pemerintah lainnya. Pada keadaan inilah yang
semakin membuat kesengsaraan bangsa Indonesia. Pada saat masa panen tiba,
rakyat Indonesia wajib untuk melakukan setor pajak padi sebanyak 80%, sehingga
para petani hanya membawa pulang hasil panen padinya sekitar 20%. Kondisi inilah
yang membawa dampak musibah kelaparan, dan juga waba penyakit busung lapar di
wilayah Indonesia. Banyak dari penduduk yang memanfaatkan dengan memakan
umbi-umbian liar disekitar, yang sebenarnya umbi-umbian itu hanya pantas
sebagai makanan ternak mereka.
Sikap manis penjajah Jepang
hanyalah sementara, pada tanggal 20 Maret 1942 dikeluarkan sebuah peraturan
pemerintah yang berisi berupa larangan untuk pembicaraan tentang mengibarkan
bendera sang saka merah putih serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Hal tersebut tentu membuat sangat kecewanya bangsa Indonesia.
Monday, 6 July 2015
Strategi Kaum Pergerakan Kemerdekaan Melawan Jepang
Beberapa sikap dari perjuangan
bangsa Indonesia yang sudah dilakukan agar bisa menanggapi kebijakan dari
penjajah Jepang tersebut. Propaganda dari bangsa Jepang sedikitpun tidak bisa
mempengaruhi para tokoh perjuangan untuk percaya begitu saja. Bagaimanapun para
tokoh pergerakan sadar bahwa Jepang adalah penjajah.
Bahkan para tokoh sengaja
memanfaatkan organisasi-organisasi pendirian Jepang sebagai ‘batu loncatan’
untuk meraih Indonesia merdeka. Beberapa bentuk perjuangan pada jaman Jepang
adalah :
1) Memanfaatkan Organisasi
Bentukan Jepang
Kelompok tersebut sering disebut
sebagai kolaborator, sebab mereka mau untuk bekerjasama dengan para penjajah.
Sebenarnya cara tersebut sebagai salah satu bentuk dari perjuangan diplomasi.
Tokoh - tokohnya ialah para pemimpin organisasi Putera seperti bung karno, bung
Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan juga K.H. Mas Mansyur. Mereka biasanya
memanfaatkan
organisasi Putera sebagai sarana untuk komunikasi dengan rakyat
Indonesia. Organisasi Putera justru dijadikan untuk para pejuang pemuda
Indonesia sebagai tempat/ajang kampanye nasionalisme.
2) Gerakan Bawah Tanah
Larangan untuk berdirinya sebuah
partai politik pada saat jaman penjajahan Jepang, mengakibatkan sebagian besar
tokoh perjuangan umumnya membuat gerakan bawah tanah (underground). Gerakan
bawah tanah (underground) merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan melalui
kegiatan – kegiatan yang tidak resmi, dan tanpa sepengetahuan penjajah Jepang (
gerakan sembunyi – sembunyi ). Pada saat melakukan perjuangan, biasanya para
tokoh tersebut terus melakukan merapatkan barisan untuk menuju kemerdekaan
bangsa Indonesia. Mereka umumnya menggunakan berbagai tempat - tempat yang
strategis, seperti tempat asrama para pemuda untuk melakukan sebuah pertemuan -
pertemuan. Penggalangan rasa semangat kemerdekaan dan juga membentuk sebuah
negara Indonesia terus mereka kobarkan. Para tokoh - tokoh yang termasuk dalam
garis pergerakan bawah tanah tersebut ialah Sutan Sjahrir, Achmad Subarjo,
Sukarni, A. Maramis, Wikana, Chairul Saleh, dan Amir Syarifuddin. Para tokoh –
tokoh tersebut terus memantau berita perang Pasifik melalui saluran radio - radio
gelap. Pada saat itu penjajah Jepang melarang pada bangsa Indonesia untuk
memiliki sebuah pesawat komunikasi. Para kelompok bawah tanah tersebut yang
sering disebut kelompok radikal atau keras, karena para tokoh – tokoh tersebut
tidak kenal kompromi pada penjajah Jepang.
3) Beberapa Perlawanan Bersenjata
Di samping melakuakan perjuangan
dengan memanfaatkan organisasi - organisasi bentukan penjajah Jepang dan juga
gerakan bawah tanah (sebunyi-sembunyi), adapula sebagian perlawanan-perlawanan
dengan bersenjata yang dilakukan pejuang bangsa Indonesia di beberapa wilayah/daerah
di Indonesia.
Beberapa perlawanan daerah di
Indonesia diantaranya:
a) Perlawanan Rakyat Aceh.
Dilakukan oleh seorang tokoh
bernama Tengku Abdul Jalil, beliau seorang ulama di daerah Cot Plieng Aceh
dengan menentang peraturan-peraturan yang dibuat penjajah Belanda. Pada tanggal
10 November 1942 beliau melakukan sebuah perlawanan. Dalam perjuangan dan
perlawanan tersebut beliau tertangkap dan ditembak sampai mati.
b) Perlawanan Singaparna, Jawa Barat
Dipelopori oleh tokoh bernama
K.H. Zainal Mustofa yang terang-terangan
menentang saikerei yaitu menghormati sang Kaisar Jepang. Pada tanggal 25
Februari 1944 meletuslah perlawanan terhadap para tentara penjajah Jepang.
beliau beserta beberapa pengikutnya ditangkap penjajah Jepang lalu dijatuhi
hukuman mati.
c) Perlawananan Indramayu, Jawa Barat.
Pada bulan Juli 1944 para rakyat
Lohbener serta Sindang di wilayah Indramayu memlakuakan pemberontakan kepada
penjajah Jepang. Para petani yang dipimpin oleh H. Madrian menolak adanya
pungutan padi yang sangat tinggi. Pada akhirnya dapat dipadamkan.
d) Perlawanan Peta di Blitar,
Jawa Timur.
Perlawanan PETA adalah
pemberontakan yang paling besar yang pernah dilakukan rakyat/bangsa Indonesia
pada saat masa penjajahan Jepang. Pemberontakan tersebut dipimpin oleh
Supriyadi, beliau seorang Shodanco ( komandan pleton ). Pada tanggal 14
Februari 1945. Pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh penjajah Jepang
karena kurang matangnya persiapan. Para pejuang Peta tersebut yang berhasil
ditangkap oleh penjajah jepang kemudian diadili dalam sidang mahkamah militer
di Jakarta. Beberapa diantaranya di jatuhi hukuman mati, seperti: dr. Ismail,
Muradi, Suparyono, Halir Mangkudidjaya, Sunanto, dan Sudarmo. Supriyadi,
sebagai komandan/pemimpin pemberontakan tidak diketahui bagaimana nasibnya.
Kemungkinan besar Supriyadi telah berhasil ditangkap oleh penjajah Jepang
kemudian di hukum mati tanpa diadili.
Subscribe to:
Posts (Atom)