Friday, 24 April 2015
Keragaman Sosial-Budaya Sebagai Hasil Dinamika Interaksi Manusia
1.Keragaman Suku Bangsa
Tahukah kalian apa yang dimaksud
dengan suku? Suku merupakan suatu kesatuan kelompok masyarakat atas dasar
adanya kesamaan bahasa, budaya, dan juga tempat tinggal. Misalnya pada suku
Dayak, suku dayak bertempat tinggal di wilayah Pulau Kalimantan, mereka
mempunyai bahasa serta mempunyai adat istiadat Dayak. Demikian juga suku Jawa,
suku jawa tinggal di wilayah Pulau Jawa, mereka mempunyai bahasa dan mempunyai adat
istiadat Jawa. Daerah/wilayah asal suku-suku di wilayah Indonesia tersebar di
setiap daerah. Setiap suku mempunyai kebiasaan hidup yang beragam dan berbeda -
beda. Kebiasaan hidup tersebut menjadi sebuah budaya serta ciri khas pada suku
masing-masing sehingga membentuk keragaman suatu budaya.
2. Keragaman Bahasa
Bahasa daerah merupakan bahasa
yang biasanya dituturkan di wilayah/daerah tertentu. Bahasa daerah umumnya
digunakan untuk komunikasi/percakapan untuk satu suku yang sama. Setiap kelompok
suku mempunyai bahasa yang sangat berbeda mulai dari logat dan dialeknya yang
sangat khas. Itulah beberapa ciri khusus dari setiap bahasa daerah tersebut.
Pada perkembangannya, suatu bahasa daerah akan memperkaya bahasa Indonesia.
3. Keragaman Budaya
Kalian sudah memahami bila di
wilayah Indonesia terdapat sangat banyak sekali berbagai suku bangsa. Karena di
wilayah Indonesia mempunyai beragam suku bangsa, serta bentuk dari
kebudayaannya juga sangat beragam. Setiap wilayah/daerah mempunyai kebudayaan daerah
yang sangat khas. Keragaman pada budaya daerah bisa diketahui dari bentuk - bentuk
pakaian adat, ragam lagu daerah, seni tarian daerah, rumah tradisional/adat,
alat musik tradisional, seni pertunjukan, berbagai upacara adat, dan banyak
lagi.
a. Rumah Adat
setiap daerah memiliki beragam
rumah adat dengan bentuk arsitektur yang sangat khas serta unik. Misalnya,
bentuk/pola rumah, bentuk atap, bentuk dinding, lantai, dan sebagainya. Bahan
untuk pembuatnya pun sangat berbeda - beda. Bentuk rumah adat tersebut
menunjukkan ciri khas pada kehidupan masyarakat di suatu wilayah/daerah. Selain
itu, pada bentuk rumah pula sangat dipengaruhi oleh alam atau lingkungan
sekitar daerahnya. Lihat pada rumah Joglo yang umum mempunyai ciri khas yang
berupa adanya empat tiang sebagai penyangga utama disebut soko guru yang
merupakan dari lambang/simbol penentu penjuru arah mata angin dan pada tumpang
sari yang merupakan suatu susunan yang terbalik oleh disangga oleh soko guru
(empat tiang utama). Amati juga pada rumah Bubungan Tinggi yang berasal dari
Kalimantan Selatan dan juga Rumah Limas yang berasal dari daerah Sumatra
Selatan, bentuknya sama seperti rumah panggung. Kondisi alam di daerah
Kalimantan Selatan dan juga Sumatra Selatan mempunyai banyak sungai, maka model
rumah panggung sangat baik untuk di daerah tersebut. Rumah panggung bisa
dijadikan untuk perlindungan ketika air di sungai meluap.
