Thursday 23 April 2015

Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

1) Beliung Persegi

Beliung persegi merupakan sebuah alat dengan permukaannya memanjang serta mempunyai bentuk persegi. Pada bagian permukaan alat itu umumnya telah digosok dengan sangat halus, kecuali di bagian pangkal untuk digunakan sebagai tempat ikatan tangkai. Pada sisi pangkal akan diikat pada bagian tangkai, pada sisi depan akan diasah sampai tajam.
2) Kapak Lonjong
Kapak lonjong adalah sebuah alat yang berbentuk lonjong dengan pada pangkalnya agak runcing serta melebar di bagian tajamannya. Di seluruh bagian permukaan alat tersebut sudah digosok dengan halus. Sisi bagian pangkal berbentuk agak runcing serta diikat pada tangkainya. Pada sisi depan mempunyai bentuk lebih melebar dan dihaluskan/asah sampai tajam pada kedua bagian sisinya sehingga akan menghasilkan suatu bentuk tajaman yang sangat simetris. Hal tersebut yang membedakannya dengan bentuk beliung persegi. Alat tersebut di wilayah Indonesia umumnya dijumpai hanya pada terbatas di daerah/wilayah bagian timur, seperti di daerah Sulawesi, Sangihe Talaud, kepulauan Flores, kepulauan Maluku, Leti, Tanimbar, dan wilayah Papua.
3) Mata Panah
Mata panah merupakan mencerminkan dari kehidupan suatu masyarakat pada saat masa berburu dan pengumpulan makanan. Mata panah umumnya banyak dijumpai di daerah Jawa Timur dan daerah Sulawesi Selatan. Kebanyakan tempat-tempat penemuan alat mata panah di daerah Jawa Timur antaranya adalah di wilayah Sampung madura di Gua Lawa, wilayah Tuban di Gua Gede dan di Gua Kandang, wilayah Besuki di Gua Petpuruh, dan juga di wilayah Bojonegoro di Gua Keramat. Di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, alat tersebut antaranya dijumpai di beberapa gua di wilayah Pegunungan Kapur daerah Bone seperti di Gua Cakondo, Gua Tomatoa Kacicang, Gua Ara, Gua Bola Batu, Gua Pattae dan juga ada di beberapa gua di wilayah Pegunungan Kapur daerah Maros dan sekitarnya.
Ada beberapa perbedaan antara bentuk mata panah di daerah Jawa Timur dan di daerah Sulawesi Selatan. Bentuk mata panah di daerah Sulawesi Selatan umumnya mempunyai ukuran kecil serta tipis. Penyiapan suatu bentuk tidak dikerjakan di seluruh permukaannya, hanya di bagian tajamnya. Di daerah Jawa Timur, bentuk mata panah biasanya dibuat sangat teliti, pada umumnya mempunyai bentuk segitiga yang rata-rata ketebalannya sekitar 1 cm. Pada bagian ujung serta tajamannya biasanya ditatah dua arah sehingga mendapatkan suatu tajaman yang bergerigi/berliku-liku dan juga tajam.
4) Gerabah
Gerabah umumnya terbuat dari bahan tanah liat yang diopen atau dibakar. Pada saat masa bercocok tanam, alat tersebut dibuat dengan cara yang sederhana. Semua dikerjakan/dibuat dengan tangan. Gerabah banyak ditemukan di daerah Kendenglembu wilayah Banyuwangi, Klapadua di Bogor, Serpong wilayah Tanggerang, pulau Bali, daerah Kalumpang dan juga Minanga Sipakka di Sulawesi serta ada di beberapa daerah lain di wilayah Indonesia.
5) Perhiasan
Pada saat masa bercocok tanam, telah dikenal beberapa perhiasan seperti berupa gelang yang terbuat dari batuan dan kulit kerang. Perhiasan seperti ini biasanya ditemukan di wilayah provinsi Jawa Tengah dan wilayah Jawa Barat.




No comments:

Post a Comment

Blog saya yang lain