Sunday, 23 December 2018
Asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia
Asal nenek moyang
1. Diperkirakan nenek
moyang bangsa Indonesia dari daerah Yunan, di daerah Indocina atau Cina
Selatan.
2. Beberapa ahli
mengemukakan pendapatnya tentang siapa nenek moyang bangsa Indonesia
sebenarnya, yaitu sebagai berikut :
a. Menurut Hogen yang
berpendapat bahwa bangsa yang tinggal di pesisir Melayu hasil dari daerah di
pulau Sumatera, bangsa ini kemudian
membawa dengan bangsa Mongol yang pada beberapa waktu kemudian dinamakan dengan
bangsa Melayu tua atau Proto Melayu dan bangsa melayu muda atau Deutro Melayu.
b. Menurut Prof.
Mohammad Yamin
Beliau berpendapat
bahwa nenek moyang kita berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Alasannya yaitu adanya fosil manusia purba
dan temuan artefak yang usianya sangat tua. jadi manusia yang berkembang di
wilayah Indonesia berasal dari Indonesia sendiri sejak zaman praaksara sampai
saat ini.
c. Menurut Van Heine
Geldern
Ilmuwan ini Apa
pendapat yaitu nenek moyang bangsa Indonesia asalnya dari daerah di Asia. Hal
ini didasarkan dari penemuan artefak di wilayah Indonesia mirip dengan
artefak-artefak di belahan benua Asia lainnya.
d. Menurut Dr. H. Kern
Berdasarkan adanya kesamaan
bahasa yang dipakai oleh penduduk Indonesia mikronesia Melanesia dan Polinesia.
Hal itu membuat Dr. H. Kern menyimpulkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
asalnya dari daerah Kochin, Campa, Cina & Kamboja.
Kedatangan nenek
moyang bangsa Indonesia tersebut ketika masa belum mengenal tulisan atau
dinamakan masa praaksara. pada masa itu
kehidupan masyarakat masih nomaden atau berpindah-pindah tempat. sistem kepercayaannya didominasi oleh
kepercayaan animisme yaitu kepercayaan terhadap adanya roh nenek moyang yang
perlu untuk disembah dan kepercayaan
dinamisme yaitu suatu kepercayaan yang meyakini bahwa suatu benda memiliki
kekuatan gaib.
Pembentukan PPKI dan Peristiwa Rengasdengklok
Pembentukan PPKI
BPUPKI dirasa telah
mampu menyelesaikan tugasnya, maka dari itu badan tersebut dibubarkan pada 7
Agustus 1945. Sebagai penerus BPUPKI dibentuklah PPKI atau Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia. Panitia ini beranggotakan 21 orang yang selanjutnya
ditambah sebanyak 6 orang sehingga seluruhnya berjumlah 27 orang yang menjadi
ketua adalah Ir. Soekarno dan wakil adalah Drs.Mohammad Hatta serta penasehat
yaitu Mr. Achmad Subarjo. Tugas dari seluruh anggota PPKI adalah melakukan
persiapan dan menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemerdekaan
Indonesia serta proses perpindahan kekuasaan dari Jepang ke Indonesia.
Pelantikan PPKI
dilakukan oleh pihak Jepang secara simbolik di Saigon atau Dalat, Vietnam pada
tanggal 9 Agustus 1945 dengan mengundang tiga tokoh Indonesia yang terdiri dari
Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Drs. Mohammad Hatta dan Ir. Soekarno. Dalam
pelantikan itu, Jepang memberikan informasi tentang kemerdekaan Indonesia yang
sudah segera dilaksanakan dengan wilayah yang meliputi seluruh bekas jajahan
Belanda.
