Sunday 16 June 2019

Jenis Karya Sastra


Sastra Indonesia yang kita kenal dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu sastra lama dan sastra baru. Sastra lama adalah sastra yang diciptakan sebelum abad ke-20, sedangkan sastra baru atau sastra modern adalah sastra yang lahir setelah abad ke-20. Sastra lama disebut juga sastra tradisional oleh Umar Yunus, menurutnya sastra tradisional ini merupakan sastra yang belum pernah mendapat pengaruh dari barat, sastra baru atau sastra modern sudah mendapat pengaruh dari Barat. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra. Selain puisi terdapat macam-macam karya sastra lain. Karya sastra tersebut, antara lain prosa rekaan dan drama.

1. Prosa Rekaan
Di bidang sastra, prosa sering dihubungkan dengan kata fiksi, kata fiksi berarti khayalan atau imajinasi. Imajinasi artinya tidak berdasarkan pada kenyataan, tetapi pada prakteknya, sebuah karya sastra yang berwujud prosa dapat tercipta berdasarkan gabungan antara kenyataan dan khayalan. Atas
dasar itulah istilah prosa rekaan digunakan. Melalui prosa rekaan, sastrawan dapat menyampaikan pikiran, perasaan dan keinginan kepada pembaca. Sebelum pembahasan selanjutnya, marilah kita kaji pengertian prosa rekaan terlebih dahulu. Menurut Aminuddin (1984:59, dalam Wahyudi Siswanto 2008) prosa rekaan didefinisikan sebagai kisah atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu, dengan peranan, latar dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya (dalam kenyataan) sehingga menjalin suatu cerita. Jika pengertian prosa rekaan tersebut disederhanakan, maka dapat dikatakan bahwa prosa rekaan adalah suatu cerita atau kisah yang mengandung unsur-unsur intrinsik dan unsur-unsur ekstrinsik yang dapat dinikmati oleh pembaca.
2. Drama
Menurut Sudjiman (1990) drama adalah karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog drama dimasukan kedalam teks karya sastra, yaitu teks drama. Selain itu drama dimasukan kedalam seni teater yaitu pertunjukan drama. Unsur-unsur drama berbeda dengan teks drama. Unsur-unsur teks drama hampir sama dengan prosa rekaan yaitu plot, tokoh, watak dan penokohan latar cerita, gaya bahasa, dan tema atau nilai. Didalam drama terdapat dialog antartokoh. Berdasarkan masa-masanya, drama dibagi menjadi dua yaitu drama tradisional dan drama modern.
Drama tradisional/drama rakyat adalah drama yang lahir dan diciptakan masyarakat tradisional, biasanya digunakan untuk kegiatan sosial dan keagamaan, misalnya menyambut datangnya panen, menyambut tamu atau mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan. Contoh drama tradisional di Indonesia adalah wayang kulit, wayang golek, ludruk, ketoprak, tari topeng. Drama modern adalah drama yang lahir pada zaman masyarakat industri. Ceritanya selalu berkembang dan tidak selalu merujuk pada cerita lain. Bentuk drama modern seperti dramatisasi, drama puisi, drama absurd, opera, atau sendratari

No comments:

Post a Comment

Blog saya yang lain