Thursday, 23 October 2014

Guru yang cepat keluar kelas

Setiap hari saya mengajar, setiap hari saya masuk kelas, mengajar ilmu yang saya kuasai. Mengajar harusnya seperti pribahasa "home sweet home" yang bisa diplesetkan menjadi "class sweet class" atau kelasku surgaku. Artinya di dalam kelas kita merasa nyaman dan betah. Kita memberikan keceriaan, semangat dan keindahan kepada murid kita. Mereka akan mencari kita bila kita tidak ada, karena mereka merindukan pelajaran kita.

Tapi kenyataan terbalik, kalau jam pelajaran berganti kita seperti akan masuk "neraka", terbayang anak-anak yang nakal di dalamnya, terbayang bahwa kita belum siap materi, terbayang nanti anak-anak tidak memperhatikan kita. Pokoknya bel pergantian kelas itu adalah panggilan yang paling tidak diinginkan di sekolah. Kalau bel benar-benar berbunyi..kringggg.... maka hati kita deg... waduh sudah bel. Karena fikiran negatif sudah merasuk dalam diri kita, maka kita akan berusaha mengulur-ulur waktu masuk kelas, mencari kesibukan apalah yang bisa menunda masuk kelas. Lumayan 10 atau 20 menit baru masuk kelas, parahnya lagi kita baru berangkat  ke kelas kalau ada siswa yang menyemput kita.

Lalu bagamana kalau sudah masuk kelas ?. Di kelas benar-benar tidak nyaman, ingin rasanya segera keluar. Setelah mulai pelajaran dengan sedikit penerangkan materi, maka kata-kata "sakti" akan muncul, "anak-anak buku LKSnya ya", "kerjakan halaman 10 sampai 11". Pasti siswa akan ditinggal keluar kelas setelah itu.

Lalu bagaimana mengatasi "Guru yang cepat keluar kela" ? Sebenarnya masalah utamanya adalah persiapan seorang guru dalam pembelajaran. Persiapan di sini bukan hanya menhafalkan materi pelajaran, tetapi juga harus membuat skenario pembalajaran, model pembejalaran, media pembelajaran sampai pada penilaian. Mungkin tipsnya bisa diuraikan sebagai berikut:

1. Malam hari sebelum besok mengajar kita harus meluangkan waktu menelaah RPP atau rencana pembelajaran. Siapkan semua yang berkaitan dengan model, materi, media sampai pada penilaian.

2. Perbanyak membaca buku, jadi misalnya sudah kehabisan bisa mencari bahan lain yang mungkin bisa menambah pengetahuan siswa pada tema yang sedang dibahas.  

3. Buatlah media pembelajaran yang bagus dan bisa membuat siswa aktif.

4. Buatlah skenario pembelajaran yang bisa membuat siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran.

5. Koreksi semua tugas, ulangan atau portofolio siswa, kemudian kembalikan hasil pekerjaan mereka beserta nilainya. Nilai yang kita buat itu bisa meningkatkan semangat siswa sehingga kita juga semangat mengajar.

6. Buatlah agenda guru yang baik sehingga kita bisa mengetahuai masalah-masalah yang kita hadapi selama mengajar.

7. Usahakan selalu berfikir bahwa menjadi guru itu bukan pekerjaan, tetapi sebuah pengabdian yang mulia  untuk mencerdaskan generasi bangsa.

No comments:

Post a Comment

Blog saya yang lain