b. Pakaian Adat dan Senjata Tradisional
Keragaman budaya di wilayah Indonesia
juga dicirikan oleh banyaknya ragam pakaian adat tradisional. Pakaian adat
tradisional adalah salah satu dari kekayaan budaya bangsa Indonesia yang banyak
serta mendapat perhatian sebab keindahannya. Model pakaian adat, warna, serta
hiasannya sangat berbeda antara di daerah satu dengan daerah yang lain. Pakaian
adat biasanya dipakai pada saat waktu upacara-upacara adat setempat, misalnya
pada saat kematian, upacara perkawinan, kelahiran, serta saat kegiatan ritual
nenek moyang dari setiap suku tersebut. Pakaian adat tradisional biasanya
dilengkapi dengan sejumlah senjata tradisional sehingga terlihat makin indah
dan gagah. Kekhasan lain bisa ditunjukkan pada bentuk senjata yang biasanya
digunakan sebagai lambang/simbol daerah. Berikut ini ada beberapa contoh dari
pakaian adat serta senjata tradisional di wilayah Indonesia.
c. Lagu Daerah dan Alat Musiknya
Lagu adalah salah satu bentuk dari ungkapan perasaan
seorang manusia. Lagu daerah umumnya bercirikan pada kedaerahan. Lagu daerah
biasanyanya menggunakan bahasa setempat (daerah). Ada lagu yang melukiskan
keindahan alam sekitar daerahnya. Ada juga yang melukiskan suatu perjuangan
masyarakat daerahnya. Lagu - lagu daerah umumnya diiringi dengan berbagai alat
musik tradisional daerah. Jenis alat musik yang dipakai pada setiap daerah biasanya
berbeda - beda.
d. Tarian Daerah dan Pertunjukan Rakyat
Seni tari adalah salah satu aspek
kesenian untuk bisa mengungkapkan sebuah perasaan melalui gerak tarian. Tarian
daerah biasanya menampilkan kekhasan pada daerahnya. Tarian umumnya mempunyai makna
serta simbol tertentu. Ada untuk pemujaan kepada sang pencipta, untuk
penyambutan tamu dari daerah lain. Ada juga untuk kegembiraan muda-mudi ataupun
tentang sebuah kepahlawanan. Contoh pada tarian menyambut tamu antaranya tari
Saman dari daerah Aceh dan juga tari Pendet yang berasal dari pulau Bali.
Tarian yang untuk menunjukkan keperkasaan contoh antaranya tari Reog yang berasal dari daerah Ponorogo di
jawa timur dan ada tari Cakalele yang berasal dari kepulauan Maluku.
Selain adanya seni tari,
Indonesia juga mempunyai sangat beraneka ragam suatau pertunjukan rakyat yang
sama menariknya. Setiap ragam pertunjukan rakyat mempunyai ciri khas pada
daerah masing-masing.
4. Keragaman Religi
Indonesia mempunyai keragaman
pada agama atau kepercayaan. Di wilayah Indonesia, terdapat ada enam agama yang
secara resmi diakui oleh negara, yaitu agama Islam, agama Katolik, agama
Kristen, agama Hindu, agama Buddha, dan juga agama Khonghucu. Keragaman agama
tersebut bisa diketahui dari cara pelaksanaan ajaran suatu agama dalam
kehidupan sehari - hari dan juga upacara keagamaan yang biasanya dilakukan oleh
para penganut setiap agama tersebut.
Thursday, 23 April 2015
Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
1) Kapak Perimbas
Kapak perimbas merupakan sejenis
kapak yang biasanya digenggam dan mempunyai bentuk masif. Kapak tersebut tidak
mempunyai tangkai serta umumnya digunakan dengan cara menggenggamnya. Alat
tersebut berupa batu yang sengajah dibentuk menjadi seperti kapak. Teknik untuk
pembuatannya juga masih sangat kasar, dan tidak ada suatu perubahan dalam
jangka waktu yang sangat panjang, pada bagian tajam di kapak jenis tersebut
hanya di satu sisi saja. Tempat yang banyak ditemukannya seperti di Lahat
wilayah Sumatra Selatan, Kamuda daerah Lampung, pulau Bali, kepulauan Flores,
wilayah Timor, Punung Pacitan provinsi Jawa Timur, Jampang Kulon Sukabumi
provinsi Jawa Barat, wilayah Parigi, dan Tambangsawah daerah Bengkulu.
