Sunday, 16 June 2019

Pengertian Puisi


Definisi atau pengertian puisi sudah banyak dikaji oleh para ahli. Kali ini kita akan menyajikan beberapa definisi tentang puisi untuk memperkaya wawasan kita. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, puisi diartikan sebagai ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik atau bait.
Luxembourg (1984:175) (dalam Supriyadi,dkk:1993) diantaranya menyebutkan bahwa puisi adalah teks monolog yang isinya bukan pertama-tama merupakan sebuah alur. Menurut Waluyo (1987:25) (dalam Supriyadi, dkk: 1993), puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif. Sebuah puisi merupakan curahan hati penyair terhadap apa yang dirasakan, dilihat, dipikirkan dengan menggunakan kata. Penyair atau penulis puisi berusaha berkomunikasi dengan pembacanya.
Perkembangan puisi di Indonesia
Selama perkembangannya karya sastra Indonesia telah banyak mengalami perubahan. Pada abad ke-20 perubahan itu terjadi pula pada puisi. Oleh karena itu kita mengenal puisi lama dan puisi baru. Puisi yang diciptakan sebelum abad ke-20 dinamakan puisi lama. Puisi yang diciptakan setelah abad ke-20 disebut puisi baru.
Puisi baru terlahir sebagai bentuk pembebasan sifat-sifat yang dimiliki oleh puisi lama. Para penyair merasa ide kreatifnya dibatasi oleh sifat-sifat puisi lama. Puisi baru membawa angin kebebasan bagi para penyair yang haus akan kebebasan. Kebebasan pada puisi baru mencapai puncaknya saat dipublikasikannya puisi-puisi Chairil Anwar. Puisi-puisi karya Chairil Anwar telah benar-benar melepaskan diri dari tradisi dan aturan-aturan yang terdapat pada puisi lama. Hal ini menandakan puisi modern yang diawali pada masa Chairil Anwar mulai populer. Perkembangan puisi setelah Chairil Anwar tidak banyak lagi mengedepankan tema-tema perjuangan, kepahlawanan atau kecintaan pada tanah air. Pada tahun 1966 muncul puisi yang bercirikan protes sosial dan protes terhadap dunia politik.
Puisi angkatan 66 sangat memperhatikan unsur keindahan, mengandung pesan yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan secara sastra. Keadaan sosial bangsa Indonesia dan kebijakan-kebijakan politik yang ada pada masa itu turut mengilhami para penyair untuk membuat puisi-puisi sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan, kemiskinan, kebijakan pemerintah dan sebagainya.
Puisi tidak lagi mengedepankan tema-tema protes sosial dan politik pada era 70-an. Tetapi lebih mengedepankan eksperimentasi atau percobaan dengan tujuan untuk lebih mengembangkan khasanah kekayaan puisi di Indonesia. Uji coba yang dilakukan adalah berusaha membuat puisi yang terlepas dari bahasa yang terlalu kaku dan umum, agar dapat menciptakan pengalaman yang utuh dan tepat. Puisi-puisi yang dihasilkan melalui uji coba (eksperimen) memberikan kebebasan pada pembacanya untuk berimajinasi tentang isi puisi tersebut.

No comments:

Post a Comment

Blog saya yang lain