Peristiwa
Rengasdengklok
Setelah PPKI terbentuk
dan janji dari Jepang untuk memberi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24
Agustus 1945. Ternyata terjadi peristiwa yang diluar dugaan yaitu Jepang
menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 setelah dua
kotanya : Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh sekutu. Berita menyerahnya
Jepang kepada sekutu tersebut diketahui oleh beberapa tokoh pemuda. Maka
bergegaslah Sutan Syahrir dan beberapa tokoh lainnya ke rumah Mohammad Hatta yang
kemudian menuju ke rumah Ir. Soekarno untuk mengusulkan proklamasi kemerdekaan
bisa dipercepat tanpa melalui PPKI. Saat itu Indonesia dalam status vacum of
power sehingga harus menentukan sikap untuk merdeka dan supaya tidak
mengesankan kemerdekaan Indonesia merupakan pemberian Jepang.
Usulan mempercepat
kemerdekaan ternyata tidak mendapat persetujuan dari Soekarno dan Mohammad
Hatta. Alasannya meskipun Jepang sudah menyerah tanpa syarat kepada sekutu
tetapi kekuatan militernya masih kuat di Indonesia. Supaya tidak terjadi
masalah maka kemerdekaan harus sesuai dengan maklumat dari Jepang pada tanggal
24 Agustus 1945.
Sikap golongan tua
yang menolak mempercepat proklamasi membuat golongan muda melakukan pertemuan
lagi pada jam 24.00 menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Golongan muda yang hadir
saat itu adalah dr. Sucipto, dr. Muwardi, Syudanco Singgih, Chaerul Saleh dan
Sukarni. Mereka sepakat untuk membawa Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta keluar
Jakarta menuju ke Rengasdengklok di Karawang pada tanggal 16 Agustus 1945 jam
04.30.
Kesepakatan tentang
proklamasi yang dipercepat tetap belum bisa terlaksana meskipun sudah di
Rengasdengklok. Ir. Soekarno sebagai golongan tua yang sangat dihormati masih
tetap pada pendapatannya untuk berunding dengan PPKI terlebih dahulu dan
mengikuti rencana Jepang. Tetapi suasana segera berubah setelah Ahmad Soebardjo
dengan sekretaris pribadinya yang bernama Sudiro datang untuk menyampaikan
berita kebenaran Jepang menyerah kepada sekutu membuat Soekarno dan Mohammad
Hatta berubah pikiran untuk menerima saran untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan. Selain itu Ahmad Soebardjo juga memberikan jaminan kepada Soekarno
dan Mohammad Hatta untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan paling lambat jam
12.00 pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pembentukan BPUPKI
Sesuai janji dari
pihak Jepang tanggal 1 Maret 1945 untuk
membentuk suatu badan yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia. Badan itu dinamakan BPUPKI
atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan. Anggotanya berjumlah
63 orang yang menjadi ketua yaitu Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat. BPUPKI dalam usaha dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia telah mengadakan sidang dua kali itu pada tanggal 29 Mei
sampai 1 Juni 1945, kemudian dilanjutkan dengan sidang pada tanggal 10 sampai
17 Juli 1945.
a. pelaksanaan sidang pertama BPUPKI
Pada sidang ini BPUPKI
membahas rumusan dasar negara Indonesia yang merdeka nantinya. Agar memperoleh
rumusan dasar negara yang benar-benar tepat dan sesuai dengan bangsa Indonesia.
Maka dipersilakan tiga tokoh yang terdiri atas Ir. Soekarno, Mr Muhammad Yamin
dan Mr. Soepomo untuk menyampaikan
gagasan mereka tentang dasar-dasar negara yang akan dibuat.
Dari tabel diatas menunjukkan
rumusan lima sila yang akan menjadi dasar negara Indonesia, terutama gagasan
yang dikemukakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 yang di kemudian
hari ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila.
Menjelang waktu
berakhirnya sidang ternyata tidak bisa mempertemukan kesepakatan tentang
rumusan dasar negara, maka dibentuklah panitia kecil yang terdiri atas 9 orang
dengan ketua Ir. Soekarno. Panitia ini kemudian disebut Panitia Sembilan pria
yang mempunyai tugas untuk mengolah dan menyeleksi semua usulan tentang dasar
negara Indonesia.Sebagai hasil dari pertemuan Panitia Sembilan menyepakati
tentang Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.
b. Pelaksanaan sidang
kedua BPUPKI
Dalam sidang kedua ini
akan membahas rencana pembentukan undang-undang dasar atau UUD. Yang menjadi
bahasan serius adalah tentang bentuk negara yang hendak dipakai setelah
Indonesia merdeka. Sebagian besar peserta atau anggota BPUPKI setuju dengan
bentuk negara republik. Sedangkan Piagam Jakarta yang sudah dibuat sebelumnya pada
sidang pertama dijadikan inti dari pembukaan UUD. Selanjutnya dibentuklah suatu
panitia kecil yang terdiri atas 7 orang dengan Ketua Soepomo sebagai perumus
batang tubuh undang-undang dasar.
Hasil kerja panitia
kecil tersebut diumumkan pada tanggal 14 Juli 1945 dengan hasil kerja sebagai
berikut :
a. Pernyataan kemerdekaan Indonesia
b. Pembukaan UUD
c. Batang tubuh undang-undang dasar
Sampai pada tanggal 16
Juli 1945 sidang diakhiri dengan berhasil membuat naskah undang-undang
dasar yang disetujui dan diterima oleh
semua anggota BPUPKI.
Thursday, 13 December 2018
Pengertian Sensus Penduduk
Pengertian sensus
yaitu suatu metode untuk menghitung jumlah penduduk berdasarkan aspek tertentu
yang dilaksanakan oleh pemerintah pada waktu serentak yang meliputi seluruh
wilayah negara dengan tujuan untuk mengetahui demografi negara tersebut.
Menurut bentuk cara
atau metode pencatatan dalam sensus dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Metode Canvasser
Cara dilakukan dengan
petugas sensus melakukan wawancara secara lisan di kediaman responden, kemudian
petugas mencatat hasil wawancara sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh
penduduk yang disensus.
2. Metode Householder
Cara yang digunakan
dengan memberikan daftar isian atau pertanyaan kepada responden yang diisi
secara mandiri yang kemudian diambil lagi dalam beberapa waktu kemudian. Metode
ini membutuhkan kondisi penduduk yang mempunyai pendidikan yang tinggi karena
penduduk dituntut untuk mengisi sendiri pertanyaan yang telah diberikan tanpa
harus menerima penerangan dari petugas sensus.
Sedangkan jenis sensus
berdasarkan status tinggal seseorang dalam suatu negara juga bisa dibagi dua
yaitu :
Sensus ini dilakukan
dengan mendata seluruh penduduk yang tinggal pada suatu daerah, penduduk yang
tinggal menetap maupun penduduk yang tinggal sementara di daerah tersebut.
2. Sensus secara De
Jure
Sensus ini hanya
mencatat penduduk tetap atau penduduk yang secara hukum dinyatakan sebagai
penduduk permanen wilayah tersebut. Siapa saja yang hanya tinggal sementara dan
tidak memiliki kartu identitas pada wilayah yang bersangkutan tidak akan dihitung
dalam sensus De Jure
Manfaat sensus bagi
pemerintah :
1. Perencanaan
pembangunan bisa disusun dengan baik dan disesuaikan dengan data sensus tentang
kondisi penduduk pada wilayah tertentu.
2. Pemerintah dapat
mengetahui pola-pola migrasi penduduk dan bisa menangani masalah yang terjadi
dari migrasi penduduk tersebut.
3. Bisa diketahui
komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, umur, jenis pekerjaan, tingkat
pendidikan dan tingkat pendapatan sehingga bisa dibuat rencana pembangunan yang
tepat sasaran.
4. Pemerintah bisa
mengetahui perkembangan dan laju pertumbuhan jumlah penduduk sehingga bisa
membuat kebijakan tentang keluarga berencana.
5. Pemerintah bisa
mengetahui kepadatan jumlah penduduk suatu daerah dan persebarannya di seluruh
negara sehingga bisa membuat rencana-rencana untuk pemerataan pembangunan
Subscribe to:
Posts (Atom)