2) Kapak Penetak
Kapak penetak yang umumnya dibuat
dari bahan fosil kayu. Kapak penetak biasanya mempunyai bentuk yang hampir
menyerupai kapak perimbas, pada bagian tajamnya berbentuk berliku-liku. Kapak
penetak tersebut bentuknya agak lebih besar dibandingkan dengan kapak perimbas
serta cara pembuatannya juga masih sangat kasar. Kapak tersebut mempunyai fungsi
untuk membelah sesuatu seperti kayu pohon, bambu atau disesuaikan pada
kebutuhannya. Kapak penetak tersebut ditemukan pada hampir di seluruh pelosok
wilayah Indonesia.
3) Pahat Genggam
Pahat genggam biasanya dibuat
dari kalsedon dan juga fosil kayu, umumnya berukuran sedang dan agak kecil.
Pahat genggam biasanya mempunyai bentuk yang ukuranya lebih kecil bila
dibandingkan dengan kapak genggam. Menurut para ahli menafsirkan bila pahat
genggam memiliki fungsi/kegunaan untuk menggemburkan ataupun menggali tanah.
Alat tersebut difungsikan untuk mencari bahan makanan seperti jenis umbi- umbian
yang bisa dimakan.
4)
Alat Serpih
Alat serpih adalah batu pecahan
dari sisa pembuatan alat kapak genggam yang biasanya dibentuk menjadi bentuk
tajam. Alat ini mempunyai fungsi sebagai alat serut, gurdi, penusuk, serta
sebagai pisau. Tempat yang banyak ditemukannya alat serpih ini seperti di
Punung Pacitan, provinsi Jawa Timur, Sangiran, Ngandong terletak di lembah
Sungai Bengawan Solo, Gombong daerah Jawa Tengah, daerah Lahat, Cabbenge, dan
juga Mengeruda di Bagian Barat Flores provinsi NTT.
Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam
1) Beliung Persegi
Beliung persegi merupakan sebuah
alat dengan permukaannya memanjang serta mempunyai bentuk persegi. Pada bagian
permukaan alat itu umumnya telah digosok dengan sangat halus, kecuali di bagian
pangkal untuk digunakan sebagai tempat ikatan tangkai. Pada sisi pangkal akan
diikat pada bagian tangkai, pada sisi depan akan diasah sampai tajam.
2) Kapak Lonjong
Kapak lonjong adalah sebuah alat
yang berbentuk lonjong dengan pada pangkalnya agak runcing serta melebar di
bagian tajamannya. Di seluruh bagian permukaan alat tersebut sudah digosok
dengan halus. Sisi bagian pangkal berbentuk agak runcing serta diikat pada
tangkainya. Pada sisi depan mempunyai bentuk lebih melebar dan dihaluskan/asah
sampai tajam pada kedua bagian sisinya sehingga akan menghasilkan suatu bentuk
tajaman yang sangat simetris. Hal tersebut yang membedakannya dengan bentuk
beliung persegi. Alat tersebut di wilayah Indonesia umumnya dijumpai hanya pada
terbatas di daerah/wilayah bagian timur, seperti di daerah Sulawesi, Sangihe
Talaud, kepulauan Flores, kepulauan Maluku, Leti, Tanimbar, dan wilayah Papua.
3) Mata Panah
Mata panah merupakan mencerminkan
dari kehidupan suatu masyarakat pada saat masa berburu dan pengumpulan makanan.
