Saturday, 10 March 2018
Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
Indonesia sangat kaya dengan
karya lagu-lagu daerah. Lagu-lagu tersebut memakai bahasa Daerah dalam
liriknya. Lagu daerah itu pada umumnya diiringi dengan alat musik tradisional
daerah setempat. Lagu daerah juga diiringi oleh alat musik tradisional yang
lengkap yang dinamakan karawitan.
Pada umumnya karya musik
karawitan dimainkan dalam ansambel gamelan serta pertunjukkan yang lain yang
sifatnya tradisional & anominus. Sehingga untuk menentukan umur dari sebuah
komposisi karawitan sangat sulit dilakukan. Para seniman karawitan mempunyai
kebiasaan untuk menambah dan mengurangi
komposisi karawitan yang dimainkannya. Komposisi dari suatu karya karawitan berkembang
dengan perbedaan-perbedaan disetiap daerah dengan daerah lainnya sepanjang
waktu sehingga melahirkan gaya berbeda-beda. Gaya musikal yaitu : karakteristik
yang khas yang berasal dari beberapa kondisi.
a. Gaya lokal yaitu ciri khas
metode menyanyikan suatu karya lagu daerah
yang memiliki perbedaan dari daerah lainnya. Dalam era globalisasi
seperti saat ini disebut entitas lokal genius.
b. Gaya Individual yaitu tipologi
ciri khas dari seseorang atau tokoh yang menciptakan lagu daerah yang memiliki
perbedaan dengan pencipta yang lainnya.
c. Gaya periodikal yaitu yaitu :
tipologi ciri khas dari suatu era atau zaman tertentu yang menghasilkan gaya
dalam bermusik yang tertentu pula. Misalnya dalam karya musik Betawi dalam
gambang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin atau pada keroncong tugu bisa
terlihat antara kerocong asli, langgam & stambul.
Dalam suatu pertunjukan lagu
daerah pada umumnya dibawakan seorang penyanyi. Dalam musik tradisional Jawa,
Bali dan Sunda biasanya disebut sinden. Sedangkan di provinsi Sumatera Utara
disebut Perkolong-kolong dan di Kalimantan disebut Madihin yang menyanyikan
beberapa bait pantun dengan iringan tabuhan gendang. Setiap wilayah di
Indonesia memiliki sebutan sendiri-sendiri dalam menamakan penyanyi yang
menyanyikan lagu daerah dengan musik tradisional.
Menyanyi unisono
Dalam menyanyi lagu daerah Yang
dilaksanakan seorang diri dan juga dilakukan secara berkelompok. misalnya
seorang madihin yang melantunkan patung sejarah bernyanyi seorang diri
sekaligus dia memainkan alat musiknya.
Seorang sinden dapat menyanyi sendiri dan dapat pula berkelompok dengan sinden
lainnya. Biasanya beberapa sinden menyanyi dalam satu suara atau dinamakan
menyanyi secara unisodo. Menyanyi dalam unisodo ini sangat membutuhkan
kerjasama yang baik dari setiap penyanyi, karena jika ada satu yang berbeda
suaranya maka akan terdengar tidak bagus menyanyinya.
Labels:
Seni Budaya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment