Friday 8 May 2015

Hasil Kebudayaan Masa Perundagian

1)  Nekara

Nekara adalah semacam tambur yang berukuran besar terbuat dari perunggu yang bentuk pinggang pada bagian tengahnya serta pada sisi atasnya tertutup. Di nekara, umumnya terdapat beberapa pola hias yang sangat beraneka ragam. Biasanya pola hias yang pergunakan atau dibuat merupakan pola binatang buruan, geometrik/garis-garis, gambar burung, gambar seekor gajah, gambar ikan/binatang laut, gambar kijang jantan, gambar harimau, serta gambar seorang manusia. Dengan pola hiasan yang demikian sangat beragam, nekara mempunyai nilai seni artistik yang cukup tinggi sekali. Nekara biasnya sering digunakan pada upacara untuk mendatangkan hujan. Nekara banyak ditemukan antaranya di wilayah pulau Jawa, wilayah Sumatra, pulau Bali, Kepulauan Kei, serta wilayah Papua.
2)  Moko
Bentuk dari moko ialah menyerupai dari bentuk nekara tetapi lebih ramping. Pada bidang pukulnya bentuknya menjorok keluar, pada bagian bahu segaris lurus dengan pada bagian tengahnya yang membentuk sebuah silinder dan pada kakinya berbentuk lurus serta melebar pada bagian bawah. Moko umumnya banyak didapati di Pulau Alor.
3)  Kapak Perunggu
Kapak perunggu digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :
kapak corong/kapak sepatu, kapak upacara, serta tembilangan (tajak). Kapak corong tersebut disebut corong karena pada bagian atasnya mempunyai bentuk seperti corong yang sembirnya belah. Pada corong itu akan dimasukkan tangkai dari kayu yang akan menyiku pada bidang kapak tersebut. Kapak tersebut juga disebut kapak sepatu sebab hampir menyerupai sepatu.
Bentuknya bulat,  memanpanjang pada sisinya, serta terbuat dari bahan logam. Kapak perunggu banyak ditemukan antaranya di wilayah Sumatra Selatan, daerah Jawa Barat, pulau Bali, wilayah provinsi Sulawesi Tengah serta Selatan, Pulau Selayar, dan di Papua.

4) Bejana Perunggu
Bejana perunggu umumnya mempunyai bentuk bulat dan panjang menyerupai tempat untuk membawa ikan yang biasanya diikatkan di pinggang. Bejana tersebut terbuat dari dua bagian lempengan perunggu yang berbentuk cembung, yang dilekatkan pada pacuk besi di sisinya. Pola hias pada benda tersebut tidak sama secara penyusunannya. Bejana banyak ditemukan di daerah pulau Madura (Asemjaran, Sampang) serta di wilayah Sumatra (Kerinci).
5) Perhiasan Perunggu
Perhiasan yang pembuatanya berbahan baku dari perunggu, logam mulia emas, dan juga besi umumnya banyak ditemukan di seluruh wilayah Indonesia. Perhiasan seperti gelang, kalung, cincin, serta bandul kalung yang terbuat dari bahan perunggu biasanya dibuat tanpa ada hiasan. Akan tetapi, ada juga perhiasan perunggu yang dihias dengan suatu pola geometris atau pola makhluk hidup (bintang). Gelang yang biasnya mempunyai hiasan bentuknya besar serta tebal. Pola hias yang ada pada gelang tersebut berupa pola timpal, pola garis, pola menyerupai tangga, dan juga pola duri ikan laut. Pola hias lainnya seperti spiral yang disusun sedemikian rupa membentuk kerucut. Mata cincin mempunyai bentuk kambing jantan dapat ditemukan di daerah Kedu provinsi Jawa Tengah.
6) Arca Perunggu
Arca atau patung perunggu yang pernah ditemukan di wilayah Indonesia memiliki bentuk yang sangat beragam, ada yang berbentuk seoramg manusia serta bentuk binatang. Umumnya posisi manusia pada bentuk sebuah arca ada yang dalam keadaan tegap berdiri, bertolak pinggang, memegang senjata panah, menari serta sedang menunggangi kuda. Arca dengan bertolak pinggang pernah ditemukan di daerah Bogor. Patung/arca manusia yang sedang memegang senjata panah ditemukan di daerah Lumajang provinsi Jawa Timur. Arca yang bentuknya binatang biasnya berupa arca hewan kerbau yang sedang tidur atau berbaring, kuda yang sedang berdiri, serta kuda dengan pelana. Beberapa tempat ditemukannya arca-arca tersebut, seperti di daerah Bangkinang (Riau), kabupaten Lumajang, kota Palembang, dan juga daerah Bogor.

Video Hasil Kebudayaan Masa Perundagian bisa dilihat di bawah ini





1 comment:

Blog saya yang lain