Mata panah umumnya banyak dijumpai di daerah Jawa Timur dan daerah Sulawesi
Selatan. Kebanyakan tempat-tempat penemuan alat mata panah di daerah Jawa Timur
antaranya adalah di wilayah Sampung madura di Gua Lawa, wilayah Tuban di Gua
Gede dan di Gua Kandang, wilayah Besuki di Gua Petpuruh, dan juga di wilayah
Bojonegoro di Gua Keramat. Di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, alat tersebut
antaranya dijumpai di beberapa gua di wilayah Pegunungan Kapur daerah Bone
seperti di Gua Cakondo, Gua Tomatoa Kacicang, Gua Ara, Gua Bola Batu, Gua
Pattae dan juga ada di beberapa gua di wilayah Pegunungan Kapur daerah Maros
dan sekitarnya.
Ada beberapa perbedaan antara
bentuk mata panah di daerah Jawa Timur dan di daerah Sulawesi Selatan. Bentuk mata
panah di daerah Sulawesi Selatan umumnya mempunyai ukuran kecil serta tipis.
Penyiapan suatu bentuk tidak dikerjakan di seluruh permukaannya, hanya di
bagian tajamnya. Di daerah Jawa Timur, bentuk mata panah biasanya dibuat sangat
teliti, pada umumnya mempunyai bentuk segitiga yang rata-rata ketebalannya
sekitar 1 cm. Pada bagian ujung serta tajamannya biasanya ditatah dua arah
sehingga mendapatkan suatu tajaman yang bergerigi/berliku-liku dan juga tajam.
4) Gerabah
Gerabah umumnya terbuat dari
bahan tanah liat yang diopen atau dibakar. Pada saat masa bercocok tanam, alat
tersebut dibuat dengan cara yang sederhana. Semua dikerjakan/dibuat dengan
tangan. Gerabah banyak ditemukan di daerah Kendenglembu wilayah Banyuwangi,
Klapadua di Bogor, Serpong wilayah Tanggerang, pulau Bali, daerah Kalumpang dan
juga Minanga Sipakka di Sulawesi serta ada di beberapa daerah lain di wilayah
Indonesia.
5) Perhiasan
Pada saat masa bercocok tanam,
telah dikenal beberapa perhiasan seperti berupa gelang yang terbuat dari batuan
dan kulit kerang. Perhiasan seperti ini biasanya ditemukan di wilayah provinsi
Jawa Tengah dan wilayah Jawa Barat.
Wednesday, 8 April 2015
Interaksi Manusia dengan Lingkungan Budaya
Kata kebudayaan sendiri berasal
dari sebuah bahasa Sansekerta yaitu “Buddhayah” bentuk kata jamak dari “Buddhi”
yang mempunyai arti budi (akal). Dengan demikian, sebuah kebudayaan bisa
diartikan sebagai suatu hal-hal yang berhubungan dengan budi serta akal.
Dalam buku Ensiklopedi Nasional
Indonesia pada tahun 1990 dijelaskan bahwa suatu kebudayaan adalah himpunan
dari keseluruhan atau semua cara manusia untuk berpikir, berperasaan, dan juga
berbuat, serta juga segala sesuatu yang dipunyai manusia sebagai klompok/anggota
masayarakat, yang bisa dipelajari, serta dialihkan dari satu generasi ke
generasi yang ber
ikutnya.
Kalian tentu sudah bisa memahami
bahwa seorang manusia tidak dapat hidup secara sendiri untuk bisa memenuhi
seluruh kebutuhan pada hidupnya. Bagaimana pun, dia tetap membutuhkan bantuan
dari pada orang lain. Oleh sebab itu, manusia umunya mempunyai kecendrungan
untuk dapat hidup berkelompok serta bermasyarakat.
Kita hidup di tengah-tengah
masyarakat. Artinya, bahwa kita hidup bersama dengan orang lain, dapat bersama sekeluarga,
dengan teman-teman, sekitar tetangga, seluruh penduduk sedesa, penduduk sewilayah
kota, atau dengan semua penduduk yang tinggal di satu negara dengan kita. Dalam suatu kehidupan bermasyarakat, kita
harus bisa untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar, termasuk pada hal dalam
perilaku, aturan, nilai atau norma, kepercayaan dan juga adat istiadat yang
umumnya berlaku di lingkungan masyarakat tersebut.
Misalnya, pada saat kita sedang
berkunjung ke suatu daerah kampung atau desa yang memberlakukan untuk wajib
lapor kepada seorang kepala RT bila kita
ingin untuk berkunjung lebih dari dua hari (2 x 24 jam), maka kita harus untuk
melaporkan diri kita kepada seorang kepala RT setempat. Perilaku tersebut
adalah aturan, nilai serta norma, kepercayaan dan juga adat istiadat yang
merupakan bagian dari sebuah kebudayaan. Kebudayaan adalah salah satu dari
sebuah unsur penting yang dipunyai oleh suatu kelompok masyarakat. Misalnya,
suatu suku- suku yang ada di Indonesia, mereka umumnya mempunyai kebudayaan
sendiri dan berbeda antara satu suku dengan suatu suku-suku yang lainnya.
Melalui suatu kebudayaan tersebut, dapat dilihat ciri khas pada setiap suku.
Oleh sebab itu, kita seharusnya dapat mengetahui tentang adanya kebudayaan
bangsa yang sangat beranekaragam hingga
bisa menyesuaikan diri pada aturan-aturan dan tata cara beradaptasi terhadap
sebuah lingkungan. Hal tersebut bertujuan agar keberadaan kamu bisa diterima
pada suatu kelompok masyarakat.
Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi merupakan
faktor ekonomi yang umumnya memengaruhi pada jalannya usaha atau pada aktifitas
ekonomi. Aktifitas ekonomi bisa berjalan dengan baik bila didukung oleh
beberapa faktor yang biasanya mempengaruhi atau mendukungnya. Contoh beberapa
faktor tersebut saeperti kebijakan ekonomi oleh pemerintah, pendapatan masyarakat,
sumber daya ekonomi yang tersedia dan lain-lain.
Lingkungan ekonomi dapat
dikatakan mendukung bila pemerintah bisa membuat sebuah kebijakan atau sebuah
aturan yang memungkinkan adanya aktifitas ekonomi yang umumnya berjalan dengan
sangat baik, dan juga mampu untuk dapat menjamin ketersediaan suatu sumber daya
ekonomi yang akan dibutuhkan, mampu dapat mengatur persaingan dalam suatu usaha
dan lainnya. Jika tidak, maka pada lingkungan ekonomi di suatu negara dapat
dikatakan sangat tidak mendukung. Pendapatan pada masyarakat juga menjadi suatu
faktor yang penting dalam sebuah lingkungan ekonomi. bila secara perorangan
dapat maupun untuk perusahaan maka akan membuka sebuah usaha, maka sangatlah
penting untuk dapat memperhatikan pada pendapatan masyarakatnya. Seperti contoh
pada sebuah perusahaan yang memproduksi kendaraan bermotor dan membuka sebuah
pabrik mobil di suatu wilayah. Maka perusahaan tersebut harus dapat memastikan
bahwa pada pendapatan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut mempunyai kemampuan untuk
bisa memiliki sebuah mobil. Bila tidak maka sebuah perusahaan mobil tersebut
akan gagal untuk memenuhi target penjualannya.
Monday, 6 April 2015
Kontak sosial
Kontak sosial serta komunikasi
sosial adalah syarat untuk terjadinya interaksi sosial. Tidak adanya kedua
syarat tersebut, maka interaksi sosial tidak pernah terjadi. Melalui suatu
kontak dan komunikasi maka seseorang akan memberi
kan suatu tafsiran kepada
perilaku/aktifitas orang lain, atau pada perasaan-perasaan yang akan ingin
disampaikan kepada seorang yang lain. Berlangsungnya proses interaksi sosial
umunya didorong oleh berbagai faktor, contohnya sebagai berikut:
a. Faktor Imitasi
Menurut seorang ahli Gabriel
Tarde (2003: 66), arti imitasi berasal dari sebuah kata yaitu imitation, yang
mempunyai arti peniruan. Meskipun seorang manusia mempunyai pola dasar sendiri
- sendiri yang sangat unik (individualis), tetap saja pada diri seorang manusia
ada sebuah keinginan untuk meniru sesuatu seperti seorang lain atau pada
kelompok. Dengan demikian, faktor imitasi merupakan suatu proses pada seseorang
untuk mencontoh orang lain atau sebuah kelompok. Untuk bisa meniru, menurut
Choros (2003: 66) ada beberapa syarat- syarat tertentu, antaranya:
1) Harus dapat menaruh minat
kepada sesuatu hal yang akan diimitasi (ditiru). Minat adalah syarat dasar dari
pada tiap individu untuk bisa melakukan imitasi. Maka akan mustahil melakukan
imitasi kepada suatu objek yang tidak kita senangi.
