Saturday, 9 May 2015
Bangunan Megalitik
Megalitik berasal dari dua kata
yaitu mega yang artinya besar, dan kata lithos yang artinya batu. Tradisi untuk
pendirian bangunan-bangunan jaman megalitik tersebut selalu didasarkan pada suatu
kepercayaan akan adanya sebuah hubungan di antara yang hidup serta yang
sudah mati. Jasa dari seseorang yang sudah meninggal umumnya diabadikan dengan
mendirikan sebuah bangunan batu yang sangat besar yang menjadi tempat
penghormatan.
Bangunan-bangunan yang terbuat
batu tersebut bisa berupa (1) menhir, (2) dolmen, (3) punden berundak, (4)
waruga, (5) sarkofagus, dan (6) kubur batu. Peninggalan dari kebudayaan
tersebut banyak terdapat di daerah Nias, Flores, Sumba, dan tanah Toraja.
a) Menhir
Menhir merupakan bangunan yang
berupa batu berdiri tegak (tugu) yang mempunyai fungsi untuk tempat pemujaan
para roh leluhur / nenek moyang atau sebagai tanda peringatan kepada orang yang
sudah meninggal.
b) Dolmen
Dolmen merupakan bangunan yang
berupa meja terbuat dari batu, yang terdiri dari batu lebar yang dibawanya
ditopang oleh beberapa buah batu yang lainnya. Dolmen mempunyai fungsi sebagai
tempat untuk persembahan memuja para arwah leluhur/nenek moyang. Di samping
untuk tempat pemujaan, dolmen juga memiliki fungsi sebagai pelinggih, ada
tempat duduk untuk seorang kepala suku atau raja. Dolmen juga ditemukan bersama
dengan sebuah kubur batu.
c) Kubur peti batu
Kubur peti batu merupakan tempat
menyimpan untuk mayat. Kubur peti batu tersebut terbuat dari enam buah papan
dari batu, dan sebuah batu penutup peti. Papan-papan yang terbuat dari batu
tersebut disusun dengan cara langsung dalam sebuah lubang yang sudah dibuat/disiapkan
terlebih dahulu, dan umumnya diletakkan secara membujur dengan arah yang hampir
sama yaitu timur-barat. Kubur peti batu banyak didapati di wilayah Tegurwangi
di Sumatra Selatan, Wonosari di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan juga Jawa
Barat.
d) Sarkofagus
Sarkofagus merupakan sebuah
bangunan yang berupa kubur batu dengan bentuk seperti lesung serta diberi penututup.
Sarkofagus banyak dijumpai di daerah Bali.
e) Waruga
Waruga merupakan sebuah peti kubur batu dengan ukuran
yang terbilang kecil. Bentuknya kubus serta bulat. Waruga biasanya banyak
ditemukan di daerah Sulawesi Tengah.
f) Punden berundak
Punden berundak merupakan sebuah
bangunan bertingkat yang umumnya dihubungkan oleh tanjakan kecil. Punden
berundak mempunyai fungsi sebagai tempat untuk pemujaan terhadap roh leluhur /
nenek moyang.
Video materi pelajaran Bangunan Megalitik bisa dilihat di bawah ini.
Labels:
IPS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ijin share di blog saya ya mass..
ReplyDelete