Monday, 3 October 2016

Perkembangan ekonomi Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin

No – Permasalahan – Upaya Mengatasi Masalah

1. Setelah KMB terjadi masalah beban ekonomi dan keuangan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah RIS melakukan peminjaman kepada Exim Bank of Washington sebesar US$ 100.000.000 yang digunakan untuk membangun sarana-prasarana ekonomi, misalnya : Jembatan, jalan, pelabuhan dan lain-lain. Sehingga diharapkan saat itu terjadi perbaikan beban ekonomi negara.

2. Indonesia saat itu mengalami defisit keuangan negara yang cukup besar mencapai Rp. 5.100.000.000, Upaya Mengatasi Masalah tersebut pemerintah melakukan program pinjaman wajib sebanyak Rp. 1.600.000.000 dan juga mendapatkan pinjaman dari Uni  Indonesia - Belanda mencapai Rp. 200.000.000, bantuan-bantuan itu sangat membantu pemerintah dalam memperkecil defisit negara.
Selain itu juga dilakukan kebijakan Gunting Syafrudin yaitu sanering yang berupa pemotongan nilai uang di dalam negeri menjadi saparuh dari nilai semula untuk uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas. Hal in dilakukan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar sehingga bisa mengurangi defisit keuangan negara.

3. Usaha mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional yang tersendat. Untuk mengatasi hal ini pemerintah melakukan beberapa program :
a. Gerakan Banteng, prgram ini untuk menumbuhkan pengusaha dari kalangan pribumi dengan memberikan modal berupa kredit dan pembinaan manajemen.

b. Program ekonomi Ali-Baba yang dikeluarkan oleh kebinet Ali Sastroamidjojo yang pertama, program ini bertujuan agar pengusaha non-pribumi memberikan pembinaan dan pengalamannya dalam melakukan wirausaha, sehingga diharpkan jumlah pengusaha pribumi semakin berkembang.

No comments:

Post a Comment

Blog saya yang lain