2) Selain bisa menaruh minat,
pada langkah selanjutnya merupakan mengagumi pada hal-hal yang akan diimitasi
(ditiru). Makna dari mengagumi adalah suatu langkah yang umumnya lebih tinggi
tingkatannya bila dibanding dengan hanya menyukai.
3) Harus bisa memberikan
penghargaan sosial yang sangat tinggi terhadap suatu objek yang akan menjadi
objek dari imitasi kita.
4) Syarat yang paling terakhir
adalah pada pihak yang akan melakukan suatu imitasi maka harus memiliki
pengetahuan pada hal tentang pihak atau pada sesuatu yang akan diimitasi. Faktor sebuah perilaku imitasi akan
memunculkan suatu dampak positif dan juga negatif. Dampak positif bila yang
diimitasinya tersebut berupa kaidah- kaidah atau norma serta perilaku yang
sangat baik. Tetapi sebaliknya jika imitasi ini akan dapat berdampak negatif
bila yang ditiru tersebut berupa sebuah perilaku yang bisa dibilang tidak baik.
Selain itu perilaku imitasi juga dapat melemahkan suatu daya kreasi pada diri
seseorang. Pada saat ini sudah banyak para muda mudi / remaja maupun artis yang
banyak meniru/mengimitasi suatu cara berpakaian, model potongan rambut, tutur
kata atau cara bicara dari para artis- artis yang terkenal dari daerah Barat
maupun dari Asia Timur.
b. Faktor Sugesti
Sugesti mempunyai arti pengaruh
yang bisa menggerakan hati seseorang. Faktor sugesti tersebut akan terjadi bila
pada kemampuan berpikir dalam seseorang terhambat menjadikan orang tersebut
melakukan suatu pandangan pada orang lain. Selain itu suatu sugesti akan
terjadi bila seseorang yang memberi sugesti tersebut mempunyai
wibawa/terpandang pada bidangnya atau juga sugesti tersebut terjadi bila
pandangan itu juga didukung dari pada sebagian banyak orang atau mayoritas.
Misalnya, pada seorang pasien sakit yang akan berobat kepada seorang dokter,
maka pasien tersebut akan secepatnya mengalami proses penyembuhan disebabkan
salah satunya oleh rasa percayanya yang snagat tinggi atau sugesti pada seorang
dokter tersebut. Pada saat keadaan itu, dokter telah berhasil memberikan suatu
sugesti pada seorang pasiennya.
c. Faktor Identifikasi
Identifikasi adalah sebuah
kecenderungan-kecenderungan atau sebuah keinginan-keinginan yang ada diri
seseorang untuk dapat menjadi sama dengan seseorang yang lain. Faktor
identifikasi umumnya bersifat lebih mendalam
dari pada faktor imitasi sebab kepribadian seseorang bisa terbentuk
akibat dasar suatu proses identifikasi tersebut. Proses tersebut dapat
berlangsung secara sendirinya, sehingga pada pandangan dan juga sikap orang
lain dapat masuk ke dalam fikiranya. Misalnya, pada saat kita mengidolakan
seseorang maka semua tingkah dan laku orang tersebut kita akan lakukan. Orang
yang mengidolakan orang yang lain akan menyamakan/meniru segala perilaku/hal
yang berkaitan langsung dengan orang tersebut.
d. Faktor Simpati
faktor simpati adalah suatu
proses saat seseorang dapat merasa tertarik kepada seseorang yang lain. Simpati
umumnya akan muncul melalui sebuah perasaan yang memegang suatu peranan sangat
penting. Pada faktor simpati utamanya merupakan ingin mengerti dan juga ingin
bekerjasama dengan seseorang yang lain.
Friday, 3 April 2015
Interaksi Manusia dengan Lingkungan Sosial
Manusia
merupakan makhluk yang tidak bisa hidup secara sendiri untuk dapat memenuhi
kebutuhan pada hidupnya. Manusia yang hidup pasti akan membutuhkan pada manusia
yang lain. Bisakah kalian membayangkan, bagai mana pada waktu semenjak kita dilahirkan
sampai saat besar waktu sekarang ini jika tidak ada bantuan dari orang yang
lain? Manusia bila tanpa ada manusia yang lain pastinya akan mati. Seperti bayi
misalnya, bayi harus diajari untuk makan, belajar berjalan, belajar berbicara,
bermain, belajar membaca, dan lainnya. Hal tersebut dapat membuktikan bila
sejak dilahirkan, manusia telah berinteraksi dengan seorang manusia yang
lainnya.
Mari kita
perhatikan pada lingkungan di sekitar kita. Di lingkungan rumah, kita akan
dapat melihat seorang adik, kakak, dan juga orang tua kita. Di lingkungan
sekitar sekolah, kita akan dapat melihat semua teman, para guru, penjaga/satpam
sekolah, dan juga lainnya. Lingkungan pada sekitar rumah kita, kita bisa
melihat para tetangga, seorang pedagang yang biasa lewat dan juga lainnya.
Semuanya itu merupakan suatu bagian dari pada lingkungan sosial, secara sendiri/individu, maupun secara berkelompok.
Manusia sanagt perlu untuk berhubungan atau melakukan komunikasi dengan manusia
yang lainnya. Maka akan terjadilah apa yang dimaksud dengan proses sosial. Arti
dari proses sosial merupakan suatu bentuk interaksi atau hubungan yang biasanya
saling memengaruhi antar sesama manusia. Proses sosial tersebut akan bisa
terjadi bila ada hubungan/interaksi sosial sebab tanpa adanya hubungan/interaksi
sosial maka tidak mungkin akan ada suatu kehidupan secara bersama. Interaksi sosial
merupakan suatu kunci dari segala kehidupan. saling bertemunya seseorang
manusia dengan seseorang manusia yang lain atau kelompok yang lainnya, kemudian
mereka semua saling untuk berbicara, melakukan bekerja sama, dan juga
seterusnya untuk dapat mencapai pada tujuan bersama. Pada kegiatan itu bisa
dikatakan sebagai dari proses hubungan/interaksi sosial yang menjadi suatu
dasar proses sosial. Apa yang sebenarnya interaksi sosial tersebut?
Interaksi
sosial merupakan hubungan pada antara orang/individu perorangan, antara
kelompok/golongan manusia, maupun pada antara orang/individu perorangan dan
kelompok/golongan manusia. Apabila ada dua manusia bertemu, maka interaksi
sosial saat itu dimulai. Mereka akan saling untuk menegur, melakukan jabat
tangan, dan juga akan saling berbicara. Kegiatan semacam itu adalah sebuah
bentuk dari interaksi sosial. Pada kegiatan interaksi sosial, ada suatu
hubungan yang umumnya terjadi harus dengan cara timbal balik yang dilakukan
oleh masing – masing pihak. Artinya pada masing - masing pihak harus dapat saling untuk merespon. bila
ditanya dia harus menjawab, bila diminta bantuan maka dia harus membantu, bila
diajak bermain maka dia harus ikut main. bila itu dapat dilakukan, sebenarnya
bisa terjadi adanya suatu interaksi sosial.
Proses dari
interaksi sosial dapat terjadi apabila pada antara masing - msing pihak yang
berinteraksi bisa melakukan sebua kontak sosial serta komunikasi. Menurut
seorang ahli Soerjono Soekanto (2003), dia berkata kata “kontak” itu berasal
dari bahasa Latin, yang berasal dari dua kata yaitu con dan tangere. Con yang
berarti (bersama- sama) sedangkan kata tangere yang berarti menyentuh. Jadi
bisa disimpulkan bila kata kontak mempunyai arti bersama-sama serta saling menyentuh secara langsung fisik. Dalam suatu
pengertian gejala pada sosial, kontak sosial
tersebut dapat berarti sebuah hubungan pada masing-masing pihak yang
tidak hanya secara langsung untuk bersentuhan secara fisik, akan tetapi dapat
juga tanpa adanya hubungan langsung secara fisik. Contoh, kontak bisa dilakukan
dengan melalui media surat-menyurat, sambungan telepon, pesan singkat / sms,
dan lain-lain.
Dengan demikian
suatu hubungan fisik tidak sebagai syarat utama pada terjadinya sebua interaksi
sosial. Suatu kontak sosial bisa bersifat positif maupun negatif. Kontak sosial
yang mempunyai sifat positif maka akan mengarah pada suatu kerjasama, sedangkan
pada kontak sosial yang mempunyai sifat negatif maka akan mengarah pada sebuah
pertentangan/perbedaan. Menurut Karl Mannheim, (2003: 65) kontak bisa dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu kontak sosial primer dan kontak sosial sekunder.
Kontak sosial primer merupakan kontak yang umumnya dikembangkan pada suatu
media tatap muka, sedangkan pada kontak sekunder umumnya terjadi tidak dalam
sebuah media tatap muka serta ditandai adanya suatu jarak. Kontak sosial
Sekunder bisa dibagi lagi pada dua bagian yaitu:
a. Kontak
sosial Sekunder secara langsung, yaitu suatu kontak yang umumnya terjadi antara
masing-masing pihak melalui suatu alat tertentu, seperti pesawat telepon,
jaringan internet, surat, pesan singkat / sms,
dan lain-lain.
b. Kontak
sosial Sekunder secara tidak langsung, yaitu
suatu kontak yang memerlukan bantuan pihak ketiga. seperti, Alfan meminta
tolong kepada temanya Fauzi untuk bisa dikenalkan kepada seorang bernama
Fatimah.
Kontak sosial
juga bisa berlangsung pada tiga kegiatan/bentuk, seperti : a. Antara orang
dengan perorangan Contoh, pada seorang bayi yang baru saja lahir, dia akan
melakukan suatu kontak sosial dengan seorang ibu serta keluarga secara
langsung. Dia bisa merasakan suatu cinta serta kasih sayang, minimalnya dari
seorang ibu dan juga ayahnya. Setelah itu, dia akan semakin tumbuh dan
berkembang. Dia akan semakin banyak untuk belajar tentang sebuah
kebiasaan-kebiasaan yang berada di dalam sebuah keluarga, misalnya saja pada
masalah sopan dan santun dalam mengucap kata, cara makan, dan lain-lain. b.
Antara individu perorangan dengan sebuah kelompok Misalnya pada seorang siswa
yang sedang belajar bersama atau sedang berdiskusi dalam sebuah kelompok
belajarnya. Kegiatan belajar secara bersama dan juga berdiskusi adalah contoh
kontak sosial pada perorangan dengan kelompok. c. Antara sebuah kelompok dengan sebuah
kelompok yang lain Contohnya, seperti sebuah kelompok pelajar yang berasal dari
suatu sekolah melakukan kegiatan studi banding datang ke sekolah yang lainnya.
Dan kedua kelompok tersebut akan bertemu serta bertatap muka. Maka kegiatan
seperti itu dapat dijadikan menjadi contoh kontak sosial antara kelompok dengan
kelompok.
Subscribe to:
Posts (Atom)